Miliki 'Bahtera Nuh' Kedua di Dunia, Korea Selatan Siapkan Ribuan Benih Untuk Antisipasi Hari Kiamat

Sabtu, 05 Juni 2021 | 16:15
kompas.com

Seorang peneliti di Kore Selatan menunjukkan sampel benih tanaman yang disimpan dalam terowongan

GridHype.ID- Menanggapi peringatan para peneliti terkait kepunahan tanaman yang semakin mengkhawatirkan, Korea Selatan kini mulai menyimpan persediaan benih tanaman.

Benih yang nyaris mencapai 5.000 spesies tanaman liar tersebut disimpan dalam terowongan bawah tanah.

Terowongan tersebut telah dirancang aman dari ledakan nuklir, perubahan iklim, hingga bencana alam.

Hal tersebut berkaitan dengan populasi manusia yang meningkat serta adanya polusi dan penggundulan hutan.

Dikutip dari Kompas.com Sabtu (5/6/2021), Lee Sang-yong selaku pemimpin fasilitas tersebut menyatakan bahwa hal ini dilakukan untuk memastikan tanaman tidak mengalami kepunahan.

Baca Juga: Sistem Pariwisata Antariksa Bakal Diluncurkan, Pesawat Virgin Galactic Akan Angkut Manusia Liburan ke Luar Angkasa, Berminat?

“Pusat Gudang Benih Arboretum Nasional Baekdudaegan memelihara hampir 100.000 dari 4.751 spesies tanaman liar berbeda. Tujuannya untuk memastikan mereka (tanaman) tidak musnah karena peristiwa apokaliptik,” ujar Lee Sang-yong.

Gudang tersebut memiliki fungsi yang berbeda dengan bank benih pada umumnya.

Jika bank benih lain menyimpan sampel dan ditarik secara teratur untuk berbagai tujuan, maka gudang bawah tanah ini dikhususkan sebagai sarana terakhir untuk mencegah kepunahan.

Maka dari itu, benih yang ada di gudang itu dimaksudkan untuk penyimpanan secara permanen.

Tempat tersebut bahkan ditetapkan sebagai instalasi keamanan oleh Badan Intelijen Nasional Kore Selatan.

Dikelilingi oleh pagar kawat dan puluhan kamera, tempat tersebut memiliki pembatasan jumlah pengambilan gambar.

Tah hanya itu, tempat penyimpanan benih ini juga dijaga oleh polisi yang berpatroli secara teratur.

Baca Juga: Dikenal Bengis dan Kejam, Kim Jong Un Menangis Saat Ceritakan Kesulitan Korea utara di Kala Pandemi

Di dalamnya tedapat lift yang mengarah sekitar delapan lantai turun ke terowongan beton besar.

Untuk melestarikan benih yang disimpan, tempat tersebut memiliki suhu minus 20 derajat celcius.

Selain itu, tingkat kelembaban diatur 40 persen agar simpanan tepat dalam keadaan layak.

Memiliki peran untuk menanggapi “hari kiamat”, fasilitas tersebut dibangun oleh sebuah negara yang pada 1950 diserbu oleh negara tetangga di Utara Pyongyang.

Tempat tersebut disinyalir mampu menahan gempa berkekuatan hingga 6,9 SR serta mampu bertahan dari serangan bom.

(*)

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya