GridHype.ID- Baru-baru ini warganet diramaikan dengan seorang wanira yang tak dapat menutup rahangnya usai menguap.
Hal tersebut pertama kali beredar di sosial media Twitter dan diunggah oleh salah satu akun bernama @m1ridical pada Kamis (10/6/2021).
Wanita dalam foto tersebut diketahui tak dapat menutup rahangnya selama 10 menit.
“LAWAK BANGET TEMEN GUA RAHANGNYA GABISA NUTUP LAGI,” tulis pemilik akun.
Unggahan tersebut hingga Selasa (15/6/2021) telah dibagikan ulang sebanyak 7 ribu kali dan dibanjiri komentar sebanyak 1500.
Wanita dalam foto tersebut kemudian memanggil dokter gigi untuk mengobatinya.
Rupanya dokter gigi yang ia panggil tak dapat menanganinya sehingga menyarankan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
“Update gais udah dilepas di kainnya, sama temen gue bilang buat semuanya “jangan nguap berlebihan ya adik adik” stay safe gais,” tulisnya mengonfirmasi bahwa sang kawan sudah berhasil ditangani.
Dikutip dari Kompas.com (14/6/2021), hal tersebut dapat disebut sebagai dislokasi sendiri.
Hal itu dijelaskan oleh Dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial, drg Max Johnson, Sp. MB.
"Nama diagnosanya dislokasi temporomandibular joint," kata Max, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).
Keadaan tersebut terjadi saat pergeseran kondilus (tonjolan bulat pada tulang) ke anterior eminensia artikularis dan terfiksasi karena kontraksi otot-otot pengunyahan secara tiba-tiba.
Rahang yang tidak dapat menutup dapat disebabkan oleh mulut yang terbuka secara berlebihan.
Hal itu dapat terjadi saat menguap, tertawa, muntah, atau bahkan kejang.
Jika seseorang mendapati rahangnya tak dapat menutup, penanganan medis adalah solusinya.
Dikutip dari Health Direct melalui Kompas.com, biasaya rahang pasien akan diperban.
Perban yang diikatkan tidak boleh terlalu kencang.
Setelah rahang kembali ke posisi semula, pasien akan diberi obat-obatan dan disarankan untuk melakukan kompres dingin yang ditempel selama 10 hingga 20 menit setiap 2 hingga 3 jam.
Pasien dianjurkan untuk mengonsumsi makanan lunak untuk sementara waktu agar rahang tidak bekerja terlalu keras.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari kondisi mengerikan tersebut.
Penderita kelainan sendi rahang tidak dianjurkan untuk mengunyak permen karet.
Selain itu, tidak diperbolehkan membuka mulut terlalu lebar.
(*)