Jangan sampai Kecolongan, Orang dengan Tiga Kondisi Ini Justru Dilarang Keras Makan Telur

Minggu, 08 Agustus 2021 | 09:00
Freepik/stockking

Ilustrasi telur rebus.

GridHype.ID - Siapa sih yang tak suka makan telur?

Tentu hampir semua orang suka makan telur ya.

Pasalnya, telur sudah menjadi makanan lazim bagi banyak orang.

Entah diolah menjadi omelet atau disajikan sebagai telur mata sapi, telur seolah menjelma menjadi makanan primadona bagi banyak orang.

Melansir dari Kompas.com, telur sendiri disebut sebagai sumber protein berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk membangun otot sehat dan kuat.

Berdasarkan data nutrisi USDA, satu telur berukuran besar mengandung sekitar 6 gram protein.

Satu telur besar juga hanya mengandung 72 kalori.

Dengan kata lain, telur menyediakan banyak nutrisi dengan jumlah kalori yang kecil.

Telur merupakan bahan makanan kaya nutrisi, salah satunya biotin yang membantu mengubah makanan menjadi energi.

Kandungan kolin di dalamnya juga menjadi mikronutrien penting untuk metabolisme dan beberapa fungsi tubuh.

Telur juga mengandung vitamin A yang penting untuk sistem kekebalan tubuh.

Ryan Maciel, ahli diet bersertifikat, mengatakan, lutein dan zeaxanthin yang merupakan antioksidan sangat membantu melindungi tubuh dari radial bebas.

Karena memiliki segudang manfaat, maka tak heran ya bila telur menjadi makanan favorit banyak orang.

Namun, tahukah kamu kalau telur ternyata tak selalu memberikan manfaat saat dikonsumsi loh.

Bahkan, telur bisa jadi bahaya kalau dimakan oleh orang dengan 3 kondisi berikut ini.

Baca Juga: Tiga Hal Ini Jadi Alasan Tak Boleh Konsumsi Telur Rebus, Pahami Sekarang Jangan Sampai Kecolongan

Melansir dari SajianSedap.com, inilah orang dengan 3 kondisi yang justru dilarang mengonsumsi telur:

1. Penderita Kolesterol

Bukan rahasia lagi kalau kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi.

Melansir laman BBC, 1 butir kuning telur mengandung sekitar 185 miligram kolesterol.

Sementara itu, batas maksimal konsumsi kolesterol yang dianggap baik untuk kesehatan adalah 300 miligram.

Jadinya, makan 2 butir telur dalam sehari saja sudah melebih batas aman konsumsi kolesterol harian, loh.

Kolesterol yang tinggi memang bisa menyebabkan penyakit jantung bahkan kematian dini.

Menurut ahli gizi dari Connecticur University, AS, Maria Luz Fernandes, jumlah kolesterol dalam telur memang lebih tingi daripada kolesterol dalam daging dan produk hewani lainnya.

2. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat Anti Inflamasi

Diketahui telur mengandung tinggi protein yang baik untuk tubuh.

Namun jika mengonsumsi telur setelah meminum obat anti inflamasi tentu akan berdampak buruk bagi tubuh.

Lambung tidak akan bisa menerima beban protein tinggi dan kandungan dari obat.

Jika memakan telur setelah atau sebelum minum obat anti inflamasi akan terjadi abnormal lemak dalam tinja.

Tentu tubuh akan mengalami peradangan pada sistem pernapasan dan sistem perkemihan.

Baca Juga: Cara Ajaib Kupas Telur dengan Es Batu, Hasilnya Sempurna Bak Chef Ternama

3. Penderita Alergi Telur

Telur ternyata jadi salah satu bahan yang paling menyebabkan alergi, terutama pada anak-anak, loh.

Ketika anak mengalami alergi telur, berarti sistem kekebalan tubuhnya yang biasanya melawan infeksi bereaksi berlebihan terhadap protein dalam telur.

Sehingga jika anak mengonsumsi olahan dari telur baik yang berupa makanan ataupun minuman, tubuhnya akan mengira protein ini berbahaya.

Sebab sistem kekebalannya merespons dengan bekerja sangat keras untuk melawan protein dari telur.

Nah, berikut ini gejala alergi telur yang biasa dialami anak-anak.

- kesulitan bernapas

- batuk

- suara serak

- diare

- mata gatal, berair, atau bengkak

- gatal-gatal

- bintik-bintik merah

- pembengkakan

- merasa pusing bahkan pingsan

Beberapa reaksi terhadap telur bersifat ringan dan hanya melibatkan satu bagian tubuh, seperti gatal-gatal pada kulit.

Tetapi jika Si Kecil memiliki reaksi ringan karena alergi telur di masa lalu, reaksi selanjutnya yang ditunjukan bisa lebih parah.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang bisa mengalami reaksi alergi sangat serius, yang dapat menyebabkan anafilaksis.

Perawatan medis diperlukan segera karena orang tersebut mungkin memiliki masalah pernapasan dan penurunan tekanan darah.

Anafilaksis diobati dengan obat yang disebut epinefrin yang diberikan melalui suntikan.

Anak-anak yang memiliki alergi parah terhadap telur biasanya alergi tersebut akan terbawa sampai dewasa, maka Ia membutuhkan suntikan epinefrin untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: Dikira Sehat, Siapa Sangka 5 Makanan ini Nggak Boleh Dimakan Barengan, Bisa Ancam Kesehatan Tubuhmu

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, sajiansedap.com