Memilukan, Kelaparan Hebat Melanda Madagaskar, Warganya Sampai Terpaksa Makan Lumpur dan Belalang

Senin, 28 Juni 2021 | 11:30
Kompas.com

Madagaskar mengalami kelaparan hebat

GridHype.id- Kabar memilukan datang dari salah satu negara pulau di Samudera Hindia, Madagaskar.

Kelaparan hebat tengah melanda negara tersebut hingga masyarakatnya terpaksa mengonsumsi belalang, kaktus, dedaunan, bahkan lumpur.

Dikutip dari Kompas.com Senin(28/6/2021), bencana kelaparan tersebut disebabkan oleh perubahan iklim yang sangat ekstrem.

Hal itu menyebabkan kekeringan panjang selama bertahun-tahun.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Peristiwa memilukan tersebut membuat Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley mengunjungi negara itu.

Baca Juga:Keren! Bandung Dijadikan Nama Jembatan di Jerman, Musik Keroncong dan Tari Bali Turut Ramaikan Peresmiannya

Bahkan ia menyebut situasi negara tersebut kini bak film horror.

“Sesuatu yang Anda di di film horror,” ujarnya.

Kedatangan Beasley ke Madagaskar ditemani oleh Lola Castro Direktur regional WFP untuk Afrika Selatan.

Ia menyebut kelaparan yang melanda Madagaskar saat ini sangat dramatis.

Castro mengatakan bahwa tindakan cepat dari komunitas internasional sangat diperlukan saat ini.

Ia menyebutkan bahwa mereka yang saat ini mengalami kelaparan tak berkontribusi pada perubahan iklim justru menanggung beban atas akibat perubahan iklim.

“Orang-orang ini tidak berkontribusi apa pun terhadap perubahan iklim dan mereka menanggung seluruh beban perubahan iklim,” ujarnya.

Baca Juga:Sistem Pariwisata Antariksa Bakal Diluncurkan, Pesawat Virgin Galactic Akan Angkut Manusia Liburan ke Luar Angkasa, Berminat?

WFP mengatakan bahwa Madagaskar adalah negara pertama di dunia yang mengalami kondisi memprihatinkan akibat perubahan iklim.

Lebih daru satu juta orang tengah menghadapi kerentanan pangan akut.

Negara tersebut mengalami penurunan produksi pangan yang cukup drastis sejak 2019.

Padahal, sebagaina besar penduduk Madagaskar Selatan bergantung pada pertanian, peternakan, dan perikanan.

Kesulitan akses masuk ke daerah tersebut juga menjadi salah satu penyebab parahnya kelaparan yang terjadi.

Bantuan dari berbagai wilayah sulit masuk ke negara kepulauan tersebut.

Baca Juga: PBB Restui Ganja Tak Lagi Masuk Daftar Obat Berbahaya dan Dukung Penggunaannya Untuk Kepentingan Medis, Bagaimana dengan Indonesia

Selain itu, wartawan juga mengalami kesulitan mengakses daerah-daerah yang paling terkena dampak kekeringan.

Hal tersebut tak lepas dari pembatasan terkait adanya pandemic virus corona.

Saat ini badan-badan bantuan juga telah berjuang untuk menarik perhatian publik terhadap krisis yang dihadapi Madagaskar.

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com