GridHype.id- Jika selama ini kita mengenal air sebagai benda cair yang hanya bisa berubah menjadi padat dan menjadi uap, sepertinya kita harus belajar lebih banyak lagi.
Air yang dikenal memiliki sifat isolator atau tidak bisa menghantarkan listrik ternyata bisa menjadi konduktor bergantung pada kondisinya.
Pantas saja ada hewan belut listrik yang menggunakan kemampuannya untuk berburu memenuhi kebutuhan makan.
Hal yang menyebabkan air bisa berubah menjadi konduktor sebenarnya adalah kandungan yang terlarut di dalamnya.
Dikutip dari National Geographic (1/8/2021), materi tersebut dapat menjadi ion bebas yang memungkinkan arus listrik dapat mengalir dalam air.
Oleh sebab itu, air murni dapat berubah menyerupai logam yang secara elektronnya bersifat konduktif, terutama pada tekanan tinggi.
Atas dasar tersebut, sejumlah ilmuwan telah berhasil membuktikan bahwa air mampu berubah menjadi logam.
Hal itu disampaikan melalui laporannya yaitu Sepctroscopic Evidence for a Gold-coloured Metallic Water Solution yang dipublikasi di Nature (28/7/2021).
Logam yang dihasilkan dari air tersebut rupanya hanya bertahan beberapa detik saja.
Setelah itu logam kembali ke bentuk semula yaitu mejadi air.
Penelitian unik tersebut dipimpin oleh Philip Mason dari Institute of Organic Chemistry and Biochemistry di Czech Academy of Science.
Baca Juga: Tragisnya Kisah Juanita, Gadis yang Dimumikan di Gunung Ampato Demi Ritual Suku Inca
Dokumentasi dari hasil penelitian tersebt dapat disaksikan dalam video yang diunggah di Youtube.
“Tetesan natrium-natrium keperakan menutupi dirinya dengan cahaya keemasan, yang sangat mengesankan,” dikutip dari Eurekalert.
Percobaan ini rupanya tidak memerlukan tekanan yang tinggi.
Padahal semestinya, tekanan tinggi diperlukan untuk mengubah non-logam menjadi logam konduktif secara teoretis.
Para peneliti menganggap bahwa jika kita meremukkan atom cukup keras, orbital electron terluar akan mulai tumpang tindih.
Hal ini memungkinkan mereka untuk kemudian lebih banyak bergerak.
Pada laporan yang dituliskan, tekanan air yang dibutuhkan adalah sekitar 48 megabar, yang hanya di bawah 48 juta kali dari tekanan atmosfir Bumi di permukaan laut.
Padahal untuk dapat mengubah air menjadi logam, para ilmuwan membutuhkan sekitar 15 juta kali tekanan atmosfer.
Hal itu tentu saja berada di luar kemampuan teknik laboraturium yang ada saat ini.
Baca Juga: Kesalahan Masak Nasi dengan Rice Cooker yang Bisa Bawa Malapetaka, Hindari Sebelum Menyesal
(*)