Atlet Australia Kedapatan Hancurkan Kasur Kardus di Olympic Village Hingga Gaduh di Penerbangan ke Sydney

Jumat, 06 Agustus 2021 | 06:30
kompas.com

Tempat tidur berbahan kardus untuk atlet olimpiade Tokyo

GridHype.id- Olimpiade Tokyo 2020 yang baru-baru ini digelar membawa banyak cerita menarik.

Mulai dari kisah perolehan medali hingga cerita unik dibaliknya.

Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 memiliki cara unik untuk mencegah seks bebas antaratlet.

Mereka menyediakan tempat tidur yang dibuat dengan bahan kardus.

Baru-baru ini, kembali muncul perbincangan mengenai kasur kardus tersebut.

Sejumlah atlet asal Australia menghancurkan kasur kardus mereka di kamat hotel Olympic Village.

Mereka bahkan kedapatan melubangi tembok sesaat sebelum pergi.

Dikutip dari Kompas.com (4/8/2021), komite Olimpiade Asutralia mengatakan bahwa mereka juga menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima dalam penerbangan pulang.

Sejauh ini, bos tim Australia Ian Chesterman mengatakan bahwa tidaka da tindakan disipliner yang akan diambil.

Hal tersebut dilantari permintaan maaf yang telah disampaikan oleh para atlet.

Kerusakan tersebut bukanlah hal yang paling sulit untuk merusak tempat tidur kardus.

Baca Juga: Beredar Rumor Soal Klaim Ranjang Anti-Seks, Para Atlet Olimpiade Tokyo 2020 Iseng Buktikan Kekuatan Tempat Tidur Kardus di Olympic Village

“Beberapa anak muda membuat kesalahan, mereka telah meninggalkan kamar dalam kondisi yang tidak dapat diterima,” ujar Chesterman.

Meski demikian, perusakan tersebut tidak membuat kondisi kamar sepenuhnya hancur.

“Namun, kamarnya tidak sepenuhnya hancur,” tambahnya.

Tak hanya itu, terdapat laporan mengenai kegaduhan yang terjadi dalam penerbangan ke Sydney.

Komite Olimpiade Australia mengatakan bahwa badan sepak bola nasional dan persatuan rugby sedang menyelidiki laporan tentang perilaku gaduh dalam penerbangan ke Sydney pada Jumat (30/7/2021).

Rugby Australia mengatakan bahwa telah ada penyelidikan setelah informasi perusakan tersebut diterima.

“Rugby Australia telah mengetahui tentang insiden yang melibatkan program tujuh putra Australia setelah diberitahu oleh Komite Olimpiade Australia,” ujarnya.

Kepala eksklusif Komite Olimpiade Australia mengatakan bahwa tidak ada keluhan resmi dari maskapai yang mengoperasikan penerbangan itu.

Meski demikian, perilaku tersebut telah menjadi perhatian pihak komite.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf para atlet yang berperilaku kurang baik tersebut.

“Ini sangat mengecewakan, tetapi baik (badan pengelola) rugby dan sepak bola telah memberitahu saya bahwa perilaku seperti itu tentu saja tidak dapat diterima dalam olahraga mereka dan dengan tulus meminta maaf kepada tim Olimpiade Australia,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Cara Unik Penyelenggara Olimpiade Tokyo Untuk Cegah Seks Bebas Antar-atlet, Ternyata Sudah Jadi Kebiasaan Sejak Lama

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com