Disebut Wuhan-nya Indonesia, Sosiolog Ini Bongkar Alasan Jawa Timur Alami Lonjakan Kasus Infeksi Virus Corona

Sabtu, 06 Juni 2020 | 20:30
surabaya.kompas

Ilustrasi zona merah, zona hijau, zona hitam dan zona biru

GridHype.ID - Meningkatnya kasus infeksi virus corona di Jawa Timur membuat sosiolog Imam Prasodjo buka suara.

Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo menduga membeludaknya kasus Virus Corona di Surabaya itu berkaitan dengan arus mudik lebaran.

Pasalnya, kini di wilayah DKI Jakarta kasus Virus Corona cenderung melandai.

Hal itulah yang menurutnya menjadi pertanda terjadinya perpindahan episentrum dari Jakarta ke daerah.

Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, 3 Negara ini Juga Gunakan Bahasa Jawa Sebagai Bahasa Sehari-Hari

Pernyataan tersebut disampaikan Imam Prasodjo melalui kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Kamis (4/6/2020).

"Kalau melihat dari data yang pernah ditayangkan tentang arus mudik atau arus orang yang datang ke Surabaya sebelum Idul Fitri memang jumlahnya tidak sedikit," kata Imam.

Ia mengaku sempat tercengang melihat data arus mudik lebaran 2020.

Pasalnya, banyak pemudik memilih transportasi udara ketimbang darat.

Baca Juga: Yuk Rutin Minum Air Rebusan Kayu Manis Sebelum Tidur, Lemak Perut Bisa Menyusut loh!

Karena itu, Imam menyinggung dampak pembukaan transportasi jelang lebaran dengan peningkatan kasus Virus Corona di Jawa Timur.

"Dan yang saya waktu itu terperanjat juga yang paling banyak justru melalui penerbangan bukan jalan darat," ujar Imam.

"Saya tidak tahu apakah ini juga punya dampak arus dibukanya transportasi umum menjelang Idul Fitri. Apakah itu punya dampak terhadap kenaikan."

Lantas, Imam menyoti data terbaru Virus Corona yang disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga: Jadi Korban Body Shaming oleh Teman Ibunya Sendiri yang Menyebutnya Penampilannya Terlihat Tua, Kesha Ratului Mencak-mencak Tak Terima: Makasih Banget Lo Udah Ngerusak

Ia menyebut kasus Virus Corona di Ibu Kota sudah mengalami penurunan.

"Tapi pada saat yang sama juga sebetulnya data, kalau kita lihat yang dipresentasikan oleh Pak Anies di satu sisi DKI menurun," ucap Imam.

"Baik itu tingkat kematian maupun kasus positif hariannya menurun di DKI."

Anies Baswedan Paparkan Transisi DKI Jakarta setelah PSBB

Meski kasus Virus Corona di DKI menurun, Imam menyebut kenaikan justru terjadi di daerah di luar Ibu Kota.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Widy Mulia Buka Suara Mengenai Penangkapan Dwi Sasono

"Tetapi yang meningkat tajam adalah di luar DKI dan ini dimulainya, naiknya itu mulai bulan April (2020) malah," jelas Imam.

"Dan kemudian puncaknya itu sekitar Mei tanggal 23 kalau tidak salah."

Karena itu, ia menduga ada perpindahan episentrum dari Jakarta ke daerah saat arus mudik lebaran.

Imam lantas mengimbau pemerintah benar-benar menyiapkan insftastruktur kesehatan di daerah-daerah untuk menanggulangi lonjakan Virus Corona di luar DKI.

Baca Juga: Miris! Majikannya Makan Enak di Restoran, TKW Ini Cuma Bisa Duduk di Aspal Sambil Menunggu dengan Nelangsa

"Artinya yang saya khawatirkan dulu pernah kita bicarakan, jangan-jangan ini episentrum pindah ke wilayah luar Jakarta."

"Yang kalau ini kita tidak hati-hati, insfrastruktur kesehatan di daerah itu kan jauh lebih sedikit."

"Oleh karena itu mudah-mudahan ini bisa diatasi sehingga tidak terjadi bencana di luar DKI," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Pantas Kasus Corona di Jakarta Menurun Tapi Melonjak di Jatim, Sosiolog Ini Ungkap Penyebabnya: 'Saya Khawatir...'

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber Grid Fame