4 Mitos Seputar Kanker Payudara yang Sering Kamu Dengar, Nomor Dua Banyak yang Percaya

Minggu, 01 Agustus 2021 | 19:15
freepik.com

Ilustrasi sedih mengetahui fakta sebenarnya

GridHype.ID -Meski ditakuti oleh banyak wanita, nyatanya masih banyak yangmasih percaya dengan mitos-mitos kanker payudara yang beredar.

Padahal mitos yang beredar di masyarakat seputar kanker payudara tidak selalu benar loh.

Maka dari itu, artikel kali ini akan mengungkap mitos kanker payudara yang sebaiknya tak lagi kamu percayai.

Melansir dari Kompas.com, kanker payudara merupakan kanker yang banyak dialami wanita, meski sebagian kecil pria dapat pula menderita kanker jenis ini.

Penyebabnya bisa berbagai faktor, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, kerusakan DNA, hingga mutasi genetik.

Beberapa faktor risiko kanker payudara memang tak bisa dihindari, namun menjaga kesehatan tetap wajib dilakukan sebagai upaya pencegahan.

Sementara itu, kanker payudara menjadi salah satu kasus kanker tertinggi yang ada di Indonesia.

Menurut data dari GLOBOCAN 2020, di Indonesia terdapat 65.858 kasus baru kanker payudara, dengan jumlah kematian akibat kanker payudara sebanyak 22.430 kasus.

Melansir dariwomendays.comvia TribunWow.com, menurut American Cancer Society (ACS), kemungkinan seorang wanita terkena penyakit ini seumur hidupnya adalah sekitar 1 banding 8.

Jangan hanya mengetahui fakta tentang kanker payudara, tetapi kamu juga harus mengetahui apa yang sebenarnya bukan fakta.

Baca Juga: Disinyalir Bisa Hambat Pertumbuhan Sel Kanker, Termasuk Kanker Payudara, Inilah Cara Meracik Ramuan Daun Sirih

Berikut 4 mitos kanker payudara yang seringkali masih dipercayai oleh masyarakat:

1. Wanita muda tidak terkena kanker payudara

Kanker payudara bisa menjangkit segala usia, meski lebih banyak ditemuipada wanita yang lebih tua di kisaran umur 55 tahun ke atas.

Namun, bukan berarti mereka yang berusi muda tidak bisa terkena kanker payudara.

Ketika dibandingkan dengan wanita yang lebih tua, mereka yang didiagnosis sebelum usia 40 cenderung menghadapi kanker yang lebih agresif.

Penelitian bahkan menunjukkan bahwa kanker payudara sebelum usia 40 tahun berbeda secara biologis dari kanker yang dihadapi oleh wanita yang lebih tua.

Selain itu, deteksi benjolan bisa lebih sulit bagi wanita yang lebih muda karena mereka memiliki jaringan payudara yang lebih padat.

Itu sebabnya, berapa un usia kamu, jika kamumelihat perubahan pada payudara kamu, kamuharus memeriksanya.

2. Menggunakan bra menyebabkan kanker payudara

Tidak ada bukti biologis tentang hubungan antaramenggunakan bra (khususnya bra underware) dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Sebuah studi yang diterbitkan di Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention, mempelajari lebih dari 1.500 wanita tidak menemukan hubungan antara menggunakan bra dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Baca Juga: Jangan sampai Nyesel karena Baru Tahu Sekarang, Buah Manis Ini Ternyata Bisa Dimanfaatkan untuk Mencegah Kanker Payudara

3. Deodoran menyebabkan kanker payudara

Sebagian besar kanker payudara berkembang di bagian atas payudara yang dekat dengan ketiak.

Hal ini membuat sebagian orang mempercayai bahwa deodoran memancing kanker payudara.

Menurut American Cancer Society, mitos ini berasal dari tulisan yang mengklaim zat penyebab kanker dalam deodoran diserap ke dalam kulit, menyebabkan racun penyebab kanker.

Para peneliti telah menghilangkan prasangka ini dalam sejumlah penelitian, sehingga kamudapat menggunakan deodoran dengan tenang.

4. Bisa terjangkit hanya jika keluarga miliki riwayat

Itu salah satu kesalahpahaman paling banyak beredar di masyarakat.

Namun 70 persen diagnosis diyakini sporadis, artinya tidak berasal dari riawayat keluarga.

Menurut direktur onkologi medis payudara di Seattle Cancer Care Alliance, Julie R. Gralow, jika riwayat keluarga kamumemiliki kanker, maka usia untuk memeriksa deteksi paling awal adalah usia 25.

Sedangkan jika tidak ada riwayat keluarga, maka direkomendasikan wanita mulai memeriksa jika mencurigai gejala pada usia 45.

Tetapi sekali lagi, sebaiknya berbicara dengan dokter kamuuntuk menentukan apa yang cocok untuk kamu.

Baca Juga: Kabar Baik bagi Para Pengidap Kanker Payudara, WHO Siapkan Obat Murah agar Bisa Menjangkau Seluruh Perempuan di Dunia

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com, Tribunwow.com