GridHype.ID - Tak adapat dipungkiri markas PBB menjadi salah satu lokasi penting bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Markas PBB yang ada di New York menjadi lokasi diadakannya berbagai sidang penting bagi kepentingan setiap anggota negara.
Sidang Dewan Ekonomi dan Sosial digelar tiap tahunnya di markas besar ini, bergantian dengan markas PBB di Jenewa.
Baca Juga: Memilukan, Kelaparan Hebat Melanda Madagaskar, Warganya Sampai Terpaksa Makan Lumpur dan Belalang
Selain itu, di sini juga terdapat gedung Sekretariat PBB.
Tapi, walau berada di New York, Markas Besar PBB tidak terikat secara teritori.
Bahkan, tempat ini bukan termasuk teritori AS. Bagaimana bisa?
Berdiri di pantai timur Pulau Manhattan, di tepi Sungai Timur New York City, markas 18-Acre PBB disebut simbol perdamaian dan "suar harapan".
Dilansir website resmi PBB, situs kantor pusat PBB dimiliki langsung oleh PBB.
"Ini adalah wilayah internasional.
Tidak ada perwira federal, negara bagian atau lokal atau Amerika Serikat, baik administrasi, peradilan, militer atau polisi, yang dapat memasuki kantor pusat PBB," tulis situsnya.
"Markas tak dapat dimasuki kecuali dengan persetujuan dan dalam kondisi yang disepakati oleh Sekretaris Jenderal."
Meski begitu, Perserikatan Bangsa-Bangsa terikat oleh perjanjian dengan AS, negara tuan rumahnya, untuk mencegah markas besarnya digunakan sebagai tempat perlindungan bagi orang yang berusaha menghindari penangkapan di bawah undang-undang Federal.
Orang-orang yang diekstradisi oleh pemerintah AS juga dilarang memanfaatkan markas PBB dalam upaya menghindari penangkapan.
Di markas ini, PBB memiliki pasukan pemadam kebakaran, keamanan, dan cabang kantor pos sendiri.
Setelah PBB didirikan pada tahun 1945, markas besarnya awalnya berada di London.
Namun pada 24 Oktober 1949, batu pertama Markas Besar PBB diletakkan di New York.
John D. Rockefeller II menghibahkan sekitar 7 hektare tanah di tepi timur Manhattan pada PBB sebagai asetnya--yang lantas jadi Wilayah Teritorial Internasional.
Pada 1951, gedung-gedung utama kompleks ini selesai.
Mulai Gedung Sidang Umum, gedung-gedung konferensi, dan gedung Sekretariat yang tingginya 39 lantai.
Lalu pada tahun 1961, dibangunlah perpustakaan Dag-Hammarskjöld dan antara tahun 1969-1976, dibangunlah Gedung UN-Plaza yang berfungsi sebagai hotel dan gedung kantor.
Selain di New York, markas PBB lainnya berada di Jenewa, Wina dan Nairobi.
(*)