Waspada Vaksin Palsu Beredar di Pasaran, China Tangkap Pelaku Pembuat Vaksin Isi Larutan Garam, Sebut Raup Keuntungan Hingga Rp250 Juta Lebih

Senin, 22 Februari 2021 | 11:15
freepik

ilustrasi vaksin

Gridhype.id- Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum selesai hingga kini, masiha ada saja beberapa oknum yang tidak bertanggun jawab.

Oknum-oknum tersebut mencoba memanfaatkan keadaan pandemi Covid-19.

Salah satunya aksi seorang pria bernama Kong asal China yang membuat vaksin covid-19 palsu.

Baca Juga: Sempat Jadi Pro Kontra, Presiden Joko Widodo Umumkan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Dilakukan Pada Malam Hari

Kelompok ini memalsukan vaksin dengan bahan larutan garam dan air mineral.

Dilansri dari BBC, sang pelaku mengumpulkan desain vaksin yang asli, setelah itu barulah ia membuat lebih dari 58.000 vaksin palsu.

Berdasarkan keterangan penegak hukum di China, sejumlah vaksin palsu tersebut telah diselundupkan ke luar negeri.

Namun hingga saat ini mereka masih menelusuri kamana saja vaksin palsu tersebut diselundupkan.

Baca Juga: Ibu Hamil Dianggap Masuk Kelompok Rentan Terinfeksi Covid-19, Pfizer-BioNTech Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 Pada 4000 Relawan Wanita Hamil

Kong merupakan satu diantara 80 orang yang ditangkap dalam kejahatan yang serupa.

Setidaknya ada 20 kasus yang terjadi ketika Beijing berjanji untuk menindak lanjuti para pembuat vaksin Covid-19 palsu.

Melansir dari Kompas.com, sebanyak 600 vaksin Covid-19 palsu telah dikirim ke Hong Kong pada November lalu sebelum diselundupkan ke luar negeri.

Berdasarkan keputusan pengadilan, Kong dan timnya mendapatkan keuntungan hingga 18 juta yuan atau setara dengan Rp250,6 juta hanya dengan bermodalkan larutan garam dan air mineral ke dalam jarum suntik dan menjajakannya sebagai vaksin Covid-19 palsu sejak Agustsu 2020 lalu.

Baca Juga: Kabar Gembira, Situs Kartu Prakerja Kini Sudah Bisa Diakses Kembali, Simak Syarat dan Panduan Pendaftarannya

Badan kejaksaan tertinggi China, Kejaksaan Agung Rakyat telah mendesak badan-badan regional untuk bekerja sama dengan polisi untuk mengekang kegiatan tersebut.

Para pejabat berharap untuk memberikan 100 juta dosis Covid-19 sebelum Tahun Baru Imlek pekan lalu, tetapi sejauh ini hanya memvaksinasi 40 juta orang.

Namun, negara tersebut sebagian besar telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan tindakan lockdown, pengujian, dan pelacakan yang ketat.

(*)

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Kompas.com, scmp, BBC