Idap Penyakit Langka, Jantung Balita ini Akan Berhenti Berdetak Saat Ia Marah dan Takut, Namun Bisa Hidup Lagi

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 18:15
Kolase Gridhype.id

Jantung Balita ini Akan Berhenti Berdetak Saat Ia Marah dan Takut Lalu Kembali Hidup, Penyakit Langka ini yang Dideritanya

Gridhype.id-Setiap orang tentunya memiliki emosi seperti marah, senang, sedih hingga takut.

Tentunya kita akan dengan bebas berekspresi dengan segala sesuatu hal yang terjadi di hidup kita.

Namun tidak dengan kisa seorang balita asal Inggris ini.

Dirinya tidak bisa dengan bebas mengekspresikan emosinya, karena salah-salah jantungnya justru akan berhenti, kok bisa? Berikut kisahnya.

Baca Juga: Bikin Geger Seisi Rumah Dukam Jenazah Wanita Hamil yang Didiamkan Selama 10 Hari ini 'Melahirkan' Bayinya

Sebuah kondisi medis aneh dan langka harus dialami oleh balita malang asal Inggris ini.

Ketika iamarah atau takut, jantungnya bisa tiba-tiba berhenti berdetak.

Hal itu diperlihatkan melalui sebuah rekaman di mana ibunya mendapatinya tiba-tiba lemas dan sekarat sesaat di lengannya.

Dalam video yang menakutkan itu, balita Bethany Davis berdiri di samping ibunya Natalie Davis (31) dalam keadaan kesal, seperti melansir Unilad, Sabtu (10/10/2020).

Baca Juga: Kisah Crazy Rich Asal Palu yang Rumahnya Dilapisi Emas, Ogah Pekerjakan ART dan Habiskan Waktu 3 Bulan Untuk Bersih-Bersih Rumah

Sesaat kemudian, Bethany tiba-tiba berhenti bernapas.

Ibu lima anak itu kemudian menggendong tubuh gadis kecilnya yang lemas, jantung Bethany berhenti berdetak sesaat.

Natalie kemudian meletakkan tubuh putrinya di lantai.

Setelah beberapa detik, Bethany mulai sadar dan menangis, sementara ibunya menenangkannya.

Bahkan rasa ketakutan atau sakit terkecil sekalipun dapat memicu ketidaksinkronan antara jantung dan otak Bethany.

Baca Juga: Michal Garbovitz, Wanita Yahudi yang Menyamar Jadi Pelacur Untuk Memata-Matai Israel Hingga Bikin Wilayah Arab Jadi Kacau

Kennedy News and Media
Kennedy News and Media

Bethany dan ibunya

Sehingga hal itu membuatnya pingsan dan jantungnya berhenti berdetak.

Sebelumnya, Natalie dan suaminya Paul Davis (33), telah melihat hal yang lebih mengerikan lagi ketika gadis kecil mereka membiru dan tubuhnya yang 'kaku' mengejang.

Pasangan itu selalu takut ketika saudara-saudara Bethany lainnya berteriak memanggil mereka dan mengatakan 'Bethany sudah mati' saat mereka menyaksikan Bethany pingsan di depan mereka.

Saat ini, pasangan itu begitu khawatir jika mereka akan kehilangan Bethany karena kondisi langka tersebut.

Natalie mengatakan, "Itu hal yang paling menakutkan. Anak saya dalam pelukan saya tak bernyawa dan saya tidak bisa membantunya.

Baca Juga: Inul Daratista Kini Serba Berkecekupan, Tak Banyak yang Tahu Dulu Ia Menikah dengan Modal Rp500 Ribu Bahkan Mahar pun Harus Pinjam

"Ketika episode pertama dimulai saya akan masuk ke mode panik penuh dan bola mata saya (seperti) keluar. Saya selalu menganggap diri saya orang yang tenang tetapi saya akan menjadi orang gila yang menelepon 911 dan mereka harus meminta saya untuk tenang karena mereka tidak dapat mengerti saya."

Natalie melanjutkan bahwa saat Bethany terlihat panik, kemudian dia akan berhenti bernapas.

Seluruh tubuhnya menjadi kaku dan dia membiru, dan terkadang mulai menyentak.

Ada saat-saat Natalie dan Paul belum berada di tempat Bethany pingsan, lalu anak-anak mereka yang lain berteriak, 'Bethany sudah mati, dia sudah mati' karena mereka belum mengerti kondisi Bethany yang sebenarnya.

Hal itu membuat mereka sangat takut.

Baca Juga: Inul Daratista Kini Serba Berkecekupan, Tak Banyak yang Tahu Dulu Ia Menikah dengan Modal Rp500 Ribu Bahkan Mahar pun Harus Pinjam

Bethany memiliki empat saudara laki-laki, yakni Triston (13), saudara perempuan Lily (10), dan Yudas (3) serta yang masih bayi Elia (7 bulan).

Kennedy News

Tangkap layar yang menunjukkan Bethany langsung lemas setelah menangis

Sebelumnya, Bethany benar-benar sehat dan bahagia sampai serangan pertamanya terjadi pada Mei tahun lalu setelah kepalanya terbentur saat bermain bersama Jude.

Setelah menangis, Bethany berhenti bernapas dan jatuh.

Natalie dengan panik menelepon ambulans.

Tetapi ketika ambulans tiba tiga menit kemudian, Bethany kembali normal dan tes menunjukkan tanda vitalnya baik.

Setelah perjalanan ke perawatan darurat, dokter mengatakan kepada Natalie dan Paul bahwa yang dialami Bethany adalah sebagai 'mantra penahan napas' dan mengatakan pada mereka untuk tidak khawatir karena Bethany kemungkinan akan terbebas dari itu saat tumbuh.

Baca Juga: Idap 4 Penyakit Langka Sekaligus, Wanita ini Habiskan Hidupnya dalam Lemari Kaca Selama Belasan Tahun, Tak Bisa Peluk Anak dan Cucunya

Ketika kejadian itu berulang lagi beberapa bulan kemudian, Bethany dirujuk ke ahli saraf, mereka tidak dapat menemukan sesuatu yang salah dengan otak Bethany, dan menyimpulkan hal yang sama yakni 'mantra penahan napas'.

Tetapi Natalie yakin ada sesuatu yang lebih dan mendorong Bethany untuk dirujuk ke ahli jantung.

Tes lebih lanjut mengungkapkan kesalahan dalam komunikasi antara hati dan otak Bethany ketika dia mengalami rasa takut atau rasa sakit yang terkecil sekalipun.

Bethany didiagnosis pada bulan November dengan bentuk pingsan yang disebut vasovagal syncope yang menyebabkan dia pingsan ketika takut atau terluka, dan jeda sinus yang membuat jantungnya tiba-tiba berhenti.

Dia menjalani operasi pada 3 Januari untuk memasang implan loop recorder di dadanya untuk memberi informasi medis 24/7 tentang detak jantung Bethany.

Jika hati Bethany mulai berhenti untuk waktu yang lama, dia mungkin membutuhkan alat pacu jantung, tetapi ibu dan ayahnya bertekad untuk menghabiskan semua pilihan lain sebelum operasi yang 'mengubah hidup'. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,Dengar Teriakan 'Bethany Sudah Mati' Karena Jantungnya Sering Berhenti Berdetak Saat Marah, Tiba-tiba Balita Ini Bangun Lagi, Inilah Kondisi yang Dialaminya

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya