Terjadi Lonjakan Kasus Infeksi Virus Corona Baru di China, Pemerintah Batasi Pergerakan Warganya ke Luar Negeri

Jumat, 13 November 2020 | 15:45
Freepik.com

Ilustrasi virus corona.

GridHype.ID - Kasus angka infeksi virus corona di Negara Tirai Bambu masih belum reda.

Pasalnya, China kembali harus menghadapi lonjakan kasus impor penyebaran wabah virus corona kembali merebak.

Negara ini harus menghadapipeningkatan risiko penularan lokal virus corona baru di musim dingin.

Baca Juga: Uang Tabuangan Senilai Rp 20 Miliar Milik Winda Earl Raib, Hotman Paris: Saya Sarankan Win-win Solution

Di musim dingin, mungkin ada kasus sporadis di beberapa daerah di China dan beberapa kasus kluster di tempat lain, Li Bin, Wakil Menteri Kesehatan Nasional China, mengatakan.

"Pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi China tidak bisa dilonggarkan untuk sesaat sekalipun," kata Li dalam konferensi pers Kamis (12/11), seperti dikutip Reuters.

Negara-negara, seperti India, Brasil, dan Prancis melaporkan puluhan ribu infeksi baru setiap hari.

Baca Juga: Tepat Sehari Setelah Ledakan Bom di Jeddah, Kedutaan Besar Arab Saudi Dihujani Tembakan

Batasi pergerakan warga China ke luar negeri

Sebaliknya, China sebagian besar mengendalikan penyebaran virus corona sejak awal musim panas, meskipun kelompok infeksi komunitas secara berkala melanda beberapa bagian negara itu.

Dalam sepekan terakhir, beberapa kasus lokal yang terkait dengan impor makanan muncul di kota pelabuhan Tianjin, China Utara.

Kemudian, seorang pekerja bandara di Shanghai tertular virus corona, meskipun ia tidak melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.

Baca Juga: Tak Main-main Pemerintah Alokasikan Cadangan Anggaran Senilai Rp 34,23 Triliun untuk Program Vaksinasi Covid-19

China mencatat peningkatan kasus impor di antara pelancong yang datang dari luar negeri.

Karena itu, Yin Chengji, Wakil Komisioner Badan Imigrasi Nasional, menyebutkan, China terus menghentikan pemberian visa untuk beberapa warga negara asing dan membatasi pergerakan keluar yang tidak mendesak oleh warga China.

Menurut Bi Kexin, pejabat Bea dan Cukai, China juga telah mengambil langkah-langkah yang lebih kuat atas makanan beku impor, setelah melakukan pemeriksaan acak pada lebih dari 870.000 sampel.

Baca Juga: Gempar! Beredar Video Syur Dokter dan Bidan Berzina di Rumah Dinas Puskesmas Jember, Terkuak 6 Faktanya

China menuntut sertifikasi dari pemasok, dan regulator akan mengambil tindakan lebih keras terhadap makanan beku yang tidak dapat dilacak, kata Chen Xu, pejabat Badan Negara untuk Peraturan Pasar.

Saat ditanya, apakah China akan membuat apa yang disebut gelembung perjalanan dengan negara-negara yang tidak terlalu terdampak virus corona, Luo Zhaohui, Wakil Menteri Luar Negeri, menyatakan, sekarang bukan waktu yang tepat.

"Untuk gelembung perjalanan loop tertutup, kami tidak menyangkal kemungkinan ini, tetapi kami pikir kondisinya belum tepat," kata Luo di konferensi pers yang sama seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Panggil Sang Istri dengan Sebutan Ini, Unggahan Rey Mbayang Soal Berat Badan Jadi Sorotan, Benarkah Dinda Hauw Hamil?

Lou juga memperingatkan warga China agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. "Saran kami, jangan pergi ke luar negeri," ujar Luo.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Risiko penularan lokal virus corona di China meningkat, menyusul lonjakan kasus impor

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kontan.co.id