Kenali 3 Mitos Virus Corona yang Masih Beredar di Masyarakat, Penting Diketahui Agar Tak Lagi Tertipu

Jumat, 16 Juli 2021 | 14:15
freepik.com

covid test

GridHype.id- Covid-19 kini masih terus melanda berbagai negara salah satunya Indonesia.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengategorikan Indonesia dalam 24 negara yang memiliki lonjakan kasus Covid-19 cukup tajam.

Menghadapi pandemi yang masih terus bergulir, berbagai upaya dilakukan untuk dapat terbebas dari paparan virus berbahaya itu.

Bahkan tak jarang beredar berbagai infomasi yang belum jelas kebenarannya.

Berikut beberapa mitos yang beredar di masyarakat perihal virus corona.

Susu Bear Brand Dapat Menyembuhkan Covid-19

Beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan bahwa susu Bear Brand atau yang dikenal dengan susu beruang memiliki manfaat untuk menyembuhkan Covid-19.

Bahkan masyarakat sempat heboh sehingga menyebabkan panic buying dan berebut mendapatkan susu tersebut.

Menanggapi hal tersebut, dosen Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Lily Arsanti Lestari membeberkan faktanya.

Dikutip dari Kompas.com (4/7/2021), Ia mengatakan bahwa susu beruang bukanlah untuk menyembuhkan covid-19.

Baca Juga: Alami Lonjakan Mengerikan Kasus Covid-19 Harian, Media Asing Soroti Betapa Gawatnya Kondisi Indonesia, Salah Satunya dari Korea Utara

Meski demikian, susu tersebut memang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Kendati memiliki fungsi tersebut, Lily menegaskan bahwa tak harus susu tersebut yang dikonsumsi.

Banyak susu merek lain yang memiliki kandungan serupa sehingga mampu meningkatkan imunitas tubuh.

“Di susu ada protein, vitamin A dan B12, Zn, selenium, serta mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan” ujarnya.

Vaksin Memengaruhi Siklus Menstruasi

Baru-baru ini banyak kabar yang menyebutkan bahwa vaksin covid-19 memiliki efek bagi siklus menstruasi.

Dikutip dari Kompas.com (10/7/2021), tidak ada bukti yang valid untuk membenarkan pendapat tersebut.

Siklus menstruasi dapat berubah karena respons tubuh terhadap stress.

Obgyn George Fyffe mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh wanita dapat meningkat dengan sendirinya untuk mencegah agen infeksi mengganggu pembuahan dan implantasi sel telur.

Setelah sel telur dibuahi ditanamkan, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.

Sel-sel kekebalan lapisan Rahim juga dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal.

Infeksi Rahim juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi normal wanita.

Baca Juga: Covid-19 Varian Delta Disebut-sebut Paling Berbahaya, Begini Gejala yang Akan Diderita Pasien Jika Terinfeksi Varian ini, Waspada!

Vaksin Menjadikan Tubuh Kebal Virus Corona

Banyak yang mengatakan bahwa seseorang yang sudah divaksin secara lengkap akan terhindar dari paparan virus corona.

Hal itu tentu tidak dibenarkan.

Fakta mengenai kekebalan tubuh terhadap virus corona usai divaksin dipaparkan oleh Mentri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi.

Melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, ia mengatakan bahwa vaksin tidak membuat seseorang kebal 100 persen terhadap virus corona.

“Kita harus ingat bahwa vaksin ini tidak membuat kita 100 persen kebal seperti Superman terhadap virus Covid-19,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa seseorang yang telah divaksin justru masih bisa menularkan virus kepada orang lain.

“Kita masih bisa tertular, yang paling bahaya kita masih bisa menularkan,” tuturnya.

Vaksin Covid-19 dapat membuat tubuh seseorang lebih cepat mengidentifikasi masuknya virus.

Tubuh yang sudah divaksin juga akan lebih responsif untuk melawan virus.

Baca Juga: 'Pasien Nol Covid-19' Asal Italia Jadi Buruan, Ada Dugaan Terpapar Sebelum Kasus Wuhan Muncul

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, YouTube