GridHype.ID - Kasus perselingkuhan belakangan marak diberitakan di mana-mana.
Masih segar dalam ingatan publik bagaimana kisah cinta Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan menjadi sorotan.
Kini cerita datang dari salah satu istri atlet nasional.
Kejadian ini terjadi pada 2018 lalu, seorang istri muda bernama Wiwi Sofianty harus menghadapi pengkhianatan sang suami.
Hati Wiwi Sofianty benar-benar hancur saat tahu, suami yang begitu dia cintai, seorang atlet nasional, diam-diam kawin lagi.
Melalui Facebook, Wiwi Sofianty bercerita bagaimana rumah tangganya dengan atlet angkat besi itu retak.
Sang suami, belakangan diketahui bernama Deni, pernah meraih medali emas SEA Games Kuala Lumpur 2017.
Usut punya usut, keretakan rumah tangga itu karena adanya pelakor, perebut laki orang, orang ketiga yang ternyata masih duduk di bangku SMK kelas 2.
Saat Grid.ID mencoba hubungi Wiwi pada (29/1/2018) ia pun menjelaskan bagaimana awal mulanya ia mengetahui bahwa suaminya tersebut berselingkuh.
Awalnya, ia menceritakan kalau rumah tangganya itu baik-baik saja.
Mereka juga telah dikaruniai dua orang anak, yang pertama berusia 3 tahun dan yang kedua 1 tahun.
Namun, sikap suaminya itu berubah pada pertengahan 2017.
"Saya denger si sebelum Sea Games dia ada jalan sama perempuan, pokonya selepas Sea Games hubungan baik nggak ada masalah, normalnya suami saya."
"Pas di bulan September 2017 ada selisih paham berantem kecil-kecilan, mulai renggang dan nyambung lagi di bulan Oktober 2017. Saya disuruh datang ke ITC BSD sama ibu mertua. Saya tungguin di sana selama 5 jam bersama ibunya dia sendiri. Saya telepon nomornya dia nggak aktif."
"Nah ya udah saya pulang deh tuh. Sebelum saya pulang saya sempat mampir ke toko mobil kaca gitu nanya, 'ada mobil atas nama pak Deni masuk nggak?' Dijawab ada tapi udah pulang dari dari tadi. Padahal kalo pulang dari Karawaci ke BSD itu nggak jauh-jauh banget."
"Saya tungguin di rumah, nah akhirnya pulang nih ke rumah. Pas pulang saya tanya dari mana, alasannya macet katanya di Jakarta. Saya tanya yang kata di toko mobil tadi kalo dia udah pulang dari pagi atau siang gitu nah, dia nggak bisa jawab tuh," ungkap Wiwi via telepon.
Karena sudah larut malam, Wiwi pun membiarkannya.
Esok harinya pada hari Minggu yang biasanya dikatakan Wiwi adalah waktunya untuk pergi dengan keluarga, Deni justru berpakaian rapi dan mengatakan ada pertemuan dengan salah satu pelatih asing.
Terjadilah cekcok lagi antara Wiwi dan Deni sampai-sampai Wiwi pun memecahkan bingkai foto.
"Dia bilang tetap mau temuin Mister Pandu. Terus saya bilang kamu tetap mau pilih ke sana atau pilih saya. Karena Mister Pandu pun pasti bakal mengerti kalau misalkan kamu tuh sama lagi keluarga. Dia tetap ke sana dan kalau nggak salah saya banting pas foto karena saya kesel dia lebih pilih orang lain," tuturnya.
Merasa curiga, Wiwi pun menelpon PABBSI untuk memastikannya.
Ternyata pelatih asing tersebut sedang berada di luar kota yaitu Yogyakarta.
Dari kejadian itu, dikatakan Wiwi bahwa Deni beberapa kali mengatakan ingin menceraikan dirinya.
Namun Wiwi masih berjuang untuk mempertahankan rumah tangganya dengan cara ingin mengubah sikapnya menjadi lebih baik dan menjadi apa yang diharapkan Deni.
