Jangan Anggap Remeh karena Bisa Serang Siapa Saja, Begini Tanda-tanda Radang Otak Salah Satunya Linglung

Minggu, 13 September 2020 | 19:15
www.freepik.com

Penyebab radang otak.

GridHype.ID - Penyakit radang bisa terjadi di organ tubuh di bagian apa saja.

Apabila radang terjadi di otak, tentu saja dampaknya tidak bisa dianggap remeh temeh.

Terlebih, otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia.

Bisa dibayangkan bila kinerja otak terganggu karena radang.

Radang otak terjadi ketika infeksi menembus otak yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, ataupun parasit.

Baca Juga: Anies Baswedan Nekat Terapkan PSBB Hingga Tuai Pro Kontra, Rocky Gerung Apresiasi Langkah Gubernur DKI Jakarta

Radang yang bila diabaikan, akan menyebabkan pembengkakan dan akhirnya penyebab bermacam-macam tergantung area mana dari otak tersebut yang kena.

“Radang otak suatu penyakit yang timbul dari reaksi radang pembengkakan di jaringan otak. Penyebabnya bisa macem-macam, dan akan mempengaruhi kena di mana (radang tersebut—red) di daerah tertentu di otak tersebut,” kata dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit St Carolus Summrecon Serpong dr Evelyn Johnlin, Sp.S saat IG Live di acara Warta Kota Health Talk, Senin (7/9).

Dampak dari radang otak ini bisa menyebabkan tidak bisa bicara karena mengenai bagian yang mengatur bahasa, penglihatan, dan lainnya.

Selain itu juga bisa menyebabkan tak sadarkan diri, dan tak jarang juga merengut nyawa karena parahnya radang yang ditimbulkan.

Baca Juga: Kirim Pesan untuk Jokowi, Begini Isi Surat dari Orang Terkaya di Indonesia Terkait PSBB

“Mengingat otak adalah pengatur dan perencana dari tubuh. Bila ada gejalanya harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mencegah keparahan yang ditimbulkan. Seperti juga penyakit lain, semakin dini ditangani keberhasilan kesembuhannya akan lebih besar daripada datang ke dokter dalam kondisi yang sudah parah,” papar dokter Evelyn.

Demam dan Pusing

Sepanjang hidup mungkin orang sudah pernah merasakan pusing. Namun seringkali hanya tidur saja pusing sudah hilang.

Nah, yang harus diwaspadai bila, pusing disertai demam tinggi tanpa batuk pilek, apalagi disertai kehilangan kesadaran.

Baca Juga: 5 Pejabat Korea Utara Dieksekusi Mati Usai Kritik Kebijakan Kim Jong-Un

Bila menemukan gejala tersebut segera ke dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut karena radang otak apa bukan.

Menurut dokter Evelyn, ketika seseorang sudah mengalami kehilangan kesadaran dan sampai kejang, bila setelah dilakukan pemeriksaan disebabkan karena radang otak, artinya tahapan dari radang tersebut bukan fase awal lagi.

Sebelum kehilangan kesadaran sebenarnya sudah ada tanda awalnya, yakni lebih linglung, ketika diajak bicara lebih lama kata-katanya aneh, lebih sering salah, diajak ngobrol mengantuk bahkan tertidur.

“Jangan bayangkan,radang orakitu langsung pingsan tapi ada tahapannya,” tegasnya.

Baca Juga: Bakal Diproduksi 30 Juta Dosis Akhir Tahun 2020, Erick Thohir Laporkan Status Kehalalan Vaksin Covid-19 pada Wakil Presiden

Untuk memudahkan mengenali gejala, ia menyarankan ketika munculpusingyang lama kelamaan semakin nyeri walaupun sudah tidur, istirahat dan terutama demam tanpa batuk pilek, sebaiknya segera ke dokter.

Sebab proses peradangan dari terkena infeksi sebenarnya sudah terjadi di hari ke tiga.

Jadi di hari ke 3-5 gejala demam dan nyeri di kepala sudah terasa. Sayangnya kerap diabaikan karena dianggappusingbiasa.

“Ciri khas radang otak itu gejalanya demam dan nyeri kepala. Nyeri kepala makin berat dan orang lain akan merasakan kalau agak lemot (lemat otak), kalau jawab sering salah-salah dan sering ngantuk terus, beberapa juga matanya menjadi juling. Nyeri kepala juga banyak, ngga semua nyeri kepala karena radang otak tapi kalau ada demam harus segera cari tahu,” tegasnya.

