Jengah dengan Janji Palsu Pemerintah, Warga 14 Desa di Lebak Banten Gotong-royong Bangun Jembatan: Sudah Jengkel lah Pusing Lihatnya!

Sabtu, 17 April 2021 | 15:00
(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Sejumlah warga tengah mengerjakan bagian jembatan yang belum selesai Jumat (16/4/2021), jembatan di jalan milik Provinsi Banten tersebut dibangun swadaya oleh warga.

GridHype.ID - Tampak warga desa di Kabupaten Lebak, Provinsi banten sibuk membangun jembatan.

Diketahui pembangunan jembatan itu hasil swadaya warga setempat.

Melansir dari Kompas.com, jembatan tersebut berada di ruas jalan milik provinsi namun pembangunannya diambil alih oleh warga setelah jembatan darurat yang disediakan oleh pemerintah kerap hanyut.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Panduan Ibadah Ramadhan 2021, Kemenag: Tak Berlaku di Zona Merah dan Oranye Penyebaran Covid-19

Terletak di Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jembatan tersebut merupakan jalur utama di Banten untuk menghubungkan utara Lebak dan selatan di bagian timur bahkan hingga ke Sukabumi.

Jembatan putus sejak 2020, tak kunjung dibangun...

Jembatan putus sejak banjir bandang awal 2020 lalu.

Namun hingga saat ini jembatan permanen belum kunjung dibangun.

Sebagai akses pengganti, Pemprov Banten membangun jembatan darurat, tapi jembatan kerap hanyut dan tidak bisa dilalui saat sungai Ciberang meluap. Itu berulang kali terjadi saat hujan turun.

Kesal karena akses terputus saat sungai meluap, warga berinisiatif membangun jembatan sendiri.

Warga kemudian patungan hingga terkumpul ratusan juta rupiah untuk bangun jembatan.

Baca Juga: Bulan Ini Berakhir, Yuk Segera Cek Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta, Bagi yang Belum Mendaftar Begini Caranya

"Ini sudah hari kesepuluh dibangun, gotong royong warga turun semua, dananya juga swadaya," kata Khatib, warga setempat kepada Kompas.com di Ciladeun, Jumat (16/4/2021).

"Jengkel, pusing lihatnya, kalau meluap kami tidak bisa melintas..."

Khatib mengatakan warga turun tangan membangun jembatan lantaran sudah jengkel dengan kondisi jembatan darurat saat ini.

Kata dia, warga juga sudah bosan menunggu kepastian dari pemerintah kapan jembatan permanen dibangun.

"Sudah jengkel lah, pusing lihatnya, kalau meluap kami tidak bisa melintas, bahkan banyak warga yang hendak melintas bawa kendaraan roda empat harus menginap nunggu sungai surut," kata Khatib.

Uang yang dikumpulkan oleh warga dari hasil swadaya.

Kata Khatib sudah dikumpulkan berbulan-lalu. Warga seikhlasnya menyumbang sesuai kemampuan dari Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.

Baca Juga: Pemerintah Tegas Larang Mudik Lebaran 2021, 14 Titik Jalur Tol hingga Jalur Alternatif di Karawang Disekat Polisi

Ratusan juta terkumpul, warga sumbang semampunya

Tidak hanya warga di sekitar jembatan yang menyumbang, kata dia, sumbangan juga datang dari warga lain bahkan di kecamatan sekitar yang juga menggunakan jembatan ini untuk mobilitas.

"Info dari laporan keuangan, ratusan juta terkumpul, yang saya tahu dari Desa Lebaksitu saja Rp 100 juta, Ciladaeun Rp 60 juta," kata Khatib.

Sementara total desa yang menyumbang sekitar 14 desa di tiga kecamatan yakni Kecamatan Lebakgedong, Sobang dan Cibeber.

Kepala Desa Ciladeun, Yayat, membenarkan adanya pengumpulan dana dari masyarakat untuk membangun jembatan.

Kata dia keinginan warga sudah tidak bisa dibendung lantaran merasa terlalu lama menantikan dibangunnya jembatan oleh pemerintah.

"Betul, dibangun swadaya oleh masyarakat, warga antusias membangun, minimal bisa dilalui lagi," kata Yayat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.

14 desa patungan bangun jembatan

Yayat mengatakan, ada 14 desa yang patungan dana membangun jembatan tersebut.

Baca Juga: Masih Banyak yang Menolak Jatah Vaksin Covid-19, Ernest Prakasa Beri Tanggapan: Gue Rasa Sayang Benget...

Total nilainya dia tidak bisa memastikan, namun kata dia, tidak hanya dalam bentuk uang saja, ada juga warga yang menyumbang barang.

"Macam-macam, ada yang sumbang solar untuk excavator, sumbang material bronjong, kayu dan lain-lain," kata Yayat.

Aksi warga membangun jembatan sendiri, kata Yayat, sudah diketahui oleh pihak provinsi, kata dia, beberapa waktu lalu ada perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Banten yang datang.

Bahkan, kata Yayat, pihak PU meminjamkan excavator kepada warga untuk membangun jembatan tersebut.

"Mereka juga tidak bisa berbuat banyak karena keinginan warga, karena belum bisa dipastikan juga kapan jembatan permanen akan dibangun," kata Yayat.

Jembatan akan dibangun Mei, sedang proses tender...

Sementara dikonfirmasi terpisah juru bicara Gubernur Banten, Ujang Giri, mengatakan jembatan tersebut rencananya akan dibangun Mei tahun ini.

Saat ini kata dia, sedang dalam proses tender.

Baca Juga: Meski Pemerintah Tetapkan Larangan Mudik Lebaran 2021, Ternyata Ada Pengecualian untuk Beberapa Syarat Berikut Ini loh, Apa Saja?

"Akhir April tahun 2021 ini ditargetkan sudah tanda tangan kontrak dengan perusahaan pemenang tender.

Awal Mei bisa dibangun, target selesai November 2021," kata dia.

Dia mengungkapkan jembatan tersebut sebetulnya akan dibangun pada 2020 lalu, namun batal dilakukan lantaran ada pandemi.

"Tahun 2020 sudah dianggarkan, tapi batal karena refocusing akibat Covid-19," kata Ujang.

(*)

Tag

Editor : Ruhil Yumna

Sumber Kompas