Jadi Penyumbang Presentase Terbesar Kematian Akibat Covid-19, Kini BPOM Keluarkan Izin Vaksinasi Untuk Lansia

Selasa, 09 Februari 2021 | 07:00
Freepik.com

Vaksin Covid-19

GridHype.ID -Setelah diresmikan pendistribusian vaksin Sinovac di Indonesia dengan diawali dari Presiden Joko Widodo, kini BPOM mengeluarkan izin terhadap pemberian vaksin kepada warga lansia.

Diketahui,lansia menjadi kelompok rentan menyumbangkan angka besar dalam kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

Melansir dari kompas.com, dari total kasus yang ada, jumlah lansia yang terpapar virus corona sekitar 10 persen dan 50 persen di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Disebut Timbulkan Efek Mirip Gejala Kanker Payudara, ini Kata Dokter Soal Efek Samping Vaksin Covid-19

"Itu menunjukkan bahwa lansia ini memang risiko (kematian)-nya lebih tinggi dibandingkan dengan kita-kita yang usianya masih di bawah 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Pemberianvaksinasi Covid-19 terhadap kelompok masyarakat lanjut usia yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan akan diutamakan dan dimulai pada Senin (8/2/2021) pagi.

"Kita juga sudah mengomunikasikan dengan teman-teman jajaran Kemenkes di lapangan agar mulai hari Senin jam 9, vaksinasi untuk orang-orang dengan usia di atas 60 tahun bisa kita mulai, dengan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan dengan usia di atas 60 tahun," kata Budi.

Baca Juga: Waspada! Vaksin Bukan Berarti Bebas Terinfeksi Covid-19, Hal Ini yang Bisa Dilakukan

Sama seperti vaksinasi pada usia dewasa, vaksin Sinovac juga diberikan sebanyak dua dosis pada usia lanjut dengan selang waktu 28 hari.

"Setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito.

Selain itu, berdasarkan hasil uji klinis, terbukti bahwa tidak ada efek samping serius dari penggunaan vaksin Sinovac terhadapmasyarakat lansia.

Dikutip dari tribunnews.com, meski telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin untuk lansia di atas 60 tahun, Penny jugamengatakan bahwa mitigasi resiko kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) harus dilakukan dengan baik.

"Manajemen resiko juga harus direncanakan dengan sebaik-baiknya, sebagai langkah antisipasi mitigasi risiko Apabila terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi, resiko tersebut perlu kita antisipasi," kata Penny dalam konferensi pers virtual, Minggu, (7/2/2021).

Baca Juga: Sebagian Orang Rela Divaksin Covid-19 Demi Bisa Menikmati Liburan

Menurutnya tidak menutup kemungkinan adanya kasus efek samping serius, meskipun berdasarkan hasil uji klinik, vaksin CoronaVac bagi Lansia dinyatakan aman.

"Apabila terjadi hal lain, setelah pemberian vaksin maka penyediaan akses pelayanan medis dan obat-obatan untuk penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi, yang serius yang mungkin saja terjadi, harus menjadi perhatian bagi penyelenggara pelayanan vaksinasi untuk Lansia," katanya.
(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com