Seolah Dibiarkan, Kerumunan Massa saat Rizieq Shihab Tiba di Bandara Dipertanyakan, Pakar Epidemiologi UI: Saya Bingung Pemerintah Ini Maunya Apa

Sabtu, 14 November 2020 | 13:45
Tribunnews

Habib Rizieq pulang ke Indonesia, kedatangannya di Bandara Soekarno Hatta disambut ribuan simpatisannya.

GridHype.ID - Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia telah dinantikan oleh para pendukungnya.

Bahkan saat Rizieq Shihab tiba di Bandara Soekarno Hatta, terdapat ribuanmassa yang hadir untuk menyambut kedatangannya.

Sontak kejadian tersebut membuat publik bertanya-tanya, kenapa ada begitu banyak orang berkerumun di tengah pandemi Covid-19 ini.

Pakar Epidemiologi UI (Universitas Indonesia) Pandu Riono pun juga heran dengan sikap pemerintah, yang terkesan tidak bertindak apa pun untuk mencegah penularan Covid-19 ketika Rizieq Shihab tiba di Indonesia, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: Buktikan Tak Ada Masalah, Habib Rizieq Shihab Siap Bocorkan Perjanjiannya dengan BIN Jika Terus Diusik

Begitu juga dengan kegiatan majelis Ta'lim Al Alaf yang dihadiri Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2020).

Menurut Pandu, kerumunan massa yang terjadi pada dua peristiwa tersebut berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.

"Saya itu bingung pemerintah ini maunya apa, kan harusnya bisa mencegah," kata Pandu kepada wartawan, Jumat (13/11/2020).

Menurut dia, seharusnya pemerintah dari awal bisa menerapkan protokol kesehatan begitu Rizieq Shihab tiba di Indonesia.

Baca Juga: Dianggap Menghina Habib Rizieq Shihab, Nikita Mirzani Dikecam dari Berbagai Kalangan, Ustaz Maher: Saya Bersama 800 Laskar Pembela Ulama akan Mengepung Rumahmu

Rizieq Shihab terlebih dahulu dikarantina untuk diketahui kondisi kesehatannya, sebelum diperbolehkan pulang ke kediamannya.

"Seharusnya bisa dijemput khusus, nanti dikasih tahu nanti Pak Habib Rizieq diperiksa dulu, ini kan masih pandemi."

"Ini dibiarkan terus, sepertinya memang enggak jelas kita mau mengatasi pandemi atau enggak," ujarnya.

Pandu kemudian membandingkan dengan koleganya yang baru pulang dari luar negeri.

Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Tukang Obat, Habib Alwi Bakal Polisikan Nikita Mirzani Jika Tak Minta Maaf

Menurut dia, temannya tersebut sebelum pulang ke rumah, dikarantina terlebih dahulu di RS Darurat Wisma Atlet.

"Kalau dulu temen saya itu baru pulang dari luar itu masuk Wisma Atlet dulu, dites, baru kemudian bisa keluar, saya enggak tahu apakah sekarang sudah berubah aturannya."

"Kalau belum berubah, kok ada keistimewaan untuk Pak Habib Rizieq?" ucapnya.

Pandu mengatakan, apabila pemerintah serius menerapkan protokol kesehatan, sebenarnya bisa mengajak atau meminta bantuan Rizieq Shihab agar memberitahukan penerapan protokol kesehatan kepada para simpatisannnya, begitu tiba di Indonesia.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Beri Klarifikasi Terkait Tuduhan Hidup Susah di Arab Saudi : Selama Tinggal di Makkah Tidak Ada Kesulitan Apapun

Sehingga, setiap kegiatan atau acara yang digelar mereka, dapat meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19.

"Iya, harusnya diingatkan dan pemerintah meminta bantuan Pak Rizieq buat mengingatkan semua pendukungnya untuk mematuhi protkol 3M, itu yang harusnya diterapkan."

"Ini malah didiamkan dari awal."

"Saya sangat cemas dan prihatin, kita ini sekarang kan masih pandemi," paparnya.

Baca Juga: Tak Hanya Simpatisan, Kru Bandara Soekarno Hatta Lantunkan Suara Takbir dan Salawat Sambut Kedatangan Habib Rizieq Shihab

Pandu juga mengaku heran kepada pemerintah yang tidak mengingatkan Rizieq Shihab dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Seharusnya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengingatkan agar menghindari kerumunautur dalam melakukan kegiatan.

