GridHype.id- Kanker payudara masih menjadi momok mengerikan bagi kebanyakan wanita di dunia.
Bagaimana tidak, penyakit ini bahkan mampu menghilangkan nyawa seseorang.
Berbagai stadium yang menjadi tingkat keparahan juga salah satu hal yang harus dipahami wanita.
Pantas saja mengerikan, sejumlah pengobatan yang dijalani bagi penderita kanker payudara agaknya begitu mengerikan.
Tak jarang penderita yang harus merelakan payudaranya untuk diangkat agar terbebas dari bahaya yang bakal terjadi lebih parah.
Biasanya, seorang wanita yang menderita kanker payudara akan merasa tertekan lantaran harus kehilangan salah satu payudaranya.
Hal itu bahkan dapat mendatangkan stress dan depresi bagi penderita.
Menjadi salah satu upaya pengobatan kanker payudara, pengangkatan payudara atau masektomi bukanlah satu-satunya cara.
Dikutip dari Kompas.com (3/10/2020), dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM mengatakan bahwa pengangkatan payudara tak selalu menjadi pilihan.
Baca Juga: Enam Gejala Kanker Payudara Ini Banyak Dialami Wanita, Nomor 4 Paling Sering Terjadi
Masih ada kemungkinan bagi pasien untuk mempertahankan payudaranya dan menjalani pengobatan dengan terapi lain.
Pilihan tersebut ditentukan berdasarkan stadium, jenis kanker, kondisi klinis pasien, dan preferensi pasien.
“Jadi akan diliat sejauh mana kanker itu menyebar. Apabila jaringan yang terkena terlalu banyak dan kemudian pendarahan juga banyak, tentu tindakan untuk mengangkat payudara kemungkinannya besar,” ujarnya.
Tindakan pengobatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan tingkat keparahan pasien.
Ada terapi pengobatan yang bisa dilakukan tanpa harus mengangkat payudara.
Terapi tersebut disebut dengan neoajuvan yaitu dengan terapi radiasi.
Pengobatan jenis tersebut dilakukan sebelum tindakan operasi dan diperutukkan bagi pasien kanker stadium awal.
Ada beberapa kegunaan yang diperoleh dari terapi tersebut.
Baca Juga: Jangan Kaget, ini Perubahan Tubuh yang Akan Terjadi Pada Pasien Kanker Payudara, Tak Perlu Khawatir
Utamanya, pasien dapat menjalani pengobatan tanpa harus mengangkat payudaranya.
Terapi ini juga mampu mencegah agar kanker tidak muncul lagi.
Pendarahan juga akan berkurang saat penderita menjalani terapi neojauvan.
Meski sudah dilakukan, jika terjadi kanker payudara inflamatorik, maka tindakan pengangkatan payudara harus tetap dilakukan.
Dikutip dari alodokter.com, kanker payudara inflamatorik merupakan jenis kanker payudara yang bisa berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening.
Kanker jenis ini ditandai dengan pembengkakan payudara, kemerahan, terasa panas, nyeri, hingga terjadi perubahan pada kulit.
(*)