GridHype.ID- Akhir-akhir ini warganet dihebohkan dengan beredarnya video ibu-ibu yang marah kepada seorang kurir lantaran barang yang dibelinya di toko online tidak sesuai.
Tak cukup hanya sekadar marah, wanita tersebut tak segan melontarkan kata-kata tak pantas kepada sang kurir.
Parahnya, kata-kata tersebut tak hanya sekali diucapkan, tapi berkali-kali.
Diketahui bahwa video yang viral tersebut direkam langsung oleh sang kurir pengantar barang.
Dirinya yang geram karena perlakuan si ibu dan anak perempuannya kemudian mengabadikan peristiwa tersebut melalui kamera ponselnya.
Peristiwa tersebut terjadi lantaran barang belanjaan yang diantar oleh sang kurir dengan sistem COD dirasa tidak sesuai dengan pesanan.
Baca Juga: Peringati Hari Buku Nasional 17 Mei, Berikut 3 Rekomendasi Buku yang Pas Untukmu, Sudah Baca Belum?
Bukan hanya ibu berbaju kuning itu saja yang marah, sang anak perempuan yang berada di dekatnya juga turut memaki sang kurir.
Anak perempuan tersebut juga terlihat mengarahkan kamera ke arah kurir diduga sedang merekam perdebatan itu.
Kedua perempuan tersebut agaknya tak paham dengan sistem COD yang mereka pilih sebagai sistem belanjanya.
Mengenal Sistem COD
Sebelum kegiatan jual beli online marak seperti saat ini, sistem COD sebenarnya sudah digunakan di masyarakat.
Sistem COD mengharuskan penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi secara langsung dengan waktu yang tempat yang sudah disepakati keduanya.
Saat ini, sistem COD yang demikian sudah divariasikan agar dapat diterapkan dalam kegiatan jual beli online.
Dilansir dari Shoppe Indonesia melalui Kompas.com (17/5/2021), COD atau cash on delivery adalah metode pembayaran yang dilakukan secara langsung di tempat setelah pesanan dari kurir diterima oleh pembeli.
COD menjadi salah satu metode yang bisa dipilih oleh pembeli saat melakukan belanja online.
Tidak semua penjual dan marketplace menyediakan metode ini, demikian pula tidak semua jasa pengiriman dapat melayani metode COD.
Selain itu, metode pembayaran COD juga tidak selalu bisa dilakukan untuk seluruh wilayah tujuan pembelian.
Sistem COD ini memang memberikan kemudahan bagi pembeli dalam hal pembayaran, namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa risiko yang diterima oleh penjual akan lebihtinggi.
Pada intinya, sistem COD ini adalah sebuah pilihan.
Baca Juga: Pilih Merantau Usai Lulus Kuliah? Nih Catat! Cara Atur Keuangan Biar Enggak Bingung di Akhir Bulan
Baik pedagang, marketplace, pembeli, maupun jasa pengiriman dapat mengaktifkan sistem tersebut atau justru menonaktifkannya.
Sebenarnya kurir atau jasa pengantar barang hanyalah berkedudukan sebagai pengantar barang dan tidak berkaitan dengan isi barang yang dikirim.
Jadi kesimpulannya adalah pembeli tidak dapat menyalahkan kurir apabila terjadi kesalahan barang yang diterima, kecuali kerusakan tersebut terjadi karena kesalahan pihak pengiriman.
Misalnya barang yang dikirim pecah dalam perjalanan atau kemasan paket yang diterima sudah dirusak, barulah hal tersebut dapat dipertanyakan kepada kurir.
(*)