Baca Juga: Pose Bareng Nicholas Saputra, Unggahan Titi Kamal Bikin Salah Fokus, Netizen: Burem Juga Ganteng Heran

Penyebab

Faktor penyebab radang otak sangat luas. Secara umum terbagi karena infeksi dan non infeksi. Infeksi paling sering bisa karena virus, parasite seperti toxoplasma yang terdapat di daging mentah, dan feses kucing, bisa juga jamur, dan bakteri seperti bakteri tuberculosis penyebab TBC.

Sementara non infeksi seperti karena keganasan, metastasis kanker artinya kanker yang telah menyebar ke tempat lain.

Misalnya kanker payudara lalu mengalami metastasis ke otak yang bisa menyebabkan peradangan atau keganasan di otak (kanker otak).

Baca Juga: Nagita Slavina Blak-blakang Ngaku Tak Pandai Dalam Urusan Ranjang, Raffi Ahmad Bongkar Siapa yang Sering Minta Jatah

Daya Tahan Tubuh

Radang otak tidak menular antarmanusia. Namun seseorang bisa tertular kuman, virus, parasit penyebab radang otak dari droplet (kuman TBC, virus-virus infeksi saluran pernafasan), memakan daging mentah yang mengandung parasit atau terhirup saat membersihkan kotoran kucing atau sedang menggali tanah tanpa menggunakan sarung tangan (parasit toxoplasma).

Namun apabila daya tahan orang tersebut kuat, penyebab-penyebab tersebut tidak akan sampai menginfeksi ke otak, hanya menyebabkan gejala seperti flu.

Dokter Evelyn mengingatkan, radang otak bila cepat tertangani jarang menimbulkan kematian kecuali pada beberapa orang yang mengalami daya tahan tubuh yang lemah seperti baru mengalami transplantasi organ seperti transplantasi ginjal, orang yang sedang kemoterapi, dan menderita sakit HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome).

Baca Juga: Bikin Iri! 3 Zodiak Ini Selalu Terlihat Fotogenik, Tak Perlu Effort Tiap Difoto

Namun bisa menimbulkan kecacatan ketika peradangan lalu akhirnya bengkak dan pembengkakan itu menekan sel yang memiliki fungsi seperti bicara, pendengaran, atau bisa juga otak yang mengatur kerja jantung dan pernapasan.

Kecacatan ini terjadi bila peradangan sudah masuk tahap fase akhir. Bila fase awal sudah tertangani kecacatan ini tidak terjadi.

Tak Kenal Usia

Radang otak bisa mengenai siapa saja, dari anak-anak hingga orang lanjut usia dan bisa dewasa muda ketika daya tahan tubuh kurang bagus.

Seperti diketahui, radang otak bisa terjadi karena virus, jamur, parasite atau keganasan.

Baca Juga: Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia, Lantas Bagaimana Peluang Pengusaha?

Pada anak-anak dan orang tua, umumnya disebabkan oleh virus,jamur, parasite.

Sementara pada dewasa muda umumnya punya faktor risiko gangguan kekebalan tubuh, sistem pertahanan tubuh dari kemoterapi yang membuat sistem daya tahan terganggu, gampang terkena infeksi pada yang mengalami post transplantasi dimana sistem imun ditekan untuk mengurangi reaksi atau pengidap HIV/AIDS.

Parasit toxoplasma ada di daging mentah atau daging yang tidak dimasak dengan benar.

Bila imunitas bagus, kalau pun ada parasit ini akan membuat badan pegal-pegal, meriang, capek lalu sembuh sendiri.

Baca Juga: Masuk Usia Kehamilan 10 Minggu, Zaskia Sungkar Pamer Perutnya yang Makin Buncit : Doain Kia Sama Baby

Tapi bila imun jelek baru bisa menyebabkan radang otak, sementara pada ibu hamil akan mempengaruhi janinnya dan bisa menyebabkan bayi lahir cacat atau keguguran.

“Toxoplasma biasanya juga ada di feses kucing. Tapi biasanya kucing liar yang makan tikus atau daging mentah. Kalau kucing yang makan makanan kaleng jarang terdapat toxoplasma,” ujar dokter Evelyn.

Karena daya tahan tubuh sangat berperan dalam pencegahan radang otak, dokter Evelyn menyarankan agar mengonsumsi makanan seimbang, tidur cukup jangan begadang.

Hindari juga faktor risiko seperti berganti-ganti pasangan agar tidak terkena virus HIV, hindari menggunakan jarum suntik bareng, hindari stress, dan olahraga teratur.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Catat Tanda-tanda Radang Otak, Salah Satunya Kepala Pusing dan Mengantuk saat Diajak Ngobrol

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Warta Kota