Orang Nomor Satu di Amerika Serikat Prediksi Jakarta Bakal Tenggelam dalam 10 Tahun Mendatang, Pejabat DKI Langsung Angkat Bicara

Minggu, 01 Agustus 2021 | 14:15
iStock Editorial

Jakarta, Indonesia - February 16, 2019: Cityscape of Jalan Thamrin (Thamrin street).

GridHype.ID - Dampak dari adanya pemanasan global memang tak main-main.

Akibat dari pemanasan global ini banyak menimbulkan bencana alam.

Terlebih kini Asia Tenggara dilanda gelombang panas.

Dilansir dari Kompas.com, Ilmuwan memprediksi frekuensi dan intensitas peristiwa ekstrem, seperti gelombang panas akan bertambah di masa depan seiring meningkatnya suhu rata-rata global, atau pemanasan global.

Namun tak hanya itu saja, menurut The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Fifth Assessment Report (AR5) peningkatan suhu rata-rata itu diperkirakan lebih menonjol di daerah tropis dan subtropis daripada di lintang tengah.

Ini menyiratkan bahwa Asia Tenggara mungkin akan lebih terdampak akibat pemanasan global dibandingkan wilayah Asia lainnya.

Mengutip Phys, Rabu (28/7/2021) Dong Zizhen dan Prof. Wang Lin dari Institute of Atmospheric Physics (IAP) of the Chinese Academy of Sciences, China, melakukan studi mengenai gelombang panas di Asia Tenggara.

Penelitian yang berdasarkan pada hasil Community Earth System Model Large Ensemble itu kemudian memperkirakan dampak pemanasan global ini, maka gelombang panas akan lebih sering terjadi.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Bakal Kirimkan Kepala Intelijen Mossad Menghadap Joe Biden, Singgung Kesepakatan Nuklir Iran

Tak hanya itu, orang nomor di Amerika Serikat ini bahkan mengatakan bahwa Jakarta akan tenggelam dalam kurun waktu 10 tahun.

Awalnya dalam pidatonya di Kantor Direktur Intelijen Nasional, Selasa (27/7/2021), Presiden Amerika Serikat (AS) menyinggung bahaya pemanasan global.

Dalam pidatonya tersebut, dia mengingatkan kembali mengenai perubahan iklim dan pemanasan global yang bisa saja mengubah doktrin strategis nasional.

Biden menambahkan, dinas intelijen akan menjadi elemen penting bagi kekuatan AS saat akan menghadapi tantangan baru dan ancaman hibrida.

Mantan Wakil Presiden AS era kepemimpinan Barack Obama tersebut berujar, dampak pemanasan global bisa mencairkan es di kutub dan menaikkan permukaan air laut.

“Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi (sekitar 0,7 meter), Anda akan melihat jutaan orang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur,” kata Biden.

Selain itu, dia juga menyebutkan prediksi tenggelamnya ibu kota Indonesia, Jakarta, yang tenggelam 10 tahun lagi akibat naiknya permukaan air laut.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Kalah pada Pilpres Amerika Serikat, Para Orang Dalam Trump Pilih Mundur

“Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraannya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena akan tenggelam?” kata Joe Biden.

"Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan," sambung Joe Biden.

Melansir TribunJakarta.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal pernyataan Presiden Amerika Serikat yang menyebut ibu kota bakal tenggelam 10 lagi.

Hal ini pun ditepis Ariza yang memastikan ramalan orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu tidak tepat.

"Memang di Jakarta datarannya rendah, jadi di Jakarta ada penurunan muka tanah setiap tahunnya. Namun, tidak berarti 10 tahun Jakarta tenggelam," ucapnya, Sabtu (31/7/2021).

Keyakinan ini disampai Ariza lantaran Pemprov DKI telah melakukan beragam upaya untuk mengantisipasi penurunan muka tanah.

Baca Juga: Kabar Gembira, Bansos Tunai DKI Jakarta Segera Masuk Rekeningmu, Cek Penerima Bantuan Sebesar Rp 600 Ribu Ini di Laman Berikut

(*)

Editor : Nabila Nurul Chasanati

Sumber : Kompas.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya