Aturan Makan di Tempat 20 Menit Sudah Diwanti-wanti oleh Komunitas Warteg Soal, 5 Bahaya ini Perlu Diwaspadai Intai Kesehatan Tubuhmu Jika Dilakukan

Minggu, 01 Agustus 2021 | 15:15
Twitter @alpukatmentega

Meme Anies Baswedan makan di warteg 20 menit

GridHype.ID - Pemerintah memberikan aturan ketat soal PPKM Level 4.

Salah satunya adalah aturan makan di tempat selama 20 menit.

Aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 sedikit berbeda dibanding sebelumnya.

Bahkan aturan ini menuai polemik pr kontra dari berbagai kalangan.

Tak hanya itu, meme dan bahan tertawaan atas aturan 20 menit juga menghiasi jagad sosial media.

Melansir dari Kompas.com, Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menilai aturan tersebut tidak dapat diterapkan di rumah makan seperti warteg.

Ketua Kowantara, Mukroni mengatakan, pelonggaran yang diberikan tersebut tidak dapat diterapkan untuk rumah makan seperti warteg di mana pembelinya harus memilih menu sebelum menyantapnya.

"Nanti kalau makan buru-buru kemudian tersedak, itu siapa yang bertanggung jawab?" kata Mukroni mengutip Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Dia menambahkan, pemerintah baiknya mengevaluasi aturan baru iu demi memperhatikan kesejahteraan pengusaha warteg dan pedagang kaki lima.

"Kalau kami mendingan dilarang aja dine in (makan di tempat). Jadi tidak boleh makan di tempat atau take away, karena aturan ini lucu," kata Mukroni.

Kemudian, Mukroni mengatakan, aturan tersebut juga diprotes pengusaha warteg karena menyulitkan pegawai mereka yang harus terburu-buru menyiapkan makanan.

Baca Juga: Banyak Meme dan Bahan Tertawaan Aturan Makan di Tempat 20 Menit, Nyatanya Hal ini Bisa Dilakuan dengan Pakai Trik, Mau Coba?

Mereka pun meminta pelanggan dibebaskan tanpa batasan waktu saat makan di tempat tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kenali risiko yang dialami jika makan terlalu cepat bagi kesehatan.

Melansir dari Intisari Online, ada 5 bahaya makan terlalu cepat bagi kesehatan, ini di antaranya:

1. Tersedak

Risiko tersedak umum terjadi jika kamu makan terlalu cepat.

Hal ini terjadi karena makanan belum dikunyah secara sempurna sehingga makanan yang tersangkut di kerongkongan dapat menyumbat saluran pernapasan.

2. Obesitas

Makan terlalu cepat memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami obesitas, dibandingkan dengan orang yang mengunyah makanan secara perlahan sebanyak tiga puluh kali per satu suapan.

Hal tersebut dapat terjadi karena saat Anda makan, tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirimkan sinyal ke otak bahwa Anda sudah merasa kenyang.

Dengan makan terlalu cepat, makanan sudah banyak masuk ke dalam tubuh tetapi sinyal kenyang belum timbul. Alhasil, akan terus makan.

3. Diabetes

Obesitas tidak hanya mengancam kesehatan jantung, kondisi kelebihan berat badan tetapi juga berdampak pada meningkatnya risiko diabetes.

Hal ini terjadi karena obesitas merupakan penyebab utama dari resisten insulin yang merupakan penyebab utama diabetes.

Baca Juga: Nyesel Kalau Baru Tahu Sekarang, Menempelkan Es Batu Selama 20 Manit di Leher Sebelum Tidur Punya 4 Manfaat Kesehatan yang Tak Terduga

Kondisi ini terjadi saat hormon insulin yang dihasilkan pankreas dalam mengontrol kadar gula darah tidak lagi bekerja dengan baik di dalam tubuh.

4. Gangguan Pencernaan

Selain risiko diabetes, orang yang makan terlalu cepat juga berisiko mengalami gangguan lambung.

Dikarenakan sejumlah besar makanan yang masuk ke lambung dalam waktu cepat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

Hal ini akan menimbulkan keluhan nyeri ulu hati, dada terasa seperti terbakar, atau kram perut dan sesak nafas.

5. Stroke

Merupakan penyakit yang meningkatkan tekanan darah tinggi naik ke saluran tekanan darah ke kepala dan berakibat sindrom metabolik yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Sindrom metabolik ini terkait erat dengan resistensi insulin yang dihasilkan akibat makan terlalu cepat.

Sehingga, menurut penelitian Universitas Hiroshima, Jepang melakukan satu penelitian yang melibatkan hampir 1.000 orang yang terdiri dari pria dan wanita, berusia 40 tahun ke atas, yang tidak memiliki sindrom metabolik sejak awal.

Selain itu, Penelitian ini menunjukkan mereka yang terbiasa makan cepat cenderung memiliki lingkar pinggang yang besar dan kadar kolesterol yang tinggi, dimana 2 hal tersebut, merupakan faktor utama yang membentuk sindrom metabolik.

Baca Juga: WFH Selama Kebijakan PPKM, Cara Kerja Hotman Paris Paling Beda, Sang Pengacara Lakukan Hal ini Setiap Harinya Sampai Anak Buahnya Bekerja di Garasi Rumah

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Intisari Online

Baca Lainnya