Nyesel Baru Tahu, Sederet Obat Covid-19 Ini Ternyata Lebih Manjur Dibanding Susu Beruang ataupun Jahe

Minggu, 18 Juli 2021 | 16:00
freepik

obat covid-19

GridHype.ID - Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia saat ini tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

Ya, meski sudah setahun lebih pandemi ini menghantui kita semua, angka kasus Covid-19 masih terus bertambah setiap harinya.

Bahkan di Indonesia sendiri, lonjakan kasus Covid-19 kian meningkat di beberapa wilayah.

Melansir dari Kompas.com yang dikutip dari situs covid19.go.id, pada Sabtu (17/7/2021), kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami pertambahan 22.957 kasus.

Baca Juga: 7 Makanan Tak Disangka-sangka ini Ternyata Miliki Kandungan Vitamin D yang Tinggi untuk Tingkatkan Imun Tubuh di Masa Pandemi Covid-19

Artinya, jumlah atau total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 527.872 orang.

Jumlah tersebut didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

Sementara itu, kasus harian Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan 2.048 kasus, dari 54.000 kasus pada Jumat (16/7/2021) ke 51.952 kasus pada Sabtu (17/7/2021) kemarin.

Karena kasus Covid-19 kian mengganas, banyak masyarakat kita yang berusaha mengonsumsi minuman yang dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: Jangan Parno Dulu Kalau Ada Orang Batuk, ini Bedanya Batuk Biasa dengan Batuk Gejala Covid-19

Misalnya saja minuman yang belakangan ini marak diserbu masyarakat.

Ya, apalagi kalau bukan susu beruang dan jahe.

Melansir dari SajianSedap.com, belakangan susu beruang dan jahe diserbu karena dipercaya bisa menjadi obat Covid-19.

Bahkan, ketersediaan susu beruang sampai kosong di sejumlah toko.

Baca Juga: Belum Kering Air Mata Usai Ditinggal Ibunda Tercinta, Ustaz Solmed Kembali Berduka Sang Ayah Tutup Usia

Padahal, belum ada penelitian yang membuktikan kalau bahan-bahan alami ini terbukti ampuh menyembuhkan covid 19.

Nah, menurut dokter, sebenarnya ada obat Covid-19 yang terbukti lebih ampuh untuk pasien Covid-19 yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.

Yuk,kita simak bersama!

Baca Juga: 5 Besar Negara dengan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi di Dunia, Miris Indonesia Masuk dalam Daftar

Obat Covid-19 untuk Isolasi Mandiri di Rumah

Saat menjalani isolasi mandiri dengan gejala ringan atau tanpa gejala juga memerlukan obat-obatan dan penanganan Covid-19 yang tepat.

Pasien tanpa gejala dan gejala ringan biasanya diminta untuk menjalankan isolasi mandiri baik di rumah, atau tempat khusus yang disediakan pemerintah.

Orang tanpa gejala (OTG) kebanyakan mengalami frekuensi napas sebanyakl 12-20 kali per menit, serta saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.

Sementara bagi pasien dengan gejala ringan seperti batuk, demam, kelelahan, sakit kepala, tidak selera makan, nyeri otot dan tulang, pilek juga sakit tenggorokan.

Baca Juga: Tak Hanya Bansos Tunai, Presiden Jokowi Kini Luncurkan 300 Ribu Paket Obat Covid-19 Gratis untuk Pasien yang Isolasi Mandiri

Gejala ringan lainnya juga berupa hilang kemampuan mencium bau (anosmia), lidah tidak ada rasa saat makan atau minum, mual, sakit perut, muntah, ruam pada kulit, frekuensi napas 12-20 kali per menit, dan saturasi oksigen lebih dari atau sama dengan 95 persen.

Beberapa jenis obat dan suplemen dapat membantu meringankan gejala infeksi corona.

Berikut ini penjelasan Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr Heidy Agustin, SpP(K) mengutip dari Kompas.com, Jumat (3/7/2021).

Baca Juga: Catat! 6 Obat Ini Tak Boleh Dikonsumsi Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri di Rumah, Fatal Bisa Mengancam Nyawa

Obat untuk Pasien OTG

1. Vitamin C non-acidic 500 mg yang diminum sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari isolasi mandiri.

Tablet isap vitamin C dosis 500 mg diminum 2 kali sehari (30 hari isolasi mandiri) atau multivitamin dengan kandungan vitamin C, B, E, Zinc sebanyak 1 kali sehari selama 30 hari.

2. Vitamin D 400-1000 IU per hari.

3. Bagi penderita komorbid (hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan sebagainya) lanjutkan dengan minum obat resep dokter.

4. Obat yang bersifat antioksidan dan terapi suportif lainnya.

Namun untuk mencegah adanya efek samping obat dan suplemen tersebut, pasien lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin atau obat.

Baca Juga: 5 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia, Indonesia Nyaris Masuk Bersaing dengan Negara ini

Obat untuk Pasien Gejala Ringan

Obat dan suplemen yang diberikan bagi gejala ringan sama seperti pasien OTG.

Namun ditambah beberapa obat lainnya untuk mengurangi gejala.

1. Vitamin C non-acidic 500 mg yang diminum sebanyak 3 kali sehari selama 14 hari isolasi mandiri.

Tablet isap vitamin C dosis 500 mg diminum 2 kali sehari (30 hari isolasi mandiri) atau multivitamin dengan kandungan vitamin C, B, E, Zinc sebanyak 1 kali sehari selama 30 hari.

2. Vitamin D 400-1000 IU per hari.

3. Bagi penderita komorbid (hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan sebagainya) lanjutkan dengan minum obat resep dokter.

Baca Juga: 9 Tanda Bahaya yang Wajib Diketahui Orangtua Bila Sang Anak Terpapar Covid-19

4. Obat yang bersifat antioksidan dan terapi suportif lainnya.

5. Obat antibiotik atau antivirus yang diresepkan dokter (selama 5 hari).

6. Obat untuk mengurangi gejala, seperti parasetamol atau obat pereda rasa sakit lainnya.

Pasien diminta untuk tidak sembarang minum suplemen atau obat sembarangan tanpa rekomendasi dokter.

Pastikan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan kamu dan keluargamu.

Baca Juga: Jangan Panik, Begini 8 Cara Ampuh Atasi Sesak Napas Tanpa Tabung Oksigen

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : Kompas.com, sajiansedap.com

Baca Lainnya