Program Vaksinasi Door to Door Disebut Mudahkan Warga Akses Vaksin Covid-19, Terungkap Faktanya Sebenarnya

Jumat, 16 Juli 2021 | 14:45
Kompas.com

Tinjauan Vaksinasi

GridHype.ID - Demi menyukseskan program vaksinasi Covid-19, Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi Covid-19 secara jemput bola atau door to door kepada warga, Rabu (14/7/2021).

Melansir dari Kompas.com, program ini dilakukan serentak di 14 provinsi dengan menyasar 19.000 warga.

Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan, provinsi yang menggelar vaksinasi door to door ini merupakan daerah yang saat ini menjadi episentrum dari penularan Covid-19.

"Kegiatan ini dilaksanakan di 14 provinsi daerah episentrum, ada 15 kabupaten kota dan 32 titik," ujar Budi dalam siaran langsung yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

Keempat belas provinsi itu yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.

Mudahkan akses vaksin

Dalam kesempatan itu, Budi menjelaskan, metode vaksinasi door to door yang digunakan BIN ini mengadopsi metode vaksinasi serupa yang digunakan beberapa negara.

Ia menilai, metode itu telah mampu meningkatkan partisipasi vaksinasi karena dapat menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses vaksin.

Baca Juga: Masih Bingung Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 melalui Situs PeduliLindungi? Ayo Ikuti Langkah-langkah Berikut

Selain itu dapat pula menjangkau individu yang takut keluar rumah untuk menghindari tertular Covid-19.

"Semoga segala upaya dan ikhtiar yang dilakukan hari ini akan segera dapat membentuk target herd immunity untuk Indonesia sehat, Indonesia hebat untuk mengatasi wabah pandemi Covid-19 ini," tuturnya.

Sementara itu, Deputi I BIN Mayjen TNI Agus Yusni menuturkan pelaksanaan vaksinasi door to door melibatkan tenaga kesehatan Medical Intelligence BIN yang mendatangi perumahan atau lokasi permukiman penduduk lain.

Tujuannya mendeteksi masyarakat yang memiliki keinginan untuk disuntik vaksin Covid-19.

Tim kesehatan pun turut mendata kondisi komorbid masyarakat.

"Agar menjangkau yang punya keinginan untuk vaksin dan terhambat dengan jarak dan birokrasi.

Kita juga memberikan sembako dan vitamin secara lengkap, " ungkapnya.

Baca Juga: Menkes Sebut Virus Corona Tak Separah TBC dan HIV, Budi Gunadi Sadikin: yang Bahaya Penularannya

"Selain itu, kami juga mendata warga yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

Misalnya di RT 06 Kelurahan Cijantung ini sebagian besar adalah hipertensi dan diabetes," tambah Agus.

Pelaksanaan vaksinasi door to door itu dipantau secara virtual oleh Presiden Joko Widodo, yang turut mengapresiasi pelaksanaannya.

Menurutnya, program ini bagus karena mendatangi secara langsung ke rumah-rumah warga.

"Door to door ini bagus.

Artinya kita mendatangi dari rumah ke rumah, yang ingin vaksin segera disuntik.

Saya kira program dari rumah ke rumah ini bagus sekali," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga melakukan dialog secara virtual dengan warga yang mengikuti vaksinasi door to door di Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Baca Juga: Vaksinasi Berbayar Mulai Dibuka, Begini Cara Daftar di 8 Klinik Kimia Farma

Jokowi menanyakan kepada warga apakah merasakan sakit saat disuntik.

Warga menyatakan tidak sakit dan menyampaikan terimakasih atas pemberian akses vaksin Covid-19 tersebut.

30.000 pelajar jalani vaksinasi

Selain vaksinasi door to door, BIN juga mengglar vaksinasi Covid-19 untuk 30.000 pelajar yang berada di 14 provinsi.

Pelaksanaan vaksinasi tersebut pun dipantau oleh Presiden Joko Widodo secara virtual.

Jokowi menjelaskan peserta vaksinasi siswa terdiri dari 15.000 pelajar SMP dan 15.000 pejalar SMA.

"Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas pelaksaan vaksinasi pagi ini untuk anak-anak semua yang SMP maupun SMA," ujar Jokowi.

"Saya hanya ingin menyampaikan agar setelah anak-anak semuanya divaksinasi, juga tolong dicek agar guru-guru, petugas-petugas sekolah jangan sampai terlewat vaksinasinya," lanjutnya.

Baca Juga: Digunakan untuk Vaksinasi Covid-19 Berbayar, Yuk Kenali Lebih Dekat soal Vaksin Sinopharm

Dia menegaskan pemerintah ingin mendorong agar vaksinasi Covid-19 secara keseluruhan bisa dipercepat agar kekebalan komunal segera tercapai dan masyarakat Indonesia bisa terhindar dari Covid-19.

Jokowi pun mengungkapkan, dirinya telah melakukan dialog dengan dua siswa yang menjadi peserta vaksinasi.

Kepala Negara pun sempat bertanya bagaimana rasanya divaksin.

"Saya tanya sakit ndak ? Katanya engga. Enggak sakit Pak," tutur Jokowi.

"Jadi anak-anak yang belum divaksin, yang belum disuntik enggak usah takut, enggak sakit kok," pesannya.

Adapun pelaksanaam vaksinasi kepada siswa dan masyarakat ini dilakukan secara serentak di 15 kabupaten/kota yang berada di 14 provinsi daerah episentrum.

Keempatbelas provinsi itu yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.

Baca Juga: Masih Banyak yang Tak Tahu, Ternyata Ini Dia Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Tubuh Kita, Ayo Segera Vaksinasi!

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Kompas

Baca Lainnya