Boba Kian Langka di Amerika Serikat, Bisnis Bubble Tea Kalang Kabut

Selasa, 25 Mei 2021 | 07:45

bubble tea

GridHyp.ID - Belakangan Amerika Serikat mengalami krisis boba.

Hal itu tentunya berefek pada bisnis bubble tea yang dijalankan di sana.

Sebagai informasi, boba adalah topping berwarna gelap dan kenyal yang terbuat dari tapioka, kini menjadi langka di "Negeri Paman Sam" karena kurangnya bahan baku.

Baca Juga: 20 Tahun Sukses Akali Hukum dan Tinggal Gratis di Rumah Orang, Simak Kasus Penghuni Liar Asal Amerika Serikat Ini

Krisis boba ini juga menjadi efek lain dari pandemi Covid-19 di AS, setelah krisis tisu toilet, ragi roti, hingga saus tomat.

Oliver Yoon wakil presiden penjualan dan pemasaran global untuk Boba Direct yang menjadi pemasok berkata, kelangkaan terjadi selama berbulan-bulan karena masalah logistik di banyak industri.

Ia menerangkan, terlalu banyak pengiriman dari Asia tetapi tidak ada cukup kapasitas untuk membawanya ke Amerika.

"Ada banyak peti kemas dalam jumlah besar dari luar negeri karena e-commerce, karena konsumen belanja, dan sayangnya, tidak cukup orang untuk mengeluarkan peti kemas ini dar kapal," kata Yoon dikutip dari NPR.

Kurangnya pekerja dan sopir di pelabuhan menimbulkan timbunan stok di sepanjang East Coast dan West Coast, yang membuat pengiriman tertunda dan produk tak segera sampai ke pengecer.

"Yang saya dengar dari perusahaan ekspedisi dan industri angkutan truk adalah, 'Kami semua butuh bantuan.

Kami butuh pekerja tambahan'," imbuhnya.

Baca Juga: Amerika Serikat Masih Menduduki Peringkat Pertama, Ini Dia 10 Negara dengan Jumlah Kasus Covid-19 Terbanyak di Dunia, Mana Saja?

Akibat krisis boba di AS ini, bisnis bubble tea pun terancam. Abdurahman Sharif contohnya yang memiliki Chi Tea di pinggiran Chicago.

"Selama sebulan terakhir, setiap minggu, kami khawatir tentang bagaimana kami kehabisan rasa ini, tapioka.

Kami kehabisan bahan-bahan ini, bahkan sampai sedotan," ungkap Sharif.

Ia membuka bisnis bubble tea-nya sejak delapan bulan lalu, dan kini khawatir kelangkaan boba akan merusak citra kedai dan kepercayaan konsumennya.

"Setiap pekan kami harus mencoret varian rasa dari menu kami karena tidak ada bahannya, dan itu tidak akan ada selama dua sampai tiga minggu ke depan."

Oliver Yoon memperkirakan krisis boba di Amerika akan berlangsung sampai pertengahan musim panas.

Dia mengimbau orang-orang untuk bersabar, dan meyakinkan mereka bahwa stok bahan baku nantinya akan sampai ke AS.

Baca Juga: Moderna Mulai Menguji Vaksin Covid-19 pada Bayi dan Anak Kecil, Sekitar 6000 Anak Didaftarkan untuk Penelitiannya

Yoon juga menyarankan orang-orang membeli varian topping lainnya sebagai pengganti boba.

"Ada jeli kelapa. Ada boba pop, boba kristal.

Kamu tahu, topping berbeda bisa jadi pelengkap untuk saat ini."

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber NPR, Kompas