Bumbu Dapur Murah Meriah ini Rupanya Mampu Menekan Pertumbuhan Kanker Payudara Kategori Agresif, Ini Penjelasan Ahli

Selasa, 03 Agustus 2021 | 13:00
hallosehat.com

ilustrasi kemoterapi kanker payudara

GridHype.id- Kanker payudara menjadi penyakit yang masih menjadi perhatian di dunia kesehatan.

Penyakit yang disebabkan oleh menyerangnya sel kanker pada jaringan payudara ini banyak menginfeksi wanita di dunia.

Bahkan, penyakit ini menduduki peringkat kedua di Indonesia setelah kanker serviks.

Beragam stadium yang dijadikan patokan keganasan sel kanker menjadi salah satu upaya untuk dapat menangani penyakit ini dengan tepat.

Tak selalu dengan perawatan medis, rupanya ada faktor lain yang bisa dijadikan upaya untuk memerangi kanker payudara.

Salah satunya adalah dengan konsumsi cabai.

Ya, bahan makanan yang banyak diminati karena rasa pedasnya ini ternyata punya andil cukup kuat dalam perawatan pasien kanker payudara.

Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian mengindentifikasi berbagai subtype kanker payudara yang merespons berbagai jenis pengobatan.

Baca Juga: Penderita Kanker Payduara Kerap Alami Stres Hingga Depresi, Latihan Yoga Bisa Jadi Solusi Tepat Mengatasinya

Dari jumlah yang ditemukan, kanker payudara triple-negatif sangat agresif fan sulit diobati.

Namun, sebuah penelitian telah menemukan molekul yang mampu memperlambat pertumbuhan kanker ganas ini.

Siapa sangka molekul tersebut justru ada pada cabai yang biasa kita konsumsi sehari-hari.

Penelitian dari Universitas Ruhr di Bochum, Jerman, menguji efek molekul pedas pada sel tumor yang dibudidayakan dari jenis kanker yang sangat agresif ini.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Dr. Hanns Hatt dan Dr. Lea Weber, serta bekerjasama dengan beberapa institusi di Jerman.

Uji Efek Molekul Pedas pada Sel Kanker

Para peneliti menguji efek bahan aktif yang biasa ditemukan pada cabai atau lada yang disebut capsaicin.

Kandungan ini dijadikan model untuk kanker payudara triple-negatif.

Baca Juga: Penderita Kanker Payduara Kerap Alami Stres Hingga Depresi, Latihan Yoga Bisa Jadi Solusi Tepat Mengatasinya

Capsaisin telah terbukti menginduksi kematian sel dan menghambat pertumbuhan sel kanker pada beberapa jenis kanker.

Capsaicin dapat mengaktifkan TRPV1 yang berfungsi menghambat sel kanker.

Sejumlah peneliti menemukan beberapa reseptor penciuman khas dalam sel yang dibudidayakan.

Reseptor ini adalah protein yang mengikat molekul bau bersama-sama dan terletak di sel reseptor penciuman yang melapisi hidung.

Para ilmuwan menemukan bahwa reseptor TRPV1 muncul sangat sering.

TRPV1 biasanya ditemukan di saraf kranial kelima, yang disebut saraf trigeminal.

Reseptor penciuman ini diaktifkan oleh molekul pedas capsaicin serta oleh helional – senyawa kimia yang memberikan aroma angin laut yang segar.

Dr Hatt dan tim menemukan TRPV1 dalam sel tumor dari sembilan sampel berbeda dari pasien kanker payudara.

Baca Juga: Tak Hanya Menyerang Wanita, Lelaki Juga Berisiko Terkena Kanker Payudara, Ini Gejala dan Penyebabnya

Para peneliti menambahkan capsaicin dan helional ke dalam kultur selama beberapa jam atau hari.

Cara ini digunakan untuk mengaktifkan reseptor TRPV1 dalam kultur sel.

Akibat TRPV1 diaktifkan, sel-sel kanker mati lebih lambat.

Selain itu, sel tumor mati dalam jumlah yang lebih besar, dan sisanya tidak dapat bergerak secepat sebelumnya.

Ini menunjukkan bahwa kemampuan mereka untuk bermetastasis berkurang.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Pasien Covid-19, Vitamin D Dianggap Mampu Kurangi Risiko Kanker Payudara

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Medical News Today