GridHype.ID - Tahun 2020 mungkin adalah tahun terberat bagi banyak orang.
Bagaimana tidak, mulai dari awal tahun hingga saat ini, dunia tengah dilanda wabah virus corona.
Akibatnya banyak kegiatan atau rutinitas di luar rumah terpaksa dibatalkan, salah satunya yakni ibadah haji.
Pandemi virus corona telah membuat beberapa negara membatalkan jemaahnya membatalkan ibadah haji di tahun ini.
Namun pemerintah Arab Saudi sendiri masih akan menggelar ibadah haji tahun 2020 ini dengan kuota yang sangat terbatas.
Beberapa protokol khusus untuk mencegah penularan virus corona pun harus dilakukan saat ibadah dilakukan.
Melansir Arab News, 5 Juli 2020, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi (Weqaya) mengatur protokol untuk menurunkan tingkat penularan dan memastikan keamanan para jemaah.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Mohammed Saleh Benten mengatakan, keputusan membatasi jumlah jemaah bertujuan melindungi orang-orang dari segala hal dan menjadi prioritas Kerajaan sejak pandemi dimulai.
Daftar panjang dari protokol ini berdampak pada seluruh pekerja maupun jemaah haji tahun ini.
Mulai 19 Juli mendatang, otoritas akan membuat larangan masuk ke Mina, Muzdalifa, dan Arafah tanpa izin.
Adapun panduan dan penanda akan dipasang di semua area dan dituliskan dalam berbagai bahasa, yang mencakup peringatan infeksi Covid-19, protokol cuci tangan, adab bersin dan batuk, hingga penggunaan hand sanitizers berbahan alkohol.
Berbagai pembatasan dan larangan harus dipatuhi oleh jemaah. Salah satunya, larangan menyentuh Kabah dan Hajar Aswad.
Larangan menyentuh Kabah dan Hajar Aswad
Penyelenggara harus mengatur para jemaah di area Tawaf sekitar Kabah agar tetap mematuhi aturan jarak 1,5 meter (physical distancing) antar orang.
Selain itu, penyelenggara juga akan melakukan pembersihan sebelum dan sesudah Tawaf untuk setiap rombongan.
Terkait larangan menyentuh Kabah dan Hajar Aswad, akan dipasang penghalang untuk mencegah orang-orang menyentuhnya.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Misterius di Arab Saudi, Mayatnya di Bungkus Selimut dan Dibuan di Tengah Jalan
Selain itu, karpet tidak akan dipasang sehingga masing-masing jemaah harus menggunakan sajadahnya sendiri untuk mengurangi kemungkinan penularan Covid-19.
Membawa makanan juga tidak diizinkan di area masjid atau lantai dasar masjid.
Seluruh personel, pemandu, jemaah, dan pekerja akan diperiksa suhu tubuhnya.
Kemudian, masker dan perlengkapan pelindung wajah juga harus dipakai setiap saat.
Baca Juga: Sudah Meninggal Puluhan Tahun tapi Kain Kafan Tak Rusak, Ini 5 Jenazah yang Jasadnya Masih Utuh
Protokol juga diberlakukan untuk Arafag dan Muzdalifa, di mana para peziarah harus tetap mematuhi aturan jarak, mengenakan masker, dan memastikan tidak lebih dari 10 orang di dalam tenda yang sama.
Penyelenggara juga akan mengatur tidak lebih dari 50 jemaah yang menuju Jamarat untuk tiap kelompoknya.
Selain itu, kerikil yang akan digunakan juga telah didisinfeksi dan dikemas, serta disediakan untuk para jemaah.
Protokol lainnya
Sementara, bagi mereka yang dicurigai terinfeksi Covid-19 akan diperbolehkan menjalankan ibadah setelah menjalani evaluasi dan ditangani oleh dokter terlebih dahulu.
Mereka akan ditempatkan di tempat khusus yang telah disiapkan.
Protokol Weqaya juga mengimbau para personel untuk tidak bekerja jika mengalami gejala seperti flu hingga gejala hilang atau telah diperiksa oleh dokter.
Pembersihan atau disinfeksi area juga harus dilakukan dengan teratur dan sepanjang waktu di berbagai tempat. Selain itu, pendingin air pun dihentikan di Masjidil Haram.
Baca Juga: 31 Tahun Hilang di Arab Saudi, Akhirnya WNI Asal Cirebon Pulang ke Tanah Air
Kemudian, air Zam-zam akan tersedia dalam botol-botol dan didistribusikan kepada para jemaah sepanjang waktu. Adapun makanan akan disediakan bagi para peziarah.
Pekerja akan mendistribusikannya melalui protokol yang ketat, yaitu mencakup cuci tangan selama 40 detik menggunakan sabun dan air selama shift mereka.
Jika mereka tidak dapat mengakses air, digunakan pembersih berbahan alkohol yang harus digunakan sebagai gantinya selama tidak kurang dari 20 detik.
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Pemerintah Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji 2020 di Tengah Pandemi Virus Corona, Hal Ini yang Dilarang Dilakukan Jemaah Saat Berada di Tanah Suci(*)