Gegara Miskomunikasi, Karyawan asal Singapura ini Disuntik 5 Dosis Vaksin Pfizer, Begini Kondisinya Kini

Senin, 08 Februari 2021 | 14:45
Freepik.com

Cara mengetahui Jika Anak mendapat vaksin palsu

GridHype.ID - Malang nian nasib karyawan asal Singapura ini.

Dikabarkan oleh Channel News Asia seorang karyawan di Singapore National Eye Centre (SNEC) mendapat suntikan setara lima dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

Dilansir oleh GridHype dari Kompas.com hal itu rupanya dikarenakan adanya kesalahan teknis.

Kejadian itu diumumkan Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Sabtu (6/2/2021).

Penyuntikan vaksin virus corona itu terjadi tanggal 14 Januari saat latihan vaksinasi di SNEC untuk para pegawainya.

Baca Juga: Sempat Alami Sesak Napas karena Penyakit Jantung yang Diderita Ditambah Infeksi Covid-19. Rano Karno Berujar: Jaga Kesehatan Semua

Kesalahan ditemukan beberapa menit setelah vaksinasi, ketika karyawan itu sedang beristirahat di area yang ditentukan setelah vaksinasi," kata SNEC dalam siaran pers.

"Dokter senior langsung diberitahu dan karyawan itu langsung diperiksa, kondisinya sehat tanpa reaksi atau efek samping negatif."

Sebagai tindakan pencegahan, karyawan tersebut dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) untuk menjalani observasi.

"Kondisinya tetap stabil selama ini dan karyawan itu dipulangkan dua hari kemudian. Kami terus memantaunya secara dekat, dia tetap sehat," lanjut keterangan SNEC.

Latihan vaksinasi di SNEC langsung dihentikan, dan penyuntikan para pegawai yang belum mendapat vaksin corona dialihkan ke SGH.

Menurut SNEC, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa kejadian ini akibat kesalahan teknis yaitu miskomunikasi antara anggota tim vaksinasi.

"Staf yang bertugas mengencerkan vaksin dipanggil untuk keperluan lain, dan staf kedua salah mengira vaksin yang belum encer di botol siap disuntikkan," terang SNEC.

Baca Juga: Disebut Timbulkan Efek Mirip Gejala Kanker Payudara, ini Kata Dokter Soal Efek Samping Vaksin Covid-19

Direktur medis SNEC Profesor Wong Tien Yin mengatakan, tinjauan menyeluruh sudah dilakukan terhadap proses internal, dan langkah-langkah pencegahan diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Ia juga meminta maaf atas peristiwa tersebut.

"SNEC memandang serius insiden ini. Keamanan mereka yang mendapat vaksin selama latihan vaksinasi adalah prioritas utama kami.

Kami sangat menyesalkan kejadian ini," ucapnya dikutip dari Channel News Asia (CNA), Sabtu (6/2/2021).

freepik

Lansia pakai vaksin Pfizer

"Kami sudah meminta maaf kepada karyawan terkait dan keluarganya.

Kami akan memantau kesehatannya dengan teliti dan memberikan bantuan yang diperlukan."

Menanggapi pertanyaan CNA, Kemenkes Singapura (MOH) mengatakan bahwa data uji klinis dari vaksi Pfizer-BioNTech mengindikasikan dosis yang diberikan lebih dari batas tidak membahayakan.

Baca Juga: Waspada, Kini Muncul Gejala Baru Covid-19 Bernama Parosmia, Apa Itu?

MOH melanjutkan, belum ada informasi insiden serupa terjadi di lokasi lain, baru di SNEC saja.

SNEC lalu menyampaikan ke CNA, karyawan tadi tetap sehat dan dijadwalkan menerima dosis vaksin Covid-19 kedua sambil menunggu hasil tes serologi darah.

Sementara itu, dilansir dari Wartakota mulai Senin (8/2/2021), pukul 09.00 WIB lansia akan divaksinasi Covid-19 Sinovac.

Diakui Menkes Budi Gunadi Sadikin, prioritas vaknasinasi Covid-19 lansia tersebut untuk tenaga kesehatan usia lanjut atau vaksinasi Covid-19 usia 60 tahun ke atas.

Kegiatan vaksinasi Covid-19 tenaga kesehatan lansia dilakukan menyusul terbitnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA).

Diketahui, izin UEA dikeluarkan langsung Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Melalui Instagram Story, Fadil Jaidi Umumkan Dirinya Positif Covid-19

Nantinya, para tenaga kesehatan lansia 60 tahun ke atas disuntik vaksin Sinovac.

"Kita juga sudah mengomunikasikan dengan teman-teman jajaran Kemenkes di lapangan agar mulai besok hari Senin jam 9, vaksinasi untuk orang-orang dengan usia di atas 60 tahun bisa kita mulai"

"dengan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan dengan usia di atas 60 tahun," kata Budi melalui konferensi pers daring, Minggu (7/2/2021).

(*)

Editor : Ruhil Yumna

Sumber : Wartakota, Kompas

Baca Lainnya