Sempat Jadi Zona Hitam, 519 Pasien Positif Virus Corona di Surabaya Dinyatakan Sembuh

Sabtu, 06 Juni 2020 | 19:30
Dok. Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

GridHype.ID - Pandemi virus corona hingga kini masih menjadi momok banyak orang.

Termasuk di Indonesia, pandemi virus corona belum juga berakhir.

Beberapa wilayah bahkan ada yang ditetapkan sebagai zona hitam.

Belum lama ini, Surabaya ditetapkan sebagai black zone atau zona hitam dengan catatan pasien positif Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Usai Disebut Sebagai Wuhannya Indonesia, Surabaya Kini Ditetapkan Jadi Zona Hitam, Apa Maksudnya?

Hal ini membuat Pemerintah Surabaya memutar otak agar kekhawatiran terkait virus corona segera berlalu dan jumlah pasien segera menurun.

Bahkan, Surabaya sampai dicap sebagai Wuhan-nya Indonesia karena angka pasiennya.

Namun tak lama setelah julukan tersebut, tercatat 519 pasien positif virus corona di Surabaya dinyatakan sembuh dari 1-5 Juni 2020.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkap beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan pasien positif Covid-19 meningkat signifikan dalam lima hari terakhir.

Baca Juga: Lagi! Tri Risma Ngamuk Lantaran Bantuan Mobil PCR untuk Surabaya Malah Ditarik ke Luar Kota Sampai Singgung Soal Boikot

Menurut Risma, peningkatan jumlah pasien sembuh tak lepas dari upaya testing, tracing, and therapy (3T) yang dilakukan Pemkot Surabaya.

Pemkot Surabaya didukung mobil laboratorium dari BNPB dan BIN untuk melakukan rapid test dan tes swab massal selama tujuh hari terakhir di berbagai titik.

"Adanya dukungan mobil PCR (polymerase chain reaction) ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Risma senang jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh meningkat dalam beberapa hari terakhir. Ia yakin tren itu bisa terjaga.

Baca Juga: Waspada! Surabaya Bisa Dianggap Wuhan Kedua karena Berpotensi Jadi Episentrum Wabah Virus Corona

Sebab, Surabaya telah memiliki mobil PCR untuk memeriksa sampel cairan tenggorokan atau swab pasien positif Covid-19.

"Warga yang mestinya sudah harus swab yang kedua itu tertunda karena tidak punya alat. Dengan alat ini (mobil PCR), maka percepatan itu bisa kelihatan," jelas Risma.

Risma mengingatkan seluruh pasien positif yang sembuh menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

"Bahkan mungkin nanti ke depan saya minta protokol seperti ini. Selalu cuci tangan dan menggunakan masker kalau mereka keluar. Karena itulah cara satu-satunya kita menjaga kesehatan kita pada saat seperti ini," kata Risma.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk yang Mengintai, Surabaya Bisa Jadi Wuhan Jika Warganya Tetap 'Ngeyel' dan Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Risma juga mengimbau semua pasien sembuh agar tidak lengah dan lalai.

"Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter," tutur Risma.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kesembuhan meningkat.

Salah satunya, dukungan moril petugas medis di rumah sakit dan pusat karantina. Dukungan itu membuat pasien menjadi gembira.

Baca Juga: Jangan Sampai Surabaya Jadi Wuhan-nya Indonesia, Dokter Ini Prihatin Sekaligus Khawatir dengan Ulah Warganya: Terus Terang Saya Nangis

"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," ungkap Febria.

Selain itu, Febria menekankan pentingnya keberadaan mobil laboratorium PCR milik BIN dan BNPB untuk mendukung peningkatan angka kesembuhan pasien.

Sebab, pasien positif Covid-19 baru dinyatakan sembuh setelah dua kali mendapatkan hasil negatif berdasarkan tes swab.

Sementara, pemeriksaan sampel cairan tenggorokan pasien Covid-19 tertunda karena keterbatasan alat.

Baca Juga: Nangis Lihat Kondisi Pasar yang Ramai, Sosok Ini Sebut Surabaya Bisa Menjelma Jadi Seperti Wuhan

Kini, kendala itu telah teratasi.

Pemkot Surabaya bisa memangkas waktu pemeriksaan sampel swab pasien positif Covid-19.

"Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Surabaya mengumumkan tambahan 132 pasien sembuh dari Covid-19 pada Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Beredar Video Meteor Jatuh di Surabaya, Madura dan Papua hingga Gegerkan Dunia Maya, Lapan Berikan Penjelasan Ini

Rinciannya, 95 orang berasal dari Hotel Asrama Haji yang selesai menjalani karantina dan 37 orang dari Rumah Sakit Husada Utama.

Sebelumnya, pada 1 Juni pasien sembuh di Surabaya berjumlah 17 pasien.

Peningkatan terjadi beberapa hari berikutnya, sebanyak 60 pasien sembuh pada 2 Juni.

Lalu, 240 pasien sembuh pada 3 Juni dan 70 pasien sembuh pada 4 Juni. Ada pun total pasien sembuh sampai hari ini berjumlah 742 pasien.

Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Setelah Dijuluki Jadi Wuhan-nya Indonesia, Setengah Juta Lebih Pasien Covid-19 di Surabaya Dinyatakan Sembuh, Apa Rahasianya?

(*)

Editor : Nailul Iffah

Sumber : Nakita.ID

Baca Lainnya