GridHype.ID- Perusahaan mainan Mattel terkenal dengan boneka Barbie yang digandrungi anak-anak seluruh dunia.
Perusahaan tersebut rupanya tak hanya mengedepankan keuntungan semata, namun kini Mattel telah turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.
Dikutip dari Kompas.comMinggu (13/6/2021), Mattel telah merilis boneka Barbie yang dibuat menggunakan plastik daur ulang.
Barbie tersebut dibuat dari 90 persen plastic hasil olahan sampah yang ditemukan di laut, sehingga koleksi tersebut diberi tajuk Barbie Loves the Ocean.
Sesuai dengan tema tentang laut, boneka tersebut didandani dengan nuasa laut yaitu mengenakan outfit ala pantai.
Tak hanya itu, boneka yang banyak diminati ini dilengkapi dengan tiga set aksesoris yang sesuai dengan tema.
Produk unik ini dijual seharga 10 hingga 20 dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp140.000 hingga Rp283.000 di situs resminya.
Bahan produksi berupa limbah diambil dari wilayah berjarak 50 kilometer dari saluran air di daerah yang tidak memiliki sistem pengumpulan sampah formal.
Wakil Presiden Senior dan Kepala Global Barbie & Boneka di Mattel menjelaskan bahwa inovasi ini memiliki konsep berkelanjutan.
Ia menuturkan bahwa Barbie tersebut dirilis sebagai langkah untuk konsep berkelanjutan yang menjadi masa depan perusahannya.
Selain itu, Barbie yang dibuat dari limbah plastik tersebut merupakan upaya menciptakan lingkungan masa depan yang baik untuk perkembangan anak-anak.
Baca Juga:Miliki 'Bahtera Nuh' Kedua di Dunia, Korea Selatan Siapkan Ribuan Benih Untuk Antisipasi Hari Kiamat
"Barbie Loves the Ocean adalah contoh utama dari inovasi berkelanjutan yang akan kami buat sebagai bagian dari menciptakan lingkungan masa depan di mana anak-anak dapat berkembang," terangnya.
Tak hanya menciptakan produk tersebut, Mattel juga melengkapi dengan video pendidikan di kanal Youtube yang bertema serupa.
Konten tersebut berjudul Barbie Shares How We Can All Protect the Planet.
Video tersebut mengedukasi penonton untuk merawat Bumi dan sangat tepat dijadikan sebagai tontonan anak-anak.
Jika kini Mattel menerapkan 90 persen penggunaan limbah plastik, perusahaan tersebut akan lebih berupaya meningkatkannya menjadi 100 persen.
Hal tersebut bakal diterapkan pada kemasan yang ditargetkan tercapai pada 2030 mendatang.
Sebelum menciptakan Barbie dengan limbah plastik ini, Mattel diketahui telah berkomitmen dan bergabung dengan gerakan sustainability dengan program Mattel Playback.
Program tersebut memungkinkan konsumen untuk mengirim Barbie dan mainan lama mereka untuk didaur ulang menjadi produk yang baru.
(*)