Pemerintah Tengah Gencar Melaksanakan Program Vaksinasi, Apakah Penderita Diabetes yang Juga Penyintas Covid-19 Boleh Menerimanya?

Kamis, 08 April 2021 | 06:00
Freepik.com

Ilustrasi vaksinasi

GridHype.ID - Selainmenjalankanprotokol kesehatan, program vaksinasi juga bertujuan untuk menekan angka kasus penyebaran virus corona.

Karena itulah, pemerintah saat ini tengah gencar melangsungkan program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Selain membangun herd immunity,vaksinasi Covid-19 juga diharapkan bisa memusnahkan virus itu sendiri.

Sehingga, diharapkan kedepannya Indonesia bisa terbebas dari pandemi virus corona.

Baca Juga: Meski Sudah Divaksin Covid-19, Sri Mulyani Mewanti-wanti Masyarakat untuk Tidak Terlena, Muncul Gelombang Ketiga?

Sebagi informasi, vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih terus dilakukan hingga detikini.

Pemberian vaksin Covid-19 ini dilakukan secara bertahap sejak awal 2021.

Semua dilakukan sesuai kelompok prioritas yang ditetapkan pemerintah.

Namun masih banyak masyarakat yang mempertanyakan apa yang menjadi syarat untuk kita mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga: Tak Hanya Iptu LT, Puluhan Anggota Brimob Ini Juga Meriang Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Komandan: Tidak Ada Masalah

Apakah penderita diabetes yang juga penyintas Covid-19 bisa mendapatkan vaksin?

Melansir dari massgeneral.org dalam artikel 'What Is the COVID-19 Risk for People with Diabetes?' penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa orang yang mengidap diabetes mungkin memiliki sistem kekebalan yang terganggu.

Hal ini lah yang akan memengaruhi kemampuan mereka untuk sembuh dari suatu penyakit atau penyakit dengan cepat.

Selain itu, diabetes, terutama jika tidak terkontrol dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan peradangan, yang juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Usai Divaksin Seorang Satpam Malah Positif Covid-19, Alami Deman Tinggi yang Berujung pada Kematian

“Peradangan terjadi ketika ada tingkat cedera pada sel.

Misalnya, kita melukai diri sendiri saat memasak dan area itu meradang.

Tujuan dari peradangan tersebut adalah untuk membawa molekul dan protein yang berbeda ke situs tersebut untuk meningkatkan penyembuhannya.

Tetapi tidak selalu berhasil seperti itu pada tingkat mikrovaskular dengan penyakit kronis.

Jadi, peradangan, dari waktu ke waktu, sebenarnya bisa lebih merusak daripada membantu,” kata Dr. Vakharia.

Baca Juga: Ramadhan Segera Tiba, Kemenkes Pastikan Program Vaksinasi Covid-19 akan Tetap Berjalan Meski Tengah Berpuasa

“Ada penanda dalam darah yang bisa mengukur peradangan.

Secara klinis, kami telah melihat pasien dengan Covid-19 yang lebih parah memiliki penanda peradangan yang lebih tinggi.

Penanda ini juga tampaknya lebih tinggi pada pasien dengan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik."

Hal serupa juga sempat dibahas oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

Baca Juga: Tak biasa, Pria Ini alami Ruam di Seluruh Tubuh Usai Menerima Vaksinasi Covid-19, Berikut Cara Ampuh Minimalisir Efek Sampig Vaksin

Ia mengungkapkan bagi yang memiliki riwayat diabetes dan penyintas lebih dari 3 bulan boleh mendapatkan vaksin.

"Boleh, silakan vaksin," ujar Nadia, dilansir dari Kompas.com, Minggu (4/4/2021).

"Tapi, untuk penyintas Covid harus menunggu selama 3 bulan baru dia boleh menerima vaksin," lanjut dia.

Menurutnya, penyintas Covid-19 diminta menunggu selama 3 bulan, karena diperkirakan antibodinya mulai turun.

Baca Juga: Mundur dari Target Awal, Program Vaksinasi Covid-19 Tahap Ketiga Bakal Digelar Juni 2021

Jika sudah selesai menunggu 3 bulan, penyintas dapat mendaftar sebagai penerima vaksin.

Hal yang sama juga disampaikan dokter umum yang juga kandidat PhD bidang Medical Science di Kobe University, dr Adam Prabata.

Mereka yang memiliki riwayat diabetes boleh menerima vaksin.

Tidak ada kategori usia untuk penderita diabetes yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Tembus Hingga 10 Juta, Indonesia Duduki Peringkat ke-4 Terbayak Vaksinasi, Pemerintah Dorong Pembelajaran Tatap Muka Dilakukan Bulan Juni Mendatang

Tak hanya itu, tidak ada kategori tingkatan diabetes yang tidak diperbolehkan untuk menerima vaksin tersebut.

"Di petunjuk teknis Kemenkes disebutkan untuk diabetes, vaksin visa diberikan bila dalam keadaan terkontrol atau konsumsi obat teratur," ujar Adam saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Minggu (4/4/2021).

Jika penderita itu juga penyintas Covid-19, ada syarat yang harus diperhatikan.

"Kalau untuk penyintas perlu menunggu hingga 3 bulan terhitung sejak terkonfirmasi Covid-19," lanjut dia.

Baca Juga: Kabar Gembira, Sekolah Tatap Muka Terbatas Bakal Dilaksanakan Mulai Juli 2021 Mendatang, Begini Kata Nadiem Makarim: Kita Mewajibkan Bila Guru...

Waktu 3 bulan, kata Adam, merupakan lama masa risiko reinfeksi sangat kecil.

Meski demikian, sejauh ini interval minimum antara reinfeksi Covid-19 dan boleh divaksin masih belum diketahui.

"Jadi misalnya di AS, boleh langsung divaksin bila sudah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi," ujar Adam.

Artikel ini telah tayang di GridHealth.ID dengan judul "Penderita Diabetes Penyintas Covid-19, Apa Boleh Menerima Vaksin? Ini Jawab Kemenkes"

(*)

Editor : Helna Estalansa

Sumber : GridHealth.ID

Baca Lainnya