"Saya masih sempat mohon-mohon tuh sama suami saya pas dia bilang mau ceraikan saya. Janganlah saya akan mengubah sifat saya. Saya benar-benar mau berubah seperti istri yang kamu harapin. Tapi katanya udah nggak bisa," kata Wiwi.
Pada akhirnya 3 minggu berlalu, tiba-tiba Deni pun menghubungi Wiwi dan mengatakan bahwa dirinya sudah menikah dengan seroang perempuan dan perempuan itu sedang mengandung.
Wiwi pun tak percaya awalnya karena menurutnya itu hanyalah gertakan Deni saja.
Pada akhirnya di tanggal 7 Desember 2017 ketika salah satu anak mereka berulang tahun, Deni pun pulang ke rumah dengan membawa kue serta mainan sebagai kado ulangtahun.
Pada saat itu juga Deni menunjukkan cicin pernikahannya dengan wanita lain tersebut.
"Dia tunjukin cincin dan dia bilang dia minta solusi sama saya gimana nih ini udah hamil dan udah nikah. Saya tanya loh kok bisa nikah tanpa izin saya. Dia bilang saat menikah yang hadir cuma dia, perempuan itu, dan penghulu. Penghulu mana saya bilang udah nikah-nikah aja."
"Gimana nggak syok denger suami udah nikah, apa lagi kata-kata hamil. Kalau misalkan dianya lagi hamil susah juga. Di situ saya nggak ada tangisan apapun.
Selang menjelang maghrib anak saya bilang yayah nginep dulu lah sehari minimal. Kan udah nggak ketemu anak-anak lama.
Tapi dia bilang nggak bisa dengan berbagai alasan. Sampai akhirnya saya kesel dan bawa anak-anak pergi ke luar dengan jalan kaki yang jaraknya lumayan jauh ke rumah saudara.
Capek banget kirain mau dikejar, ternyata nggak, malah didiemin aja," ujar Wiwi.
Di tanggal 20 Desember 2017 Deni mengajak Wiwi untuk bertemu kembali di sebuah hotel kawasan Bekasi.
Saat bertemu, dikatakan Wiwi, Deni sudah asik chatingan dengan istri mudanya tersebut, namun Wiwi pun bersikap santai.
Pada tanggal 23 Desember 2017 malam hari, Deni pun kembali menemui anak-anaknya dan tidur bersama.
Ketika tengah malam Wiwi berinisiatif melihat HP Deni untuk melihat siapakah perempuan yang sudah menikah dengan suaminya tersebut.
"Dia tidur sama anak-anak. Nah kalau nggak salah jam 12.30 malam saya mau buka handphonenya tapi dikode. Akhirnya saya coba buka mobilnya dan menemukan box yang berisi foto perempuan itu," Ungkap Wiwi dengan nada lirih sambil menangis.
Akhirnya Wiwi pun mengetahui siapa perempuan yang telah merebut suaminya itu.
"Sebelumnya kan saya tanya kamu pernah selingkuh sama Vanessa ini nggak. Dia bilang nggak. Padahal saya punya bukti semuanya bukti chatting, pokoknya dia nggak ngakuin deh telepon Vanessa, ternyata bener yang anak kecil itu. Namanya aslinya Sunita ternyata dia itu Vanessa. Gila ya dia nutupin," papar Wiwi.
Wiwi pun bersikukuh jika mereka ingin bercerai biarkan Deni yang mengurus perceraian itu.
Isu perselingkuhan marak muncul, kenapa hanya menyalahkan pelakor?
Istilah pelakor 'perebut laki orang' yang merujuk pada pasangan selingkuh yang dianggap sebagai perusak hubungan rumah tangga, tengah ramai dibicarakan di media sosial, seperti isu perselingkuhan Nissa Sabyan dengan Ayus Sabyan.
Nissa Sabyan santer disebut sebagai pelakor dan orang ketiga dalam rumah tangga keyboardis grup band Sabyan itu.
Sebelumnya, kasus perselingkuhan yang viral juga menyeret politikus dan mantan Wakil Ketua DPRD Sulut James Kojongian.
