Dugaan Persaingan Pilpres 2024 Jadi Alasan Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Pengamat : Wilayah yang Strategis

Selasa, 24 November 2020 | 06:00
Ntmcpolri.info

Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya

GridHype.ID - Belakangan nama Habib Rizieq dikaitkan dengan pencopotan dua kapolda.

Diduga, Kapolda Metro JayaIrjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya terkaitkerumunan massa pengikut Habib Rizieq.

Kendati demikian, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) Maizal Alfian menyayangkan penggantian dua kapolda tersebut.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kepergok Meeting Bareng Wedding Organizer, Segera Lepas Status Janda?

Terlebih,selama ini kedua jenderal bintang dua tersebut memiliki prestasi dan karir yang sangat bagus.

Maizal berpandangan, ada aroma Pilpres 2024 di balik pencopotan jabatan Nana Sudjana dan Rudy Sufahriadi.

“Wilayah Polda Metro Jaya dan Polda Jabar adalah kunci karena memiliki wilayah yang strategis,” kata Maizal berdasarkan keterangannya pada Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Keefektifan Penawar Virus Corona Lebih dari 90 Persen, 3 Kandidat Vaksin Covid-19 Dibanderol dengan Harga Tak Main-main

Selain itu, pencopotan jabatan Irjen Nana Sudjana dan Irjen Rudy Sufahriadi sebagai salah satu cara ‘pembersihan’ orang-orang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Tito yang pernah menjadi Kapolri itu dinilai memiliki kans menjadi calon Presiden RI di ajang Pilpres 2024 mendatang.

Kedua perwira tinggi itu dianggap memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tito Karnavian.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Hadir, Berikut 3 Kandidat Vaksin yang Tengah Diuji Coba Tahap 3 Kisaran Harganya

Hal ini dilihat dari rekam jejak yang bersangkutan ketika tugas di tubuh Polri.

Nana pernah menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jatim pada 2014.

Selanjutnya pada tahun 2015, Nana menjabat sebagai Wakapolda Jambi, lalu tahun 2016 menjabat sebagai Wakapolda Jawa Barat.

Baca Juga: Segera Terungkap! Polisi Bakal Ungkap Sosok dan Identitas Pemeran Video Syur Mirip Gisel dengan Hasil Forensik Wajah

Setelah itu di tahun yang sama menjabat sebagai Dirpolitik Baintelkam Polri saat Tito Karnavian menjabat Kapolri.

Pada tahun 2019, Nana kembali dipromosikan menjadi Kapolda NTB dan akhirnya menjadi Kapolda Metro Jaya pada 20 Desember 2019.

Nana pun sempat disebut-sebut menjadi salah satu calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada Januari 2021.

Baca Juga: Diracuni Porsche 911 Andre Taulany, Raffi Ahmad Mendadak Panik Takut Dimas Kembarannya Minta Mobil : Gue Repot

Sedangkan Irjen Rudy Sufahriadi, pernah bergabung dalam satuan elit pemberantas teroris, Densus 88.

Rudy sempat bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Pada tahun 2005, Rudy ditunjuk menjadi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah.

Dia juga sempat menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2007.

Baca Juga: Tak Tunda Punya Momongan, Sule Malah Keluhkan Aktivitas Nathalie Holscher yang Sibuk Bekerja : Pagi-pagi aja Lupa Makan, Kerja Terus

Rudy kemudian menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya pada 2007.

Selanjutnya Rudy diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 2009.

Rudy menjadi perwira menengah Densus 88 Anti-Teror Polri pada 2010.

Lalu, Rudy menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2010 sampai dengan tahun 2016.

Baca Juga: Kepolisian Dirundung Dilema Tangani Kasus Pencurian Bocah 8 Tahun Gara-gara Idap Kleptomania, Hasil Curian Dibagi ke Teman-teman

Pada 2016 sampai 2018, Rudy menduduki jabatan sebagai Kapolda Sulawesi Tengah.

Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Korps Brimob Polri pada 2018 pada era Tito Karnavian sebagai Kapolri.

Tahun 2019, Rudy diangkat menjadi Asisten Operasi Kapolri.

Setelah itu, Rudy resmi menjabat menjadi Kapolda Jawa Barat pada 26 April 2019.

Baca Juga: Stres Berat hingga Tak Bisa Makan, Miing Bagito Bagikan Pengalamannya Melawak di Hadapan Presiden Seoharto

“Tentu dapat disimpulkan bahwa Nana dan Rudy mempunyai kedekatan dengan Mendagri Tito Karnavian,” ujar Maizal.

"Saat ini ada upaya pembersihan kelompok Tito Karnavian. Apalagi dengan jabatan baru Nana sebagai Korsahli Polri dan jabatan baru Rudy sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri yang sangat tidak prestisius,” tambahnya.

Seperti diketahui, Polri melakukan mutasi terhadap dua Kapolda imbas dari kerumunan massa di acara yang dihadiri Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat dan Megamendung, Bogor Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Cobain 5 Fitur Terbaru WhatsApp, Salah Satunya Bisa Senyapkan Notifikasi Chat Grup Selamanya

Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Keduanya dicopot dari jabatan karena dinilai tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan.

Jabatan Kapolda Metro Jaya kemudian diemban Irjen Fadil Imran yang sebelumnya menjabat Kapolda Jatim.

Baca Juga: Ngaku Rogoh Kocek Fantastis Demi Undang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Sule Beberkan Bayaran untuk Andre Taulany Senilai Rp 150 Juta

Sedangkan Kapolda Jawa Barat diserahkan kepada Irjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten Logistik Kapolri.

Bukan cuma itu, Kapolri Jenderal Idham Azis juga menggeser jabatan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto dan Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bukan Karena Habib Rizieq, Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar Diduga Terkait Pilpres

(*)

Tag

Editor : Linda Fitria

Sumber Wartakota