GridHype.ID - Sebuah kejadian menggemparkan terjadi di India.
Seorangpasien Covid-19 di India yang sedang dalam masa pemulihan terpaksa datang ke kantor dengan membawa tabung oksigen.
Hal tersebut ia lakukan usai permintaan izin cutinya ditolak oleh pihak kantor.
Pasien tersebut diketahui bernama Arvind Kumar yang bekerja sebagai manajer di salah satu cabang Bank Nasional Punjab (PNB) di Bokaro.
Suatu hari dia datang ke kantornya di negara bagian Jharkhand membawa tabung oksigen, karena mengklaim cutinya ditolak oleh para senior.
Menurut publikasi Livehindustan, PNB membantah klaim Kumar dan menuduhnya melakukan drama untuk mencemarkan nama baik bank.
Kemudian dilansir dari Hindustan Times pada Kamis (27/5/2021), PNB menyebut Kumar sedang diselidiki atas pinjaman NPA (Non-Performing Asset) yang harus dia kembalikan.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak Kumar tiba di kantor dengan dibantu berjalan oleh istrinya, dan putranya menyeret tabung oksigen ke dalam gedung.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/5/2021) di Sektor 4 PNB.
Pihak bank berkata, anggota keluarga Kumar yang merekam video itu dan mengunggahnya ke media sosial.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kudus Semakin Membabi Buta, Waiting List Pemakaman Diberlakukan
Livehindustan melaporkan, Kumar lalu menuju ruangan seniornya dan terlibat cekcok di dalam.
Kumar terdengar berkata, "Para dokter mengatakan saya akan butuh waktu tiga bulan untuk pulih sepenuhnya, karena infeksi sudah menyebar ke paru-paru.
Kenapa saya diganggu?" Keluarga Kumar mengatakan, dia mengajukan pengunduran diri setelah cutinya ditolak tetapi juga tidak diizinkan.
Mereka lalu mengklaim bahwa bank mengancam akan memotong gaji Kumar, sehingga dia terpaksa datang ke kantor sambil membawa tabung oksigen.
Kumar kemudian dipulangkan setelah pertengkaran verbal hari itu.
PNB meyakini bahwa ini adalah taktik Kumar untuk membatalkan tuntutan terhadapnya, dan menghentikan proses terhadap rekening pinjaman NPA-nya.
Bank tersebut juga mengungkapkan, Kumar absen dari pekerjaan selama dua tahun tanpa izin.
Mereka pun menegaskan tidak ada pegawai positif Covid-19 yang cutinya ditolak, baik untuk kepentingan sendiri maupun orang lain.
(*)