Buntut Panjang Ketegangan Amerika Serikat vs China, Negara-negara di Kawasan Asia Pasifik Berlomba-lomba Ciptakan Senjata Militer Canggih, Termasuk Indonesia

Minggu, 09 Agustus 2020 | 09:15
wsj.net

Baru Kembali Terjadi Setelah Dua Dekade, Komposisi Kapal Induk Amerika di Laut China Selatan Ini Tunjukkan Rasa Frustasi AS dengan Polah Tiongkok

GridHype.ID - Belakangan ini kawasan Laut China Selatan jadi sorotan dunia.

Semua ini terjadi lantaran ketegangan yang ditimbulkan antara dua negara besar yaitu Amerika Serikat dan China.

Sehingga negara-negara di Asia Pasifik ikut memperkuat sistem kekuatan militer mereka.

Baca Juga: Fakta Mencengangkan Terkait Ledakan di Beirut, Tahun 2015 Mossad Ungkap Rencana Lebanon Siapkan Amonium Nitrat untuk Serang Israel

Hal ini dibuktikan pada sebuahstudi menyebutkan negara-negara di Asia-Pasifik sedang mengembangkan senjata batu nan canggih.

Sebut saja peralatan militer tersebut seperti drone dan rudal jelajah untuk mengimbangi agresivitas China.

"Meskipun proliferasi senjata canggih biasanya menjadi perhatian terkait eskalasi, rudal jelajah modern dan UAV [kendaraan udara tak berawak] saat ini dapat berfungsi sebagai senjata yang dapat digunakan negara-negara kecil untuk mencegah agresi dari negara-negara yang lebih besar," tulis Institute of Strategic Studies dalam kajiannya.

Baca Juga: Semua Mata Tertuju ke AS, China dan Korea Selatan Bongkar Kegiatan Rahasia Militer Negeri Paman Sam yang Berhubungan dengan Senjata Biologis

Namun, mereka juga memperingatkan bahwa penyebaran teknologi ini meningkatkan risiko untuk jatuh ke tangan teroris dan ekstremis.

Perjanjian internasional seperti Missile Technology Control Regime (MTCR) dirancang untuk membatasi pengembangan rudal balistik di wilayah tersebut.

Tetapi kajian tersebut mengatakan negara berkembang, banyak di antaranya bukan penandatangan MTCR, dapat bekerja sama untuk mengembangkan kemampuan ini.

Baca Juga: Kekayaannya Bukan Kaleng-kaleng, Anang Hermansyah Siapkan Seserahan Berupa Mobil Taktis Militer untuk Aurel: Jadi Kita Orang Sipil Pertama yang Punya Mobil Maung

Menurut Zhao Tong, seorang peneliti di Carnegie-Tsinghua Center for Global, China adalah pemimpin dunia dalam teknologi rudal dan drone, dan meningkatnya permintaan untuk senjata-senjata ini sebagian merupakan tanggapan atas kekuatan Beijing yang meningkat dan lingkungan keamanan yang memburuk di daerah tersebut.

“Negara-negara ini tidak mampu mengembangkan sistem pertahanan rudal. Jadi untuk menjaga semacam pencegahan strategis atau sebagai alat anti-akses, mereka cenderung mengembangkan beberapa senjata serangan asimetris dengan ambang teknologi yang lebih rendah, seperti rudal jelajah atau drone,” kata Zhao.

MTCR bertujuan untuk mengekang proliferasi dengan membatasi penjualan rudal jelajah internasional pada senjata dengan jangkauan 300 km (186 mil) atau kurang dan muatan di bawah 500 kg (1.100 lb) tetapi tidak menghentikan negara-negara mengembangkan senjata mereka sendiri dengan kapasitas yang lebih besar.

Baca Juga: Berdalih Cegah Penularan Covid-19, Militer Israel Hancurkan Pos Pemeriksaan Virus Corona Palestina

Tetapi Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan telah mengembangkan rudal yang melebihi batas ini. Sementara Indonesia, Malaysia, dan Vietnam juga ingin memiliki rudal mereka sendiri.

Haeseong III milik Korea Selatan memiliki jangkauan 1.500 km, dan awal tahun ini Taiwan menguji coba rudal jelajah Yun Feng yang memiliki jangkauan serupa.

Rudal Jepang saat ini memiliki jangkauan kurang dari 500 km tetapi sedang mengerjakan rudal anti-kapal hipersonik sebagai calon penangkal kapal induk generasi berikutnya yang sedang dibangun China.

Baca Juga: Dubes Tiongkok untuk Filipina Beri Peringatan Ini ke Negara Asia Tenggara, Sebut Upaya AS Sabotase Stabilitas Wilayah Laut China Selatan

Meskipun sebagian besar negara berkembang di kawasan ini masih perlu membeli UAV untuk keperluan militer, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Kamboja semuanya sudah mulai mengembangkan industri drone domestik mereka.

Beberapa sudah memulai penelitian dan pengembangan drone militer dalam negeri, misalnya Indonesia yang diperkirakan akan mulai memproduksi drone tempur Elang Hitam dalam empat tahun ke depan.

Artikel ini telah tayang di KONTAN dengan judul Termasuk Indonesia, negara-negara di Asia Pasifik berlomba membuat senjata canggih

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Kontan.co.id