GridHype.ID - Demi bisa menghentikan penyebaran virus corona salah satunya adalah dengan vaksin.
Selama pandemi Covid-19 ini, seluruh perusahaan farmasi di dunia berlomba-lomba membuat vaksin.
Kendati demikian, selama uji coba vaksin Covid-19 ini beberapa orang kehilangan nyawa.
Enam orang tewas yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Pfizer dan perusahaan BioNTech Jerman.
Demikian diungkapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada hari Rabu lalu.
Melansir Egypt Independent, dalam pernyataan yang dirilis oleh saluran AS Al-Hurra, FDA mengonfirmasi bahwa di antara yang meninggal ada peserta yang mengalami obesitas dan menderita arteriosklerosis.
Mereka meninggal tiga hari setelah menerima dosis pertama vaksin.
FDA menambahkan, dua partisipan meninggal karena serangan jantung atau stroke, dan penyebab kematian dua lainnya masih belum diketahui.
"Dari enam orang mati, tiga berusia di atas 55 tahun," FDA menjelaskan.
Egypt Independent memberitakan, menurut situs web Pfizer, Tahap Tiga uji klinis melibatkan total 43.538 peserta.
FDA sebelumnya mengonfirmasi tingkat kemanjuran vaksin sebesar 95%.
Dan dokumen pendukung telah membuktikan bahwa obat tersebut aman dan dapat digunakan untuk situasi darurat.
Baca Juga: Data di Ponsel Gisella Anastasia yang Dihapus 3 Tahun Lalu Muncul, Begini Tanggapan Pengamat
Perusahaan bioteknologi Amerika Moderna mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka telah mengajukan permintaan kepada FDA.
Untuk mendapatkan lisensi penggunaan darurat vaksinnya, kurang dari setahun setelah memulai uji klinis.
Moderna adalah perusahaan kedua yang meminta persetujuan darurat dari FDA, hanya dua minggu setelah Pfizer dan BioNTech.
Jika Moderna berhasil mendapatkan izin dari FDA, Moderna dapat mulai memberikan dosis vaksinnya pada 21 Desember.
Moderna sebelumnya mengumumkan bahwa vaksinnya 100% efektif melawan kasus virus corona yang parah - lompatan signifikan dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Moderna bergabung dengan Pfizer/BioNTech, Sputnik V Rusia, dan Oxford/AstraZeneca sebagai produsen vaksin Virus Corona tersukses di dunia saat ini.
Perusahaan bioteknologi Amerika Moderna mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka telah mengajukan permintaan kepada FDA untuk mendapatkan lisensi penggunaan darurat vaksinnya, kurang dari setahun setelah memulai uji klinis.
Moderna adalah perusahaan kedua yang meminta persetujuan darurat dari FDA, hanya dua minggu setelah Pfizer dan BioNTech.
Jika Moderna berhasil mendapatkan izin dari FDA, Moderna dapat mulai memberikan dosis vaksinnya pada 21 Desember.
Baca Juga: Aneh, Rambut Halus Selalu Tumbuh di Mulut Wanita ini Hingga Merambat ke Dagu dan Leher
Moderna sebelumnya mengumumkan bahwa vaksinnya 100% efektif melawan kasus Virus Corona yang parah - lompatan signifikan dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Moderna bergabung dengan Pfizer/BioNTech, Sputnik V Rusia, dan Oxford/AstraZeneca sebagai produsen vaksin virus corona tersukses di dunia saat ini.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Uji Coba Makan Korban: 6 Orang Kehilangan Nyawa Usai Disuntik Vaksin Virus Corona Pfizer/BioNTech
(*)