GridHype.id- Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang masih meghantui banyak wanita di dunia.
Kanker payudara merupakan kondisi dimana sel kanker menyerang jaringan payudara dan kemudian merusaknya.
Meski kerap dialami oleh wanita, bukan berarti pria terbebas dari risiko terpapar kanker payudara.
Pasalnya, pria juga memiliki jaringan payudara sama seperti perempuan.
Meski ada kemungkinan, tapi kasus kanker payudara pada pria memang sangat jarang ditemukan.
Dikutip dari National Breast Cancer Inggris melalui Kompas.com (9/2/2020), kurang dari satu persen dari semua kasus kanker payudara terjadi pada pria.
Hanya ada satu dari seribu pria yang dinyatakan menderita kanker payudara.
Kanker payudara pada pria biasanya muncul berupa benjolan keras di bawah puting dan areola.
Kanker payudara pada pria lebih berisiko tinggi menyebabkan kematian dibandingkan dengan kanker payudara pada wanita.
Hal ini berkaitan dengan tingkat kesadaran pria yang lebih rendah karena cenderung mengabaikan gejala kanker payudara.
Dengan demikian, kanker payudara dapat terlambat terdeteksi dan terlambat pula mendapat pengobatan.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Pasien Covid-19, Vitamin D Dianggap Mampu Kurangi Risiko Kanker Payudara
Gejala Kanker Payudara pada Pria
Dilansir dari alodokter.com (22/10/2019), berikut beberapa gejala yang menunjukan adanya kanker payudara pada pria:
- Muncul benjolan di payudara, bisa di bawah putting atau di areola.
- Benjolan yang muncul terasa kenyal, tidak bergerak, dan kadang tidak menimbulkan rasa sakit.
- Puting payudara tertarik ke dalam.
- Keluarnya cairan dari puting.
- Puting atau area sekitarnya mengeras dan membengkak , bisa juga disertai dengan perubahan warna puting menjadi lebih merah.
- Muncul ruam atau luka di sekitar puting yang tidak kunjung sembuh.
Gejala tersebut diantaranya adalah sakit tulang, sesak napas, lelah sepanjang waktu, hingga kulit dan mata menguning atau disebut jaundice.
Beberapa penyebab munculnya kanker payudara pada pria adalah faktor usia, genetic atau riwayat keluarga, esterogen, risiko pekerjaan, dan radiasi.
Baca Juga: Disangka Membahayakan, Pemakaian Bra Justru Tak Berpengaruh pada Kanker Payudara
(*)