Waspada! Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus Berpotensi Terjadi di Daerah Lain, Begini Penjelasan dari Epidemiolog

Minggu, 06 Juni 2021 | 13:15
Freepik

Ilustrasi Covid-19

GridHype.ID - Hingga kini, Indonesia masih terus berjuang melawan pandemi virus corona atau Covid-19.

Pasalnya, sudah setahun lebih pandemi Covid-19 tak kunjung selesai.

Angka kasus Covid-19 malah masih terus bertambah setiap harinya.

Misalnya saja ledakan kasus Covid-19 yang belum lama ini terjadi di Kudus.

Baca Juga: Dituduh Cuman Drama, Pasien Covid-19 Ini Terpaksa Kerja Bawa Tabung Oksigen usai Permintaan Cutinya Ditolak

Karena ledakan kasus Covid-19 di Kudus tersebut, masyarakat diminta untuk terus waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sebab, ledakan kasus Covid-19 di Kudus, berpotensi terjadi di daerah lain.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono.

Hal itu, kata dia, karena sistem surveilans, baik itu testing maupun tracing tidak dilakukan secara optimal oleh daerah sehingga kurang mendeteksi berapa kasus yang sebenarnya.

Baca Juga: Kabar Duka, Kakak Terry Putri Meninggal Dunia Karena Covid-19, Sang Artis Ungkap Sejumlah Penyakit Bawaan yang Diderita Sang Kakak

"Masak dari Januari sampai sekarang ini, Juni, masih konstan 5.000 aja, ya menurut saya sih enggak ada perkembangan surveilans," kata Tri kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Jumat (4/6/2021).

Menurut dia, hal itu bisa terjadi kapan saja, apalagi bagi daerah dengan tingkat populasi tinggi mengalami ledakan kasus.

Kasus yang meledak, artinya, orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan akan semakin bertambah banyak dan bisa membuat fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) kewalahan.

"Menurut saya, kasus yang sebenarnya ada di masyarakat itu jauh lebih besar dari data yang ditampilkan saat ini," ungkap Miko.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Semakin Membabi Buta, Waiting List Pemakaman Diberlakukan

Menyembunyikan kasus

Berdasarkan data yang ia miliki, sebetulnya ada banyak daerah yang mempunyai kasus Covid-19 tergolong tinggi tetapi tidak disampaikan secara terbuka.

Hal itu, kata Tri, akan semakin mempersulit sistem surveilans yang sebelumnya belum optimal.

"Potensi (ledakan kasus) itu ada, tapi saya yakin ada banyak daerah yang sebetulnya mempunyai kasus tinggi tapi disembunyikan," kata Miko.

Jika memang yakin dengan hal tersebut, Tri berpesan agar daerah bersiap terhadap konsekuensi surveilans yang tidak bagus itu.

"Jangan sampai seperti yang terjadi di Kudus, baru teriak-teriak kalau sudah penuh, semua harus disiapkan," pungkas Miko.

Baca Juga: Saking Tak Ingin Dipotong Gaji, PAsien Positif Covid-19 ini Nekat Datang ke Kantor Sambil Bawa Tabung Oksigen

Ledakan kasus Covid-19

Saat dihubungi secara terpisah, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Satria Wiratama juga memaparkan hal yang sama.

Menurut Bayu, ledakan kasus Covid-19 di Kudus, sangat bisa untuk terjadi di daerah lain.

"Ketika penduduknya lengah, tes dan tracing kurang cepat, maka ledakan seperti itu bisa terjadi," ujar Bayu, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Dia mencontohkan, Surabaya sebagai kota yang berhasil meredam kasus Covid-19 sehingga kasus yang parah tidak banyak selain juga angka kematian dan positivity rate yang rendah.

Baca Juga: Lebih dari 3 Kali Lipat, Jumlah Kematian Para Lansia Meningkat Akibat Pandemi Covid-19

Akan tetapi, yang terjadi di Kudus justru sebaliknya.

Banyak yang harus dirujuk ke rumah sakit sehingga fasyankes kewalahan dan isolasi mandiri kurang diawasi.

"Pesannya sama, 3M wajib dilakukan walaupun sudah divaksin dan sudah setahun pandemi. Karena itu cara paling murah dan aman untuk mencegah Covid-19.

Selain itu, jangan memberikan stigma negatif kepada pasien Covid-19 karena stigma itu menyebabkan orang tidak berani dan tidak mau melapor," kata Bayu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus, Berpotensi Terjadi di Daerah Lain"

(*)

Tag

Editor : Helna Estalansa

Sumber Kompas.com