Jadi Rebutan di Tengah Pandemi Covid-19, Benarkah ‘Susu Beruang’ Berkhasiat? Begini Penjalasan dari Sang Ahli Gizi

Senin, 05 Juli 2021 | 18:00
Kolase Instagram dan kompas.com

susu beruang

GridHype.ID -Saat ini lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kian mengganas.

Angka kasus pasien positif Covid-19 pun terus meningkat setiap harinya.

Karena itulah, masyarakat berlomba-lomba menjaga kesehatan dan meningkatkan imun.

Salah satunya yakni banyak orang yang mengonsumsi susu beruang.

Baca Juga: Industri Musik Tanah Air Kembali Berduka, Musisi Beben Jazz Meninggal Dunia, Dik Doank: Covid-19 Memicu Penyakit Bawaan

Entah bagaimana awalnya, susu beruangjustru menjadi buruan warga di beberapa daerah.

Bahkan video warga yangmenyerbu susu beruang di salah satu supermarket grosir itu viral di media sosial.

Ya, video viral itu sontak ramai diperbincangkan netizen di media sosial.

Pasalnya, saking banyaknya yang membeli, tak jarang banyak susu yang sampai jatuh dan tumpah hingga pembeli pun berjibaku keras.

Baca Juga: Kabar Baik, Program Vaksinasi Covid-19 bagi Anak Usia 12-17 Tahun Sudah Dimulai, Begini Cara Mendaftarnya

Bahkan kini menurut pantauan GridFame.id, susu beruang sudah jarang ditemukan diberbagai toko kelontong hingga minimarket.

Susu beruang ini disinyalir bisa sangat berkhasiat di tengah pandemi yang semakin memburuk saat ini.

Tapi apakah hanya susu beruang saja yang berkhasiat seperti itu?

Simak penjelasan ahli gizi berikut ini!

Baca Juga: Tuliskan Doa untuk Jane Shalimar, Baim Wong Beri Peringatan Keras Ini: Semua Teguran Ini Sudah Sangat Jelas...

Dilansir dari Kompas.com, Pengajar di Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), Lily Arsanti Lestari mengatakan, susu memiliki kandungan nilai gizi yang baik.

Dalam susu, terkandung protein hingga mineral yang bermanfaat untuk kesehatan.

"Di susu ada protein, vitamin A dan B12, Zn, selenium, serta mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (3/7/2021) petang.

Dengan mengonsumsi susu, kata Lily, memang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Baca Juga: Sakit Asmanya Memperburuk Kesehatannya Saat Terpapar Covid-19, Sahabat Ungkap Kondisi Terakhir Jane Shalimar Sebelum Meninggal Dunia

Namun, bukan berarti masyarakat harus memilih satu produk susu tertentu untuk dikonsumsi.

"Tapi ya tidak harus Bear Brand, susu yang lain juga bagus," ucapnya.

Menurut Lily, ada sejumlah protein pada susu yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, di antaranya yakni protein whey, lactoferin, dan laktalbumin.

"Selain itu susu mengandung asam-asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh," papar dia.

Baca Juga: Mulai dari Kesulitan Mendapatkan Tabung Oksigen sampai Tak Sadarkan Diri, Inilah Sederet Perjuangan Jane Shalimar Melawan Covid-19

Lebih lanjut, menurut Lily, susu dapat dikonsumsi kapan saja.

Tetapi alangkah baiknya dapat mengonsumsi susu setelah makan.

"Kalau diminum sebelum makan, nanti mungkin bisa mengurangi asupan makan utama karena perut sudah merasa kenyang duluan. Jadi sebaiknya setelah makan saja," tandasnya.

Baca Juga: Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Covid-19, Inilah Profil Lengkap Jane Shalimar

Susu Bukan Satu-satunya Sumber Kalsium

Ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen mengatakan, susu, dalam hal ini susu sapi menurut penjelasan Tan mengandung kalsium sebanyak 143 miligram/100gram.

Selain itu, kalsium dari protein hewani diketahui juga jauh lebih mudah diserap tubuh dari protein nabati.

Sehingga mengkonsumsi susu memiliki manfaat praktis untuk mendapatkan gizi kalsium, jika dibandingkan dengan jenis makanan lainnya.

Baca Juga: Sempat Membaik, Jane Shalimar Tutup Usia Usai Terpapar Covid-19, Penyakit Bawaannya Jadi Penyebab Kondisi Sang Politikus Ngedrop

Meskipun demikian, Tan mengatakan, susu bukan satu-satunya sumber kalsium yang didapatkan dari makanan.

Apabila tidak dapat mengkonsumi susu, menurut dia masih banyak jenis makanan lain yang menawarkan kandungan kalsium serupa, bahkan jauh lebih tinggi.

Misalnya ikan teri (972mg/100gr), tempe (517mg/100gr), kacang tolo (481mg/100gr), kacang tanah (316mg/100gr), dan lain-lain.

Baca Juga: Jane Shalimar Meninggal Dunia Karena Covid-19, Mantan Istri Didi Mahardika Rupanya Sempat Kesulitan Cari Rumah Sakit Hingga Tabung Oksigen

"Semua yang disebut ada dalam susu justru lebih banyak ada di makanan sehari-hari. Masalahnya kan di edukasi ya?" sebut dia.

Ia mengatakan masyarakat dapat memilih jenis makanan yang akan konsumsi untuk mendapatkan kandungan kalsium.

Saat ini olahan susu banyak diproduksi dalam berbagai bentuk, rasa, kegunaan, yang kemudian dijual di pasaran untuk dipilih oleh masyarakat.

Baca Juga: Meski Sudah Divaksin Seseorang Tetap Bisa Tertular Covid-19, Tetapi Virusnya Lebih Sedikit

Namun menurut Tan, masyarakat tidak diharuskan mengonsumsi semua jenis susu itu dalam setiap tahapan.

Seperti mulai dari susu formula, susu pertumbuhan baduta, susu usia sekolah, remaja, susu persiapan hamil, susu masa kehamilan, susu ibu menyusui, hingga susu usia lanjut.

"Enggak (perlu). Cek saja, di negara yang justru dari mana susu berasal sebagai minuman budaya, ada enggak aneka susu dipolitisasi begitu? Tidak," jelas Tan.

Menurutnya, masyarakat perlu juga memahami aturan dan kebutuhannya masing-masing.

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul "Heboh Susu Beruang Jadi Rebutan dan Habis di Mana-mana, Ahli Gizi Ungkap Susu Satu Ini Juga Sama Khasiatnya"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : GridFame.ID

Baca Lainnya