Otoritas China Klaim Temukan Covid-19 di Makanan Beku, WHO : Tidak Ada Bukti Rantai Makanan Penyebab Penularan

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 07:45
lovemysalad.com

Mengukus sayuran

GridHype.ID - Hingga hari ini wabah virus corona masih menjadi momok yang mengerikan di dunia.

Tercatat berdasarkan data real time Worldometers, jumlah kasus virus corona secara global mencapai 21.051.739 (21 juta) kasus hingga Jumat (14/8/2020).

Adapun jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 752.378 orang dan pasien yang dikabarkan sembuh ada 13.893.923.

Baca Juga: Wuhan Dipercaya Jadi Tempat Awal Penyebaran Covid-19, Otoritas China Klaim Temukan Virus Corona dari Makanan Beku Asal 2 Negara Ini

Terlebih, penyebaran virus corona memang cepat dari orang terinfeksi.

Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, tidak ada bukti virus corona menyebar melalui makanan atau kemasan, sehingga orang tidak perlu takut bahwa virus Covid-19 ini akan masuk ke rantai makanan.

Sebelumnya, dua kota di China menyatakan telah menemukan virus corona pada sayap ayam beku yang diimpor dari Brasil dan kemasan udang beku dari Ekuador.

Baca Juga: Angin Segar, Ibu Rumah Tangga Seantero Indonesia Bakal dapat Modal Kerja dari Pemerintah, Simak Besaran Nominalnya!

Hal ini menimbulkan kekhawatiran jika pengiriman makanan akan menyebabkan wabah baru.

“Orang tidak perlu takut pada makanan atau kemasan makanan, ataupun makanan yang diproses dan dikirimkan. Tidak ada bukti bahwa rantai makanan menyebabkan penularan virus. Seharusnya kita tetap merasa aman dan nyaman,” kata kepala program darurat WHO, Mike Ryan.

Ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan, China telah menguji ratusan ribu kemasan dan hanya menemukan “sangat sedikit”, kurang dari 10, yang positif mengandung virus.

Baca Juga: Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Driver Ojol Ini Ngaku Ngantuk Hebat Sejak 5 Jam Usai Penyuntikan

Menanggapi temuan China, Menteri Pertanian Brasil menyebut sedang mengklarifikasinya.

Sementara Menteri Industri Ekuador mengatakan bahwa negaranya menerapkan protokol ketat dan tidak bertanggung jawab pada apa yang terjadi pada produk setelah keluar dari negaranya.

Lebih dari 20,69 juta orang secara global dilaporkan telah terinfeksi virus corona baru dan hampir 750.000 meninggal dunia.

Baca Juga: Usai Alokasikan Dana BOS untuk Beli Kuota Internet, Kini Kemendikbud Luncurkan Kurikulum Darurat di Tengah Pandemi Covid-19

WHO mendorong negara-negara untuk membuat perjanjian bilateral untuk vaksin agar semua orang mendapatkan akses yang sama atas penyelamat nyawa yang sedang dikembangkan itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO: Covid-19 Tak Menular lewat Makanan

Editor : Linda Fitria

Sumber : KOMPAS.com

Baca Lainnya