GridHype.ID - Saat mendengar nama Adolf Hitler, tentu yang terlintas adalah perasaan ngeri.
Ya, sosoknya dikenal kejam dan tak berbelas kasih.
Semua itu bukan tanpa sebab pasalnya dialah dalang di balik kematiankematian sedikitnya 40.000.000 orang di perang dunia II dan Holocaust.
Dilansir Britannica, berikut sejumlah fakta di balik keangkeran Hitler yang mungkin jarang diketahui orang.
Nama Awalnya Hampir Bukan Hitler
Nama Adolf Hitler, awalnya hampir menjadi Adolf Schicklgruber atau Adolf Hiedler.
Ayahnya, Alois, lahir di luar nikah dari Maria Anna Schicklgruber dan diberi nama keluarganya.
Baca Juga: Dijuluki Fatal Beauty, Pasukan Rusia yang Seluruhnya Wanita ini Berhasil Menewaskan 309 Pasukan Nazi
Namun, ketika dia berusia sekitar 40 tahun, Alois memutuskan untuk mengadopsi nama belakang ayah tirinya, Johann Georg Hiedler, yang beberapa orang berspekulasi sebenarnya adalah ayah kandungnya.
Pada dokumen hukum, Hitler diberikan sebagai nama belakang baru, meskipun alasan perubahan ejaan tidak diketahui.
Ingin Dianggap Pahlawan Pasca-Bunuh Dirinya
Ketika dia bunuh diri pada tahun 1945, Hitler mengenakan medali Kelas Satu Salib Besi, yang diperoleh atas pengabdiannya dalam Perang Dunia I.
Kehormatan itu sangat penting bagi Hitler, yang menggambarkan dirinya sebagai pahlawan selama konflik.
Meskipun dia terluka selama Pertempuran Somme Pertama (1916), penelitian terbaru toh meragukan catatan Hitler tentang pengalaman perangnya.
Hitler malah disebut "pelari di markas resimen yang relatif aman", dan hal ini membantah semua klaim kepahlawanannya.
Buku "Mein Kampf" Best Seller, Di-banned, Best Seller Lagi
"Mein Kampf" adalah sebuah "Alkitab Sosialisme Nasional" karya Hitler yang wajib dibaca di Jerman.
Pada 1939, lebih dari lima juta eksemplar telah terjual. Setelah kematian Hitler, karya tersebut dilarang di Jerman dan negara-negara lain.
Negara bagian Bavaria di Jerman, yang memegang hak cipta, menolak memberikan hak penerbitan.
Namun, beberapa penerbit asing terus mencetak karya tersebut. Pada 2016, karya tersebut masuk ke ranah publik setelah hak ciptanya habis.
Beberapa hari kemudian, "Mein Kampf" yang diberi banyak anotasi, diterbitkan di Jerman untuk pertama kalinya sejak 1945--dan menjadi best seller lagi.
Hitler Sang Penikmat Seni
Hitler sempat ditolak Akademi Seni Rupa Wina dan hidup dalam kemiskinan karena berusaha menjual karyanya.
Tapi, minatnya pada seni meningkat lagi setelah menjadi Fuhrer. Hitler menyukai karya ideal Yunani Klasik dan Roma, tapi sangat kritis terhadap gerakan kontemporer seperti Impresionisme, Kubisme, dan Dada.
Pada 1930-an Nazi mulai menghapus "seni degeneratif" semacam itu dari museum Jerman.
Karya-karya modern Paul Klee, Pablo Picasso, Wilhelm Lehmbruck, dan Emile Nolde kemudian ditampilkan dalam pameran multikota tahun 1937 dan digambarkan sebagai “dokumen budaya dari karya dekaden Bolshevik dan Yahudi”.
(*)