Tubuh Gadis Ini Kering Kerontang hingga Hampir Meregang Nyawa, Lantaran Keranjingan Olahraga

Selasa, 22 Juni 2021 | 08:45
(DOK LISA FOUWEATHER via SWNS/DAILY MAIL)

Lisa Fouweather (19) gadis asal Doncaster, South Yorkshire, Inggris, yang tubuhnya menjadi kurus kering dan hampir meninggal akibat terlalu banyak berolahraga.

GridHype.ID - Gadis remaja asal Inggris ini memiliki pengalman hidup yang tak terlupakan.

Pasalnya lantaran tubuhnya yang kelewat kurus ia pernah hampir meregang nyawa.

Usut punya usut hal itu lantaran dirinya yang keranjiangan olahraga.

Baca Juga: Hobi Makan Tapi Enggak Pengen Gemuk? Cobain Yuk 5 Kebiasaan Cewek Jepang Ini, Enggak Susah Kok!

Lisa Fouweather (19) asal Doncaster, South Yorkshire, Inggris, sangat kecanduan berolahraga.

Dia biasa berlari setengah maraton (21 km) sebelum sarapan dan sering joging di tempat dalam toilet.

Dia awalnya hanya ingin meningkatkan performa di klub larinya, tetapi tak lama kemudian menjadi terobsesi.

Daily Mail pada 6 April 2021 melaporkan, Lisa sering lari pagi sebelum sekolah, berlari sejauh 64 km seminggu, selain latihan perut dua jam tiap hari dan berjalan 70.000 langkah.

Dia hampir tidak makan dan akan meniru atau melebihi pola latihan dari atlet profesional dua kali usianya yang diunggah di Instagram.

Berat badannya turun drastis, tetapi Lisa mengancam akan bunuh diri jika orang-orang melarangnya berolahraga.

Padahal, detak jantungnya berulang kali turun sampai menjadi 28bpm yang menimbulkan risiko kematian.

Baca Juga: Viral Video Harimau Sumetara yang Terlihat Kurus, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya

Namun berkat kerja keras dan bantuan profesional, dia akhirnya bisa berhenti dari olahraga ekstrim dan dietnya.

Sekarang bobot Lisa sudah proporsional dan tidak latihan berlebihan lagi.

Lisa mengidap orthorexia

Lisa mengungkap dia mengidap orthorexia, gangguan makan di mana penderitanya terobsesi dengan pola makan dan olahraga secara tidak sehat.

"Aku lari belasan kilometer setiap hari, meskipun merasa sangat lelah, baik secara mental maupun fisik."

"Aku ingat suatu malam pemanasan di trek atletik dan hanya menangis saat berlari."

"Melihat ke belakang, kurasa tubuhku memohon kepadaku agar beristirahat, tetapi aku tidak pernah melakukannya," ungkapnya dikutip dari Daily Mail.

Pemicu orthorexia Lisa adalah kompetisi lari yang diikutinya dan bergabung dengan Klub Atletik Doncaster pada September 2016, di mana dia merasa tidak pernah cukup baik melakukannya.

Baca Juga: Sang Ibu Tega Sumpahi Pernikahan Anaknya Agar Hancur Berantakan, Hingga Indah Permatasari Jadi Kurus, Arie Kriting Justru Bersyukur Karena Hal ini

Lisa mengikuti setiap sesi latihan, tetapi masih berada di urutan terakhir dalam perlombaan, sehingga memutuskan untuk mengubah pola makannya.

Makanan Lisa terdiri didominasi buah-buahan dan sayuran.

Dia tidak mengonsumsi gula atau makanan berlemak seperti roti putih, kentang, bahkan minuman manis. "Aku takut mengonsumsi 'kalori cair' dan akan membuang jus jeruk ke luar jendela saat orangtuaku pergi," katanya.

Cara itu dalam jangka pendek memang membantunya.

Lisa menempati 50 besar pelari Inggris teratas untuk jarak lintasa 3.000 meter, dan mencapai 5k sub-20 menit.

Akan tetapi sekolahnya jadi terganggu, karena dia datang terlambat setiap hari gara-gara menunggu orangtuanya berangkat kerja agar bisa latihan lari.

"Lari enam mil (lalu) jadi setengah maraton, semuanya dilakukan dengan perut kosong sebelum sarapan."

Baca Juga: Beruntung, Pria ini Ditemukan dalam Kondisi Masih Hidup Usai Diserang Beruang Hingga Diseret ke Dalam Sarangnya

"Setelah selesai, aku hanya akan makan buah; tujuh stroberi, atau kalau sangat lapar hari itu, aku makan pisang."

Kemudian saat pulang sekolah dia keluar kelas secepat mungkin, turun dari bus beberapa pemberhentian lebih awal, sehingga bisa berjalan pulang dan melakukan latihan perut selama dua jam.

Bagaimana Lisa bisa sembuh?

Kedua orangtuanya, Joanna (45) dan Roy Fouweather (57), mulai menyadari ada yang tidak beres pada awal 2017 dan membawa Lisa yang kala itu berusia 15 tahun ke rumah sakit.

Dia dirujuk ke Layanan Kesehatan Mental Anak dan Remaja (CAHMS), dan didiagnosis menderita orthorexia lalu dilarang berolahraga sementara.

Tapi Lisa tidak bisa berhenti dan mengancam orang tuanya bahwa dia akan bunuh diri jika mereka menghentikannya dari berlari.

Lalu saat berusia 16 tahun Lisa dibawa ke Doncaster Royal Infirmary dengan ambulans.

Di sana dia menghabiskan tiga minggu untuk mengembalikan berat badannya menjadi normal.

Baca Juga: Viral Video Harimau Sumatera yang Terlihat Kurus Kering dengan Perut Kempis, Koordinator Kebun Binatang Angkat Bicara: Tak Sebesar Harimau Lain, Lebih Langsing

Selanjutnya dia dipindahkan ke klinik spesialis gangguan makan Riverdale Grange di Sheffield, dan menjalani tujuh bulan di 'kursi istirahat' serta menghadiri sesi terapi.

Ketika pulang berat badannya menjadi 54 kg.

Dia telah menjalani pemulihan selama hampir tiga tahun, tetapi siklus menstruasinya masih belum normal.

Lisa juga harus berhati-hati untuk tidak memforsir dirinya, karena kepadatan tulangnya kini rendah.

"Aku ingin orang-orang yang sedang mengalami atau yang mungkin mengenal seseorang yang sedang mengalami gangguan makan, agar mengetahui bahwa ada bantuan dan dukungan di luar sana.

"Dan Anda tidak perlu menunggu sampai Anda mencapai titik puncaknya dalam mencari bantuan itu," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas