Kerap Hanya Dianggap sebagai Penyakit Fisik, Ahli Sebut Kanker Payudara Juga Berdampak pada Psikis Penderitanya

Sabtu, 17 Juli 2021 | 10:45
iStockphoto

SEABCS 2021 Perkuat Kerjasama Global Atasi Kejadian Kanker Payudara

GridHype.ID - Hingga kini kanker payudara masih menjadi salah satu kanker yang banyak diderita penduduk dunia, termasuk Indonesia.

Bukannya kian menurun, pengidap kanker payudara makin tahun makin bertambah.

Melansir data GLOBOCAN 2020, dalam prevalensi 5 tahun hingga 2020, sebanyak 946.088 penduduk Indonesia menderita kanker dan 201.143 di antaranya menderita kanker payudara.

Bahkan di tahun 2020 saja, terjadi 65.858 kasus baru kanker payudara dan 22.430 kematian karenanya.

Tentunya kita sudah sedikit-banyak tahu tentang pengaruh kanker payudara terhadap fisik seseorang, apa lagi kanker ini lebih sering terjadi pada perempuan.

Tapi rupanya enggak cuma berdampak pada fisik, kanker payudara juga dapat memengaruhi kondisi psikis pasien, loh.

Baca Juga: Penggunaan Bra Berkawat Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Begini Kata Ahli

Dampak Psikologis

Rupanya menurut laporan riset PTM terhadap perempuan usia 25-64 tahun di perkotaan pada 2016, 90% pasien kanker payudara di Indonesia masih berada dalam usia produktif, yakni 25-55 tahun.

Pada usia tersebut, banyak pasien yang merupakan perempuan mempunyai tanggung jawab terhadap anak-anak, pekerjaan, dan keluarga mereka.

Salah satu efek samping yang paling sering dialami pasien yang sedang menjalani terapi kanker payudara adalah kelelahan.

Hal ini disampaikan Spesialis Bedah Onkologi dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)Onk., M.Epid. MARS dalam acara webinar Akses Penanganan Kanker Payudara HER2+ Stadium Dini, Tantangan dan Harapan, oleh Indonesian Cancer Information & Support Center Association (CISC) pada Jumat (19/2/2021).

Selain itu, dampak psikologis yang berkaitan dengan kanker payudara antara lain kecemasan, kesepian, depresi, kemarahan, penyesalan, serta ketakutan terjadinya kekambuhan dan perubahan bentuk tubuh.

Mengingat kanker payudara cenderung terjadi pada perempuan di usia produktif, banyak yang harus menghadapi tantangan berupa diagnosis yang enggak diharapkan dan dapat berujung pada kemungkinan kehilangan karir, kehidupan berkeluarga, dan kesuburan.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Bumbu Dapur yang Satu Ini Ternyata Bisa Mencegah Kanker Payudara, Apa Itu?

Menolak Kenyataan

Dalam acara yang sama, Nova Dhelia, S.Psi. selaku seorang penyintas kanker payudara HER2-positif juga berbagi pengalamannya memerangi kanker tersebut selama 6 tahun sejak 2015.

Sebelum didiagnosa terkena kanker payudara, Nova sendiri merupakan caregiver ibunya yang juga mengidap kanker payudara hingga beliau enggak dapat bertahan lebih lama lagi.

Nova mengaku, saat itu ia berpikir tugas caregiver hanya memberikan dukungan moral dan psikologis bagi pasien.

Perasaan kehilangan yang belum usai membuat Nova sempat enggak mau menerima kenyataan kalau dirinya juga terkena kanker payudara setelah hasil check up di tahun 2015; dia juga menolak mengetahui kondisi dirinya dan mempelajari lebih lanjut mengenai jenis kanker payudara yang menyerangnya.

Sayangnya, setelah itu ia justru mengalami kondisi lebih buruk, yaitu diagnosis metas tulang belakang atau komplikasi kanker stadium lanjut yang telah menjalar ke organ lain.

Baca Juga: Menyusui Disebut Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara, Rupanya Bukan Isapan Jempol Belaka, Ini Faktanya

"Ini yang saya takutkan akan mengganggu aktivitas saya sehari-hari karena itu membuat penderitanya sulit beraktivitas," ujar Nova.

Penting untuk Deteksi Dini

Pengalaman tersebut membuat Nova berharap agar para penyintas kanker payudara dan orang-orang pada umumnya lebih berani melakukan deteksi kanker payudara sejak dini.

Hal tersebut penting untuk mengetahui kondisi terkini dan langkah-langkah yang tepat untuk menanganinya sebelum terlambat, sebab sesungguhnya kanker payudara masih bisa disembuhkan.

Pencegahan terjadinya kanker payudara juga penting dengan memperhatikan gaya hidup dan lingkungan ya.

Baca Juga: Pil KB Kerap Diisukan Jadi Penyebab Kanker Payudara, Ini Faktanya

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Cewek Banget

Baca Lainnya