Wisma Atlet Diprediksi Bakal Penuh dalam Dua Hari ke Depan, Pangdam Siapkan Dua Lokasi Baru Isolasi Covid-19

Senin, 21 Juni 2021 | 21:00
Kompas.com

Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet

GridHype.ID- Pandemi Covid-19 di Indonesia kembali melonjak pasca libur lebaran 2021.

Bahkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet diprediksi bakal segara penuh.

Beberapa waktu lalu sempat beredar video yang menunjukan antrean panjang pasien Covid-19 yang akan dirawat di Wisma Atlet.

Antrean tersebut terjadi karena lonjakan kasus yang tidak terkendali.

Diberitakan sebelumnya, pihak Wisma Atlet melakukan penambahan bed sebanyak 2.000 unit.

Penambahan tersebut rupanya masih dirasa kurang untuk menampung pasien Covid-19.

Baca Juga: Kondisi Covid-19 di Jakarta Semakin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Singgung Pelanggaran Protokol Kesehatan: Tidak Ada Kompromi

Hal tersebut membuat Pangdam menyiapkan tempat isolasi baru untuk menampung pasien.

Tempat tersebut adalah Rusun Cilincing dan Asrama Haji.

Kebijakan itu dilakukan untuk mengantisipasi semakin tingginya kasus terkonfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta.

Dikutip dari KompasTV (20/6/2021), Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mulyo Aji mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya mempersipkan dua lokasi baru tersebut.

Adapun persiapan yang dilakukan adalah mengenai ketersediaan tenaga medis, manajemen dan administrasi.

Ia mengatakan bahwa kedua tempat tersebut akan dijadikan tempat isolasi bagi penderita covid-19 tanpa gejala.

“Yang tanpa gejala akan kami pindahkan ke tempat lain, tempat lain itu adalah dua yang kami siapkan, yaitu Rusun Cilincing yang satu adalah Asrama Haji,” tuturnya.

Ia juga mengatakan prediksinya mengenai ketersediaan tempat isolasi mandiri di RS Darurat Wisma Atlet.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Membludak hingga Duduk Lesehan, Wisma Atlet Siapkan 2.000 Unit Tempat Tidur Tambahan

“Kami persiapkan ini karena kami menghitung dalam dua hari ke depan pasti sudah akan penuh, oleh sebab itu kami akan berkoordinasi secara intens,” lanjutnya.

Pihaknya juga mengaku sedang memantau ketat pelaksanaan PPKM Mikro yang sedang berlangsung.

Sebelumnya, Anies Baswedan sempat mengatakan bahwa penambahan angka kasus positif Covid-19 melonjak hingga 50 persen dalam sepekan.

Padahal kemampuan testing di Jakarta adalah 4 kali lipat dari kemampuan WHO dan telah ditingkatkan menjadi 8 kali lipat.

Peningkatan testing tersebut rupanya belum berhasil menekan positivity rate di DKI Jakarta.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber KompasTV, Gridhype.id