"Saya heran kok enggak ada yang mengingatkan, mungkin beliau (Rizieq) enggak tahu."

"Karena baru pulang seharusnya diingatkan, baik itu (oleh) satgas nasional maupun daerah, karena di Megamendung," tuturnya.

Baca Juga: Kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq ke Indonesia Disambut Ribuan Orang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

Seharusnya, menurut Pandu, protokol kesehatan diterapkan kepada siapapun tanpa terkecuali.

Misalnya, begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, otoritas setempat memastikan Rizieq Shihab negatif Covid-19.

Rizieq Shihab seharusnya dikarantina terlebih dahulu beberap hari, untuk memastikan kondisi kesehatannya, sebelum pulang ke rumah dan beraktivitas.

"Saya enggak tahu aturannya bagaimana, ini kan tanggung jawab pemerintah pusat kan, jadi dari waktu di bandara itu seharusnya (dipastikan) negatif," bebernya.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tiba di Indonesia, Jalan Tol Menuju Soeta Macet Total, FPI: Pertama dalam Sejarah Indonesia, Satu-satunya Tokoh di Indonesia yang Dijemput Jutaan umat di Bandara

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak membuat kerumunan lagi, seperti saat menjemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) lalu.

Dirinya mengatakan kerumunan tersebut berpotensi menciptakan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Jadi kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir."

"Karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," tutur Wiku yang disiarkan channel YouTube BNPB, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: Jangan Takut ke Rumah Sakit, Segera Lakukan Tes Kesehatan Jika Rasakan Gejala Covid-19, Wiku Adisasmito: Biaya Perawatan Sepenuhnya Ditanggung Pemerintah

Wiku meminta masyarakat tidak egois dengan tetap membuat kerumunan.

Kegiatan dengan kerumunan, menurut Wiku, dapat membahayakan di tengah situasi pandemi ini.

Menurutnya, masyarakat juga harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran Virus Corona, termasuk dengan tidak membuat kerumunan.

"Jangan egois, kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun, maka kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini."

"Kita harus bisa menjalankan peran masing-masing, untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tambah Wiku.

Baca Juga: Sempat Disebut Sebagai Sarana Penularan Wabah, Bioskop Justru Bisa Tangkal Virus Corona, Kok Bisa?

Dirinya membeberkan alasan kerumuman di masa pandemi Covid-19 wajib dihindari.

Kerumunan, menurut Wiku, akan menyulitkan menjaga jarak.

Selain itu, risiko penularan akan semakin tinggi, ketika masyarakat yang berkerumun tidak menggunakan masker.

Dirinya menilai ketidakpedulian masyarakat terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa.

Baca Juga: Soal Penanganan Wabah Covid-19, Satgas Ungkap Indonesia Masih Lebih Baik Dibanding Rata-rata Negara di Dunia

"Kelalaian ataupun ketidakpedulian terhadap kondisi ini, serta terhadap protokol kemanusiaan, dapat membahayakan nyawa manusia," ucap Wiku.

Wiku juga meminta masyarakat penjemput Rizieq Shihab yang merasakan gejala Covid-19, memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Langkah ini, menurut Wiku, perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

"Kami meminta kepada masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan."

"Untuk memastikan status kesehatannya," pinta Wiku.

Baca Juga: Duduki Peringkat 145 dari 215 Negara Dunia, Satgas Penanganan Covid-19 Sebut Kondisi Indonesia Tidak Terlalu Buruk

Wiku mengingatkan agar masyarakat tidak lalai terhadap protokol kesehatan.

Menurut Wiku, kelalaian terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa masyarakat, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Bahaya yang mengancam, menurut Wiku, tidak hanya mengincar diri sendiri, namun juga orang terdekat.

"Tidak hanya diri kita, namun keluarga di rumah juga orang yang berada di sekitar kita."

"Antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan," papar Wiku.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Protokol Pencegahan Covid-19 Diabaikan, Epidemiolog UI: Kok Ada Keistimewaan untuk Rizieq Shihab?

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Wartakotalive