GridHype.ID - Angka kasus Covid-19 di Indonesia selama beberapa waktu belakangan memang menjadi perhatian.
Pasalnya, lonjakan kasus Covid-19 melonjak tajam.
Seperti yang diwartakan Kompas.com, Berdasarkan data milik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Kamis (15/7/2021) pukul 12.00 WIB, ada 56.757 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Ini merupakan jumlah tertinggi penambahan pasien dalam sehari selama pandemi.
Selain itu, sudah dua hari berturut-turut ini angka kasus baru Covid-19 melewati 50.000 orang dalam sehari.
Dengan demikian, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 kini berjumlah 2.726.803 orang terhitung dari Maret 2020.
Lonjakan angka kasus Covid-19 di Indonesia ini juga menjadi perhatian media asing dunia.
Melansir dari Intisari Online, Salah satu media asing yang menyoroti Indonesia adalah Nikkei Asia.
Diberitakan Nikkei Asia, Selasa (13/7/2021), India telah melampaui India sebagai episentrum pandemi di Asia.
Hal itu ditunjukkan dengan kasus harian yang melebihi 40.000 kasus selama dua hari berturut-turut.
Melansir Worldometers, kasus baru yang dilaporkan Indonesia per 13 Juli 2021 adalah 47.899 kasus.
Jumlah itu tak hanya tertinggi di Asia, tapi juga di dunia.
Lalu negara dengan penambahan kasus tertinggi kedua di dunia adalah Brasil dengan 45.094 kasus.
Setelah itu Spanyol dan India. Spanyol menambah 43.960 kasus dan India 40.215 kasus.
Nikkei Asia mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (13/7/2021),
bahwa tingkat hunian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di 12 provinsi telah melampaui 70 persen.
Sebanyak setengahnya di Jawa dan sisanya di pulau-pulau besar Indonesia lainnya.
Di ibu kota negara, Jakarta, tingkat hunian mendekati 90 persen, meskipun baru-baru ini beberapa fasilitas diubah menjadi rumah sakit hanya untuk virus corona.
Media internasional Reuters juga memberitakan pandemi di Indonesia dengan keadaan yang kurang suplai oksigen serta pecahnya rekor kasus harian.
Reuters juga menuliskan pernyataan Budi Gunadi Sadikin bahwa telah terjadi kenaikan yang signifikan.
Associated Press yang berbasis di New York juga memberitakan hal serupa dengan mengutip pernyataan Yana Mulyana selaku Wakil Wali Kota Bandung.
"Orang yang panik membeli tabung oksigen padahal belum membutuhkannya," kata Mulyana.
"Itu menyebabkan pasokan oksigen habis," lanjutnya.
Tak hanya itu, media Korea Utara juga tak kelewatan untuk memberitakan hal ini melalui streaming YouTube pada 9 Juli lalu.
Korea Central TV menyebut tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia hingga menampilkan situasi penumpukan pasien di RSUD Bekasi.
(*)