Jangan sampai Lengah, Ketahui Fakta Kanker Payudara Stadium Satu Agar Terhindar dari Risiko Kematian Tinggi

Minggu, 25 Juli 2021 | 17:45
Freepik

Ilustrasi kanker payudara

GridHype.id- Kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan yang masih menjadi momok mengerikan bagi wanita di dunia.

Tingkatan stadium kanker payudara menunjukan keparahan penderita.

Tak heran jika menjadi kasus tertinggi nomor dua setelah kanker serviks, kanker payudara rupanya menyumbangkan korban meninggal cukup banyak.

Dilansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk.

Rata-rata kematian akibat kanker payudara mencapai 17 orang per 100 penduduk.

Kanker payudara perlu dideteksi sejak dini, bahkan para wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan rutin.

Pemeriksaan tersebut paling tepat dilakukan satu minggu setelah selesai menstruasi.

Berdasarkan tingkat keparahannya, stadium 1 adalah tingkat kanker payudara yang paling aman.

Baca Juga: 3 Pantangan Makanan bagi Penderita Kanker Payudara yang Wajib Dihindari

Masyarakat menganggap bahwa pada fase ini, seseorang masih aman dan tak menunjukan gejala yang serius.

Dilansir dari Klikdokter.com (5/8/2020), benjolan kanker pada stadium 1 masih berukuran di bawah 2 cm.

Jika sudah menyebar ke kelenjar getah bening, masih berukuran di bawah 2 cm.

Berbeda dengan penderita kanker stadium 4, kanker sudah mejalar hingga ke organ lain seperti tulang, paru-paru, hati, atau otak.

Harapan hidup penderita kanker payudara juga bergantung pada stadium kanker yang diderita.

Penderita kanker payudara stadium 0 hingga 1 dapat hidup lebih dari 5 tahun.

Baca Juga: Masih Jadi Ketakutan hingga Sebabkan Depresi Pada Penderita Kanker Payudara, Pengangkatan Payudara Ternyata Bukan Satu-satunya Jalan Penyembuhan

Sedangkan untuk stadium 2, 93 persen penderita dapat hidup hingga 5 tahun.

Walaupun demikian, sangat penting untuk diingat bahwa harapan hidu pasien kanker payudara berkaitan dengan faktor lain.

Faktor terebut diantaranya adalah usia, respons terhadap pengoatan, ukuran tumor., atau kondisi kesehatan umumnya.

Oleh karenanya, pemeriksaan payudara secara mandiri sangat penting untuk dilakukan.

Hal tersebut berkaitan dengan tindak lanjut yang harus dijalani ketika mendapat kanker payudara.

Akan lebih baik jika kanker payudara terdeteksi saat belum membahayakan.

Meski pada dasarnya kanker adalah penyakit membahayakan, namun stadium yang diawali saat pertama kali mendapati adanya kanker sangat berpengaruh bagi pengobatan.

Baca Juga: Cari Tahu Sebelum Nyesel, Ini 3 Cara Mudah Deteksi Kanker Payudara Secara Mandiri

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber klikdokter.com, Kemenkes RI