Gridhype.id- Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia masih mengalami kenaikan setiap harinya.
Berdasarkan update data di website Covid19.go.id per Senin 28 Desember 2020, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai719.219 kasus, dengan kasus meninggal dunia mencapai21.452 jiwa.
Hampir satu tahun sejak kasus pertama ditemukan di Kota Wuhan China pada Desember 2019 lalu hingga akhirnya menyebar ke hampir seluruh dunia.
Namun pandemi Covid-19 nampaknya belum bisa segera berakhir.
Baca Juga: Kembali Syuting Setelah Sembuh Covid-19, Dewi Perssik Tunjukkan Ruam Merah di Wajahnya Sudah Hilang
Banyak ahli berpendapat jika dunia tidak akan benar-benar kembali ke keadaan normal sebelum virus Covid-19 ditemukan.
Beberapa juga berpendapat jika dibutuhkan waktu yang lama untuk bisa hidup normal seperti sebelum pandemi.
Beberapa waktu lalu, seorang ilmuwan di China pernah mengungkapkan rahasia mengenai berakhirnya virus Covid-19.
Ada seorang ilmuwan mengatakan bahwa wabah virus Corona di China bisa berakhir pada bulan Juni ini.
Pasalnya, hingga kini wabah virus Corona sudah melewati masa puncaknya dan kasus virus Corona di Hubei, tempat virus tersebut pertama kali muncul semakin menurun.
"Secara umum, puncak epidemi telah berlalu untuk China," kata Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional.
"Peningkatan kasus baru sedang menurun," lanjutnya.
Di sisi lain penasihat medis senior pemerintah China, Zhong Nanshan mengatakan bahwa selama negara-negara menanggapi wabah dengan serius.
Dan kini mereka siap untuk mengambil tindakan tegas, itu bisa meluas ke seluruh dunia dalam hitungan bulan.
Oleh karenanya, ahli China tersebut mengungkap rahasia agar virus Corona ini bisa hilang tak tersisa pada bulan Juni.
"Saran saya menyerukan semua negara untuk mengikuti instruksi WHO dan melakukan intervensi pada skala nasional," katanya.
"Jika semua negara bisa dimobilisasi, virus Corona bisa berakhir pada Juni."
Zhong, seorang ahli epidemiologi berusia 83 tahun yang terkenal karena membantu memerangi wabah SARS pada 2003 itu, mengatakan virus dalam keluarga yang sama biasanya menjadi kurang aktif di bulan-bulan hangat, yang dapat membantu memperlambat penyebaran.
"Perkiraan saya bulan Juni didasarkan pada skenario bahwa semua negara mengambil tindakan positif. Tetapi jika beberapa negara tidak melakukan ini, virus akan bertahan lebih lama."
Dengan pelambatan yang ditandai dari penyebaran virus di China, banyak bisnis yang mulai kembali dijalankan dengan hati-hati.
Provinsi Hubei mengumumkan pada hari Kamis pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan perjalanan, dan juga akan memungkinkan beberapa industri untuk melanjutkan produksi di dua kota dan dua kabupaten.
Ekonomi Hubei, didorong oleh manufaktur dan perdagangan, termasuk sektor otomotif yang cukup besar di ibukota provinsi, Wuhan, sebelumnya sudah tutup sejak 23 Januari.
Sementara virus ini menyebar dengan cepat secara global, kemajuannya di China telah melambat dalam tujuh hari terakhir.
Surat kabar Partai Komunis yang berkuasa, People's Daily, memperingatkan dalam sebuah tajuk rencana bahwa sementara jumlah kasus virus baru di China turun, kondisinya masih sulit dan ada risiko lebih banyak wabah diimpor dari luar China.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judulIlmuwan China Ungkap Rahasia Virus Corona Hilang Tak Bersisa dan Caranya, Ikuti Instruksi WHO