GridHype.id- Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei dan sudah ada sejak 2002.
Pencetusan Hari Buku Nasional atau Harbuknas adalah upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia.
Dilansir dari Harian Kompas melalui Kompas.com (16/5/2021), menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar adalah sosok dibalik perencanaan pengadaan Hari Buku Nasional.
Pada saat itu masyarakat masih memiliki tradisi percakapan panjang dibandingkan dengan kebiasaan membaca.
Awalnya ide tersebut datang dari masyarakat pecinta buku yang ingin meningkatkan minat baca masyarakat.
Mewujudkan keinginan tersebut tidaklah mudah, sebab menurut Abdul Malik membuat masyarakat yang terbiasa dengan budaya lisan kemudian menjadikannya gemar membaca buku merupakan sesuatu yang butuh upaya ekstra.
Apalagi saat ini generasi muda sudah didominasi oleh teknologi digital yang lebih mengasyikan dibandingkan dengan membaca buku.
Membaca buku memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah meningkatkan daya ingat.
Orang yang gemar membaca memiliki wawasan yang luas dan kosakata yang beragam.
Berikut beberapa rekomendasi buku bacaan fiksi yang cocok untukmu!
Cantik Itu Luka-Eka Kurniawan
Novel ini merupakan novel pertamakarya Eka Kurniawan yang terbit pada 2002.
Terbitnya buku ini berkat kerja sama Akademi Kebudayaan Yogyakarta dan Penerbit Jendela.
Edisi kedua dan seterusnya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama sehak tahun 2004.
Novel ini memiliki tema magis, terbukti dari jalan ceritanya yang mengenalkan hal gaib tentang bangkitnya seorang wanita dari kubur setelah 20 tahun meninggal.
Wanita tersebut bernama Dewi Ayu, seorang pelacur ternama pada masa pendudukan Belanda.
Awalnya Dewi Ayu menjalani pekerjaannya dengan terpaksa hingga akhirnya terbiasa.
Menariknya, Dewi Ayu ini sangat ingin meninggal dengan cara mengkafani dirinya sendiri dan berdiam diri.
Akhirnya dia meninggal di hari ke012 percobaan bunuh dirinya.
Inti dari kisah Cantik Itu Luka ini datang dari anak terakhir Dewi Ayu yang diberina nama Cantik.
Dewi Ayu memiliki empat orang anak perempuan yang tidak diketahui Ayahnya.
Anak pertama hingga ketiga adalah perempuan yang sangat cantik, namun anak terakhirnya sangat berbeda dengan kakaknya.
Anak yang diberi nama Cantik itu diceritakan sebagai perempuan yang buruk rupa hingga disebut sangat menjijikan.
Rindu-Tere Liye
Novel bertemakan religi ini ditulis oleh Tere Liye dengan setting waktu tahun 1938.
Melalui novel ini, Tere Liye menceritakan perjalanan pajang kapal uap yang mengangkut jamaah haji dari pelabuhan Makassar menuju Mekkah.
Baca Juga: Asyik! Harry Potter at Home Bisa Jadi Teman Ngabuburit Kamu Selama di Rumah
Kapal yang bernaa Blitar Holland ini menempuh perjalanan berbulan-bulan untuk sampai ke tempat tujuan.
Novel ini mengupas habis kegiatan para penumpang di dalam kapal yang memiliki konflik masing-masing dalam hidupnya.
Karakter yang diceritakan dalam novel ini memiliki kekuatan masing-masing, ada ulama, saudagar kaya, pelaut, dan lain-lain.
Setiap kisah dari para tokoh memiliki nilai tersendiri untuk dapat dipelajari.
Laut Bercerita-Leila S. Chundori
Novel ini diterbitkan olek Gramedia pada 2017.
Novel yang terbilang masih muda ini menceritakan mengenai kisah persahabatan, cinta, keluarga, serta kehilangan para tokoh-tokohnya.
Baca Juga: Kesal karena Lembaran Buku Menguning? Catat 4 Cara Merawat Buku Biar Enggak Cepat Rusak
Inti dari Laut Bercerita adalah perjaanan sekumpulan sahabat yang merasakan kekosongan dada, sekelompok orang yang gemar menyiksa dan berkhianat, serta keluarga yang mencari kejelasan makam anaknya.
Mengangkat tokoh bernama Biru Laut, Kinan, Gusti, Asmara, Naratama dan lainnya, penulis menjadikan Biru Laut sebagai tokoh utama.
Buku ini juga telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada 2020 dengan judul The Sea Speaks His Name oleh John McGlynn dari Penguin Random House.
Tiga rekomendasi novel di atas dapat kamu baca untuk mengisi waktu luangmu, loh.
Selain menjadi media refleksi, dengan membaca kamu akan mendapat manfaat lainnya.
(*)