GridHype.id- Meningkatnya jumlah kematian pada tenaga kesehatan lantaran virus corona vaksin dosis ketiga mulai dipertimbangkan.
Hal tersebut tentunya berkaitan dengan keamanan tenaga kesehatan yang sehari-hari berdampingan dengan pasien virus corona.
Usulan dosisi ketiga tersebut datang dari beberapa epidemiolog.
Dikutip dari Kompas.com Senin(5/7/2021), pemberian vaksin dosis ketiga disebut sebagai pendorong untuk meningkatkan efikasi vaskin Sinovac.
Selain itu, perlindungan tenaga kesehatan dari seragan virus varian baru juga menjadi alasan.
Seperti diketahui, virus corona varian Delta yang kini mulai merebak di Indonesia memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.
Berdasarkan data BPOM sejak Januari 2021, tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin Sinovac memiliki efikasi 65,3 persen.
Wacana pemberian vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan juga disinggung oleh Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Ia mengatakan bahwa pemberian dosis ketiga belum ada publikasi ilmiah dan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menghimpun data yang menunjukan fakta bahwa 949 tenaga kesehatan meninggal karena serangan virus corona.
Berdasarkan jumlah tersebut, 20 dokter dan 10 perawat yang meninggal adalah mereka yang telah menerima vaksin Sinovac.
Angka tersebut berdasarkan data dari Tim Mitigasi IDI dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) menegaskan perlunya vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan.
Hal tersebut berkaitan dengan efikasi vaksin Sinovac yang rendah.
Berbeda dengan pendapat tersebut, epidimiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya justru mengatakan perlunya penelitian lebih lanjut tentang sumber virus yang menyerang nakes.
Menurutnya, jika virus yang menyerang adalah varian baru seperti Delta, maka dosis ketiga tidak ada gunanya.
Saat ini pemberian vaksin dosis ketiga sedang berada pada tahap uji klinis oleh peneliti dari Unpad.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Vaksinasi, Siti Nadia Tarmizi.
“Saat ini tim peneliti dari Unpad yang melakukan uji klinis tahap tiga sedang melakukan pemantauan titer antibodi pasca penyuntikan dua dosis,” tutur Nadia.
Pemantauan tersebut bakal menjadi pertimbangan bagi pemberian vaksin dosis ketiga.
Nadia bahkan menuturkan adanya kemungkinan untuk melakukan pengulangan vaksinasi dari awal.
“Nanti ini tentunya memberikan masukan bagi kami apakah perlu penambahan kembali booster suntikan ketiga atau memang pengulangan dari awal,” tambahnya.
(*)