Angin Segar di Tengah Pandemi, Presiden Jokowi Beri Kepastian Soal Kapan Masyarakat Dapatkan Vaksin Covid-19

Senin, 31 Agustus 2020 | 06:00
Kompas.com

Presiden Jokowi

GridHype.ID - Pandemi Covid-19 menjadi momok di dunia bahkan di negeri kita tercinta.

Terlebih melihat statistik mengenai angka infeksi virus corona masih mengalami penambahan.

Maka vaksin Covid-19 menjadi satu-satunya cara untuk memutus mata rantai penyebaran wabah ini agar tidak meluas lagi.

Kali ini,Presiden Joko Widodo mengumumkan hal penting terkait vaksin virus corona.

Baca Juga: Jadi Mata-mata Paling Ulung di Mossad Sampai Mampu Berada di Lingkaran Terdekat Presiden Suriah, Beginilah Kisah Hidup Eli Cohen yang Berakhir Tragis di Tiang Gantungan

Saat ini ada vaksin buatan China yang sedang masuk tahap uji coba pada manusia.

Vaksin tersebut juga diujikan kepada sebagian masyarakat Indonesia.

Banyak yang berharap uji coba tersebut membuahkan hasil yang baik sehingga bisa segera digunakan.

Dalam tayangan di kanal YouTube KompasTV (28/8/2020), Presiden Joko Widodo membuat pernyataan yang membuat masyarakat bisa sedikit bernapas lega.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi, Jokowi Sebut Jika Bantuan Rp 2,4 Juta Masih Kurang, Pelaku UMKM Boleh Minta Tambahan, Begini Caranya

Dalam tayangan tersebut, mulanya Jokowi menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah berupaya melobi negara yang membuat vaksin.

Presiden mengungkapkan hal tersebut dalam acara penyerahan bantuan Presiden produktif di Yogyakarta pada Jumat (28/8/2020).

Tak hanya itu, Jokowi juga mengungkapkan soal kapan vaksin bisa disuntikkan pada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Girang Akhirnya Ngonser Lagi, Nia Ramadhani Pamer Nonton Konser Drive In Sambil Joget-joget di Mobil

"Omsetnya biasanya satu juta tinggal empat ratus. Tapi nanti insyaallah kalo sudah pada kondisi di mana vaksin sudah diproduksi dan sudah mulai disuntikkan pada masyarakat, itu kita berada di posisi normal," ujar Jokowi.

"Kemaren pak menteri BUMN sudah pergi ke Uni Emirat Arab, pergi ke China untuk memastikan vaksin itu bisa kita dapatkan, baik bahan baku yang bisa kita produksi di sini maupun beli jadi.

Tapi saya meyakini, insyaallah di Bulan Januari lah kita sudah mulai... suntik vaksin, biar keadaannya masuk pada normal kembali," ungkap Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Foto Chadwick Boseman Tampak Lesu Viral Lagi, Kini Penggemar Tahu Fakta Sebenarnya

Mendengar pernyataan presiden tersebut, banyak warganet yang berharap semoga hal itu benar terjadi.

"SMOGA benar adanya bukan HOAK,"tulis PUTRA BORNEO KAL-TIM.

"Smoga vaksinnya berhasil, udah stengah taon di rumah aja nih..jadi semoga lancar,"tulis blue sky.

Sebelumnya, dilansir dariKompas.com,PT Bio Farma (Persero) dipastikan menerimabulkatau konsentrat Ready to Fill (RTF) vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 50 juta dosis.

Baca Juga: Ditawari Rp 1,7 Miliar Lakoni Hubungan Settingan dengan Artis Baru Demi Dongkrak Popularitas, Nikita Mirzani : Gue Malas dong Kayak Gitu Ngapain

Dimulai pada November 2020 sampai dengan Maret 2021 mendatang.

Kepastian tersebut ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine.

Pada 20 Agustus 2020, dilaksanakan dua penandatanganan perjanjian.

Pertama, Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan pasokanbulkvaksin Covid-19 hingga Maret 2021, tambahan pasokan sampai dengan akhir tahun 2021.

Baca Juga: Didi Riyadi Ngaku Pernah Dipepet Bunga Zaenal saat Syuting Bareng, Nikita Mirzani: Masa Sih?

Perjanjian itu untuk menyepakati komitmen ketersediaan pasokanbulkvaccine hingga 50 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.

Untuk dokumen kedua yang ditandatangani Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen kapasitasbulkvaccine2021.

Komitmen tersebut menegaskan kalau Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk pasokanbulk vaccinehingga akhir tahun 2021.

Artikel ini telah tayang di Nakita dengan judulBisa Sedikit Bernapas Lega, Presiden Joko Widodo Beberkan Kapan Tanggal Vaksin Covid-19 Diyakini Bisa Mulai Disuntikkan pada Masyarakat

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Nakita

Baca Lainnya