Namun, seperti dalam kasus Nissa Sabyan, mengapa hanya pelakor atau orang ketiga saja yang disalahkan dalam masalah perselingkuhan?
Seakan penyebab selingkuh itu hanya berasal dari si 'pelakor'.
Faktanya, perselingkuhan tidak akan terjadi, apabila pria tidak membiarkan dirinya untuk terlibat.
Kembali pada budaya yang mengkonstruksi sifat dan peran kelompok gender, yang kemudian menciptakan stereotip atau stigma.
Hal ini adalah persepsi nyata yang sudah ada di masyarakat.
Pria diajarkan untuk menjadi karismatik, maskulin dan penuh wibawa, sedangkan wanita seakan diajarkan untuk lemah lembut, penurut dan juga menjadi istri yang baik.
Tentu saat wanita tidak bisa menkonstruksi hal tersebut akan diberi label yang buruk begitu pula laki-laki.
Padahal, perselingkuhan seperti dalam kasus Nissa Sabyan, bukanlah hubungan satu arah, tapi dua arah.
Jika perempuannya saja yang disalahkan, hal itu karena perempuan yang selingkuh dianggap tidak sesuai dengan konstruksi sifat dan peran gender tersebut.
Maka, tidak heran jika kebanyakan wanita yang diselingkuhi tidak berani menyalahkan pasangannya melainkan menumpahkan kesalahannya itu pada sang pelakor.
"Kalau kita bicara tentang psikologi wanita yang diselingkuhi, pasti dalam hatinya sangat tersakiti dan kecewa oleh perilaku suaminya itu.
Namun sebagai pengalihan dari rasa sakit dan kecewanya, akhirnya dia menyalahkan si pelakor," ungkap Hening Widyastuti Psikolog Sosial asal Solo ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).
Lebih lanjut Hening menuturkan, meskipun awalnya menyalahkan pelakor atas perselingkuhan ini, wanita yang diselingkuhi pasti tetap memiliki rasa kecewa terhadap suami.
Dampaknya, terjadi pada kehidupan rumah tangga menjadi dingin dan berujung pada perceraian jika sang wanita tidak bisa menahannya lagi.
Alasan pria selingkuh
Jika kita kilas balik, sebenarnya apa penyebab selingkuh ini terjadi?
Sementara, kebanyakan wanita korban perselingkuhan adalah wanita yang memiliki paras cantik dan tidak kekurangan apapun.
Lantas, apa alasan pria berselingkuh?
"Fenomena selingkuh ini memang bisa terjadi oleh siapa pun dan di mana pun.
Mau masih ditaraf pacaran maupun menikah. Semua ini kembali ke masing-masing individu," jelas Hening.
Status sosial, keadaan ekonomi, maupun profesi tidak menjadi faktor penentu orang untuk tidak melakukan perselingkuhan.
Siapapun bisa melakukan perselingkuhan karena perilaku individu itu sendiri yang tidak bisa mengontrol diri.
"Ketika seorang individu memiliki kontrol diri yang bagus antara emosi, pikiran, dan perilaku tidak akan terjadi perselingkuhan," kata Hening.
Terlebih jika memiliki kelebihan seperti harta kekayaan dan kekuasaan, hal ini akan menyebabkan individu merasa bisa mendapatkan segalanya dengan bebas.
"Hal ini juga berkaitan dengan sifat dasar manusia yang tidak akan pernah puas dengan apa yang ia miliki," lanjutnya.
Lebih lanjut Hening menuturkan bahwa, selingkuh adalah kebiasaan yang menjadi penyakit.
Di satu waktu mungkin bisa sembuh, namun kalau individu tersebut tidak bisa berusaha dan berjanji untuk berubah, selingkuh akan terus bisa berulang.
"Jadi selingkuh hanya bisa disembuhkan dari dalam diri individu itu sendiri dan semua pasangan hanya bisa menitipkan pasangannya kepada yang maha kuasa.
Kembali lagi, ini semua tidak terlepas dari spiritual masing-masing individu dan juga kontrol diri," jelas Hening.
(*)