GridHype.ID - Kesehatan mental anak, salah satu hal yang perlu diperhatikan orangtua di masa pandemi covid-19.
Sebab, aktivitas anak yang mendadak berubah dari biasanya bisa menyebabkan kesehatan mentalnya terganggu.
Hal ini membuat orangtua harus pandai-pandai mencari cara yang tepat untuk menjaga kesehatan mental anak.
Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, Dokter Reisa Broto Asmoro beberapa waktu lalu memberikan cara bagaimana melindungi buah hati di masa pandemi covid-19.
Seperti yang dilansir GridHype dari laman Wikipedia, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Julisesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.
Perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di Indonesia.
Salah satunya dengan anak tetap beraktivitas sesuai keinginannya dan kenyamanannya meski di tengah pandemi yang semakin mewabah.
Karena dari hal itulah anak merasa bahagia akan kesehatan mentalnya.
Mengutipp Tribunnews.com, berikut 3 tips yang diberikan Dokter Reisa Broto Asmoro agar kesehatan mental anak tetap terjaga.
Buat jadwal untuk anak tetap melakukan aktivitas
Buatlah anak merasa nyaman di masa pandemi Covid-19 dengan membuat jadwal untuk anak.
Dengan berubahnya rutinitas selama pandemi, itu adalah salah satu penyebab terjadinya gangguan kesehatan mental.
"Karena anak terbiasa dengan rutinitas, apa yang berubah di mssa pandemi ini dengan rutinitas dia seperti tidak ke sekolah inilah yang membuat mereka stres," kata dokter Reisa Broto Asmoro, Senin (19/7/2021).
"Jadi buat jadwal yang membuat mereka nyaman sebelum adanya pandrmi, agar anak tidak kehilangan arah dan mempermudah memanfaatkan waktu main," imbuhnya.
Biarkan Anak Tetap Bermain, Walau Lewat Gawai
Karena bermain sesungguhnya tempat mereka belajar dan terhibur serta dapat mengembakan potensi diri.
Reisa menyarankan untuk para orangtua tetep memberikan waktu bermain pada anak.
Sebab, bersosialisasi sejak dini sangat penting bagi anak meskipun melalui gawai karena dapat mengambangkan potensi diri.
"Karena main itu bisa mengambangkan diri anak dri kreativitas, problem self, gimana caranya mengendalikan diri dan bisa membantu menstimulasi mental," katanya.
"Saran saya gapapa anak bersosialisasi dengan kawannya melalui gawainya. Karena tetap anak-anak harus bersosialisasi," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Hanya Fisik, Kanker Payudara Juga Dapat Mengganggu Mental Penderitanya, Berikut Penjelasannya
Bangun Kepercayaan Diri Anak
Di masa pandemi seperti ini membangun kepercayaan diri untuk para orangtua maupun anak juga menjadi hal yang wajib dilakukan.
Kepada sang anak, para orangtua sebaiknya selalu memberikan pujian pada anak saat melakukan hal apapun.
"Harus optimis membangun ini (kepercayaan diri) bersama-sama dan tetap biarkan anak memiliki kepercayaan diri disituasi yg tidak ideal.
Berikan pujian dari apa yang dilakukan," ungkap mantan jubir Gugus Tugas Covid-19.
Begitu pun saat anak melakukan kesalahan, orangtua sebaiknya menasihati dengan memberikan penjelasan soal apa yang salah, bukan menyalahi diri sang anak.
"Kalau anak melakukan kesalahan dimasa pandemi berikan penjelasan soal apa yang ia lakukan salah, bukan mengkritik ke anaknya," tutupnya.
Baca Juga: Kabar Baik, Puasa Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental Kita Loh, Bikin Mood Jadi Baik
(*)